Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggagas Perpustakaan Digital Pribadi

22 Agustus 2022   23:44 Diperbarui: 23 Agustus 2022   06:08 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang pada waktu itu sedang lagi semangat-semangatnya belajar. Tak sedikit dosen memuji saya karena melihat perkembangan intelektual saya. 

Suatu ketika dosen saya nanya mau tes lisan atau tulis dan saya memilih tes lisan. Dengan percaya dirinya mulailah tes lisan itu. Dan akhirnya tidak ada satupun pertanyaan dari dosen yang tidak terjawab oleh saya, semuanya terjawab dengan sempurna. Dari situlah akhirnya saya menjadi sistenya ketua jurusan (prodi). 

Saya biasa biasa seperti dosen lainnya, mengajar di ruangan kelas sesuai dengan jadwalnya. Dari situ pula saya mulai banyak dikenal, baik oleh dosen ataupun  mahasiswa. 

Mahasiswa jurusan lain pada melihat ke arah saya lewat jendela saat saya ngajar di ruangan. Wah seketika itu,,, mataku mulai genit ke perempuan.wkwk ... 

Kembali pada pembahasan mengenai perpustakaan digital yang saya rintis sejak tahun 2018. Saya download buku digital dengan format pdf kemudian dikumpulkan dalam satu file di hardisk. Setiap buku pdf saya atur dan disimpan berdasarkan jenis bukunya, contoh; filsafat, sosial, politik, ekonomi, sejarah, agama, metode penelitian dan lain sebagainya. Buku-buku itu saya download kemudian dikumpulkan dan dimasukan kedalam file di hardisk. Setiap saya punya link untuk download buku gratis jenis digital format pdf saya kumpulkan karena link dowload itu nantinya akan tidak aktif lagi atau diblokir. 

Saat ini buku di file dalam hardisk mencapai ribuan buku. Berbagai jenis buku ada. Setiap harinya biasanya saya bisa mendapatkan buku digital format pdf tersebut hingga mencapai 10 buku per harinya atau minimalnya 5 buku per hari. Maka sekarang jadikah buku-buku tersebut saya namakan perpustakaan digital. Sampai sekarang juga sya masih sering mencari buku digital tersebut. Selain ringan, murah, dengan memiliki buku pdf itu kita juga bisa membukanya dimana pun dan kapanpun lagi pula kalau hardisk bisa dihubungkan ke laptop atau komputer jadi bisa dibawa ditas kemana saja. 

Efek rajin membaca berbagai jenis buku saya rasakan. Tidak sedikit para mahasiswa diberbagai kampus dan jurusan saya buatkan skripsinya.hehe... terakhir saya jadi joki skripsi mahasiswa jurusan administrasi negara. Tapi meskipun begitu, tidak semua skripsi itu saya buatkan saya hanya jasa pengetikan.hehe alias akhirnya semua syaa yang buatan... 

Sekali lagi, ini hanya pengalaman, jika ada yang baiknya silahkan ambil dan jika ada hal buruk jangan diambil ... sekian semoga bermanfaat ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun