lelaki tengah baya itu, setia melipat senja
setiap tuntas mengelupas usia pada wajahnya
seluruh tubuhnya dibalut masa lalu,
ketika sergapan klakson memenuhi persimpangan
dan erangan sedih penjaja nasib.
nyaris habis dahaga pada rongga hatinya
karena senja setia menyalami malam
dan lelaki itu tetap bungkam
usia di wajahnya menggariskan
kenyang oleh selaksa jaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!