Diorganisasi tidak jauh berbeda dengan di lembaga pendidikan. Organisasi juga memiliki kewajiban dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, agar kader-kadernya memiliki kecerdasan intelektal, emosional dan spiritual sesuai yang diharapkan.
Khusus bagi organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sesuai dengan ADART PMII maka wajib memberikan pendidikan, pembelaan dan pengampunan terhadap kadernya.
Pendidikan menjadi pondasi agar organisasi itu bisa berkembang, maju dan mampu melahirkan pemuda yang tak hanya memiliki nalar kritis tetapi juga bisa menawarkan gagasan untuk pembangunan bangsa.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita luhur PMII yaitu terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbeda luhur, berilmu, cakap dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.Â
Maka PMII perlu menemukan sebuah metode dalam proses pendidiaknnya di organisasi. Hal ini sangatlah penting karena metode adalah sebuah cara untuk mencapai tujuan itu. Terlebih lagi setiap kader memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dalam proses pendidikannya.Â
Masih banyak kader PMII yang tentunya jauh dari kata intelektual. Kader PMII kadang sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang kurang produktif, seperti hanya sekedar tidur di basecam atau main game dari pagi sampai pagi lagi.Â
Meski begitu, tidak semua kader PMII memiliki kebiasaan yang sama. Masih banyak kader PMII yang haus akan ilmu pengetahuan. Masih banyak juga kader PMII yang memiliki kesadaran untuk terus berjuang membesarkan organisasinya.Â
Ingat sahabat-sahabat, setelah kita masuk PMII kita sesungguhnya memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama. Apalagi bagi yang masih aktif dalam struktur kepengurusan PMII dijenjang kepengurusannya masing-masing.Â
Maka mari kita tunaikan tugas dan kewajiban kita sebagaimana mestinya. Kita jangan hanya terlena dengan kemajuan yang ada tapi kita harus menjadi aktor dalam kemajuan itu. Kita tidak bisa hanya sekedar berdiam diri kita harus bangkit, bergerak menciptakan perubahan itu.
Untuk menciptakan perubahan yang lebih baik tentu tidak bisa sekedar berbicara. Kita memiliki akal dan akal inilah menjadi sumber kekuatan kita untuk mewujudkannya.Â
Saya tau Kader PMII tidak memiliki harta, tidak memiliki kekuasaan karena PMII sejatinya adalah organisasi tempat mengasah kemampuan diri, agar kita menjadi manusia paripurna bernilai dan beanfaat untuk orang lain.Â
Sekali-kali kita harus melihat, sejarah agar semangat kita menyala kembali. Kita harus melihat bagaimana para bapak pendiri bangsa berjuang mati-matian mengorbankan jiwa dan raga mereka demi kemajuan bangsanya.Â
Tidakkah kita melihat hal itu,? Bangun, jangan mengatakan kata-kata pesimis dihadapanku. Kita organisasi Islam, dan Islam telah memberikan contoh kemajuan yang gemilang dalam sejarahnya.Â
Sahabat tahu, Dinasti Abasiyah? Apa yang bisa kita contoh dari Dinasti Abassiyah,? Bagi saya bukan sekedar tentang kejayaanya karena sejaya apapun suatu bangsa ia akhirnya menemui awalnya. Abasiyah kurang hebat apa, kurang maju apa? Jika hanya sekedar berbicara kekuasaan kita akan binasa.Â
Akhirnya yang bisa kita ambil dari kejayaan itu adalah ilmu pengetahuannya. Bagaimana Abasiyah ketika itu sangat peduli terhadap pengembangan ilmu pengetahuan hingga karya-karya Islam menembus ke daratan Eropa sana. Spanyol, Italia, Romawi memangnya siapa yang membangkitkan mereka? mereka bangkit (Renaissance dan Aufklarung) berkat kemajuan ilmu pengetahuan kita (Islam).Â
Pendidikan harus tetap dilakukan, karen pendidika itulah cara agar kita bisa memiliki ilmu pengetahuan. Banyak kader PMII yang cerita kepada saya bahwa sekarang benar-benar susah menciptakan budaya baik di organisasi. Yang dimaksud baik disini adalah kader-kader yang selalu membudayakan diskusi, kajian dan membaca buku. Kemudian ia bertanya, apa yang salah,? Dan apa yang mesti kami lakukan.Â
Pendidikan Hadap MasalahÂ
Saya bukan penganut paham konservatif pendidikan l, tetapi saya bisa memahami betul bagaimana pola pendidikan di organisasi. Seperti yang saya katakan organisasi tidak jauh berbeda dalam lembaga pendidikan. Didalamnya ada aktivitas belajar, ada proses pendidikan yang tidak kita sadari.Â
Di organisasi biasanya melekat budaya senioritas. Budaya senioritas ini diukur dari waktu siapa yang lebih dulu masuk organisasi PMII. Karena sikap senioritas ini, juniornya selalu disuruh-suruh, seperti membeli kopi ke warung madura atau mengambilnya sesuatu ke tempat lain.Â
Saya mendapatkan pengalaman itu. Tapi sekali lagi organisasi bukan hanya sekedar budaya senioritas. Sesungguhnya kita itu kita harus memberikan pendidikan hadap masalah. Kita diuji kadang kita juga harus menguji agar kita yahu bisa atau tidak kita menyelesaikan masalah yang diberikan oleh senior kita.Â
Budaya senioritas harus kita pahami bukan sekedar membeli kopi. Disini kita belajar mengabdi karena senior kita adalah layaknya orang tua kita. Kita masuk organisasi pasti karena kita diajak toh,? Tapi kita boleh diam, kita juga harus menuntut kepada mereka apa yang sudah diberikan mereka.Â
Kembali pada kewajiban kader PMII tadi bahwa kita berhak mendapatkan pendidikan. Pendidika ini tentu sangat luas. Pendidikan bukan sekedar kita kuliah kemudian setelah lulus kita tidak punya hak lagi mendapatkan pendidikan. Saya yakin ketika kader saling meminta pertanggungjawaban maka diaitulah akan menciptakan kerjasasama. Jika ada yang menghindari maka ia tidak layak disebut senior.Â
Pendidikan hadap masalah, mencoba menemukan apa yang kita kerjakan itu mengandung unsur mendidik atau tidak. Pendidikan hadap masalah harus menemukan rumusan masalah dan rumusan masalah itu kita jawab sendiri.Â
Pendidikan hadap masalah kepada kader Rayon tentu berbeda dengan pendidikan hadap masalah terhadap kader di Komisariat, Cabang atau PKC. Biasanya hadap masalah kepada setingkat PKC atau Cabang lebih bersifat taktis dan politis. Ini berakitan dengan kemampuan kita, seberapa jauh kita bisa berkontribusi secara nyata untuk tujuan organisasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H