Mohon tunggu...
Suara Kijoen
Suara Kijoen Mohon Tunggu... lainnya -

mencoba berbagi agar berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengurai Rinai Hujan

21 Oktober 2011   14:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:40 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku masih disini, katamu

saat bergegas mengurai rinai hujan sore tadi

jarimu yang mengibas percikan air

mengisyaratkan cerita dari lipatan catatan

yang berdebu.

serpihan dingin pun menyelinap

berlari bersama lembar-lembar awan berwarna jingga

berteduhlah dari serambi masa lalu, kataku

suara parau menerobos lintasan deru kendaraan

melindas mimpi-mimpi milik kita.

bangku taman, daun jendela, dan pagar besi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun