Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rosulullah Juga Melakukan Kaderisasi, Refleksi untuk Kader PMII

18 Juli 2022   22:05 Diperbarui: 18 Juli 2022   22:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rosulullah tak sekedar memberikan pendidikan, tetapi rosulullah juga mengkader dan mengajarkan tentang cara berorganisasi,". Organisasi ala rosulullah bukan wadahnya, karena pada saat itu cukup yang menjadi wadah itu adalah Islam. Organisasi ala rosulullah adalah tentang bagaimana ia merekrut orang lain untuk menghidupkan agama Islam.

Berorganisasi ala Rosulullah bukan juga tentang sistem tetapi tentang orientasi untuk mencapai tujuannya. Jika dulu apa kira-kira yang menjadi tujuan Rosulullah? Menghidupkan agama islam yang membawa cinta damai dan cinta kasih, (rahmatan lilalamin).

PMII adalah organisasi kaderisasi, sehingga dipandang perlu memiliki metode dalam merekrut, orang atau dalam hal ini mahasiswa sebagai generasi selanjutnya. Kaderisasi perlu, karena eksistensi suatu organisasi manapun ditentukan oleh generasi berikutnya.

Sebagai organisasi kaderisasi, PMII juga tidak cukup sekedar memiliki generasi, tetapi ada yang lebih penting yang harus dimiliki organissi yaitu memiliki generasi yang unggul, intelektual, profesional yang berlandaskan nilai-nilai pergerakan yang berlandaskan Ahlusunnah Waljamaah.

Dalam membentuk generasi yang memiliki kuantitas dan kualitas sering kali kader PMII merujuk pada tokoh-tokoh barat, sehingga hal ini berpengaruh terhadap nilai-nilai yang diimplementasikannya baik dalam organisasi maupun impelemtasinya di masyarakat. Bukan berarti kita tidak boleh belajar dari intelektual barat, hal itu  boleh saja, tapi kita juga harus belajar dari Rosulullah. 

Terdapat pendangkalan pemikiran yang menjadikan kenapa banyak orang yang mlihat Rosulullah hanya sebatas dari spiritualnya saja, tetapi tidak pernah melihat dari sisi manusianya yang sebenarnya ia juga manusia sehingga dalam kehidupannya perlu dipahami oleh akal agar bisa menjadi motivasi untuk kita.  

Ketika membahas Rosulullah selalu dikaitkan dengan adanya keterlibatan dan campur tangan tuhan (Allah) dalam setiap perjuangan yang dilakukannya. Disini, bukan saya menolak keterlibatan tuhan, tetapi yang saya maksudkan adalah, rasulullah juga sebagai manusia sebelum menyerahkan semua urusannya kepada Allah ia nelakukan ikhtiar-ikhtiar sebagai manusia. 

Contoh, ketika Rlosulullah memperjuangkan Islam, sebagai manusia, beliau juga membutuhkan pembela  yaitu pamannya Abdul Mutolib. Kemudian ketika ia tidak memiliki harta, ia menikahi khodijah yang kaya raya. Artinya terdapst strategi politik yanv rosulullah ajarkan dalam mewujudkan cita-cita baik dan mulia itu.

Berdasarkan hal tersebut,, penting rasanya menegaskan bahwa kita kader PMII sebetulnya memiliki tauladan yaitu Rosulullah SAW yang telah lebih dulu melakukan proses kaderisasi. 

Rosulullah dalam memperjuangkan agama Islam, sama seperti kita menempuh proses kaderisasi, yaitu awalnya orang terdekatnya ia rekrut kemudian orang lain, hingga selama ia melakukan proses kaderisasi tersebut telah berhasil membentuk generasi yang berkualitas.

Keempat khalifah yang kita tahu yaitu Abu Bakar Sidiq, Usman bin Affan, Umar bin Khotob, dan Ali bin Abi Thalib adalah kader terbaik Rosulullah SAW. Sama seperti kita, mereka melalui proses panjang bersama Rosulullah, mereka direkrut, dididik, dan dibela olehnya sehingga mampu menciptakan menjadi generasi setelahnya. 

Rasulullah telah berhasil dalam membentuk kader-kadernya yang berkualitas, dan telah melanjutkan visi dan misi Rosulullah, untuk itu sebelum kita belajar dari tokoh lain maka kita perlu belajar metode kaderisasi Rosulullah, yang harus kita jadikan contoh utama dalam membentuk kader PMII yang unggul dan berkualitas.

Menurut saya Rosulullah SAW adalah sebaik-baiknya suri tauladan oleh karena itu kita sebagai kader PMII yang mengaku umat islam Ahlusunah Waljamaah, juga tak sekedar mengetahui tetapi kita juga harus menjadikan metode kaderisasi Rosulullah sebagai metode kaderisasi di PMII. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun