Pose Bersama Frater TOPer dan Ketua Komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula
Pada Senin, 21/11/2022, 18 Frater TOPer se-Keuskupan Weetebula melakukan pertemuan bersama di PUSPAS, Katikuloku,Sumba Tengah.
Pertemuan bersama para frater TOPer(para frater yang sedang menjalankan masa Tahun Orientasi Pastoral. Selanjutnya TOPer) se-Keuskupan Weetebula tersebut adalah program utama setiap tahun dari komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula-Sumba.
Pemimpin utama pertemuan bersama tersebut adalah Pater Simon Tenda, CSsR selaku ketua komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula.
Agenda pertemuan dibagi dalam beberapa sesi yaitu Pertama, pengantar dari ketua komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula tentang latar belakang dan alasan pertemuan bersama para frater TOPer se-Keuskupan Weetebula. Kedua penjelasan tentang makna Tahun Orientasi Pastoral: Sebuah Afirmasi.Â
Ketiga, selayang pandang pastoral di Sumba. Keempat, sharing pengalaman pastoral para frater TOPer kurang lebih selama lima bulan. Kelima, Kontribusi Frater TOPer terhadap karya pastoral komisi PUSPAS.
Pada pengantar Pater Simon Tenda, CSsR menegaskan bahwa kegiatan pertemuan bersama para frater TOPer se-Keuskupan Weetebula adalah agenda atau program utama setiap tahun yang dilakukan oleh komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula, tujuan dari kegiatan ini, demikian Pater Simon, adalah untuk merawat kebersamaan dan persaudaraan di antara para frater TOPer dan komisi PUSPAS.Â
Selain itu juga pertemuan bersama para frater TOPer se-Keuskupan Weetebula merupakan ajang untuk saling mengenal, menguatkan dan meneguhkan panggilan antar para frater TOPer dari berbagai paroki dan kongregasi.
Lalu, pater Simon Tenda, CSsR juga menegaskan bahwa masa TOP adalah masa yang sangat penting dalam pembinaan para calon imam religius dan diosesan, maka diperlukan untuk kreatif dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan dalam paroki atau lembaga tempat para frater ditugaskan. Kemudian sebagai frater TOPer harus memiliki motivasi yang murni dan harus memiliki tatakrama yang baik, sikap yang positif dan komunikasi yang baik, tegas pater Simon.
                                          Foto Fr. Arsen, Pr. Suasana pertemuan bersama TOPer
Pada sesi selayang pandang pastoral di Sumba, Pater Simon menegaskan bahwa tantangan terbesar pastoral di Sumba adalah merawat hubungan yang baik dengan agama lain karena masih ada sisa-sisa praktik keagamaan yang radikal dan fanatik, budaya yang terlalu menuntut dan medan pastoral yang belum bagus, artinya infrastruktur yang belum diperhatikan oleh pemerintah.Â
Tantangan tersebut mewarnai karya pastoral di Sumba. Pernyataan Pater Simon Tenda, CSsR tersebut dibenarkan oleh semua para frater TOPer dalam sharing pengalaman pastoral. Pada sesi sharing pengalaman pastoral, semua frater TOPer berpartisipasi aktif dalam mengungkapkan isi hatinya selama melayani umat di keuskupan Weetabula baik dari para TOPer di lembaga paroki maupun lembaga pendidikan.
Beraneka ragam pengalaman yang dijumpai oleh para TOPer baik pengalaman pastoral yang membahagiakan maupun yang menyedihkan. Di tengah sharing pengalaman pastoral, para TOPer juga tidak luput dari pengalaman pastoral yang berbau komedi, yang dipoles dengan 'bumbu-bumbu yang wangi', sehingga mencairkan suasana pertemuan.
Pada sesi akhir yaitu kontribusi para TOPer terhadap karya pastoral komisi PUSPAS, ketua komisi PUSPAS dan para frater TOPer se-Keuskupan Weetebula, sepakat untuk memberikan dua kontribusi besar yaitu Pertama, film pendek dengan berbagai tema yang sesuai dengan karya pastoral di Sumba seperti tema seputar pendidikan, budaya, dan karya sosial.
Kedua, menyusun tata ibadat dengan beragam tema yang sesuai dengan karya pastoral di Sumba seperti tata ibadat pemberkatan alat pertanian, ibadat pembebasan dari penjara, dan masih banyak lagi tema-tema yang sangat menarik dan urgen. Kedua agenda besar tersebut dilakukan selama masa TOP dan diberikan naskahnya ke komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula.
Pertemuan semua frater TOPer se-Keuskupan Weetebula tersebut terjadi hanya satu hari, dengan rincian pertemuan yakni pertemuan satu dimulai pada pukul 09-12.30 WITA dan pertemuan dua berlangsung pukul 16.00-17.30 WITA. Semua frater TOPer sepakat untuk menjalankan agenda tugas yang telah ditetapkan bersama demi pengabdian kepada Allah dan Gereja-Nya.
Para frater TOPer se-Keuskupan Weetebula yang mengikuti kegiatan pertemuan bersama di PUSPAS, Katikuloku-Sumba Tengah berjumlah 18 orang yang berasal dari berbagai paroki dan lembaga pendidikan. Para frater TOPer tersebut adalah Fr. Siprianus Bruto, O.Carm (TOPer paroki St. Alfonsus Maria de Liguori -Kererobbo), Fr. Mardianus Dita Dawa, Pr (TOPer Quasi paroki St. Yakobus-Mangganipi), Fr. Wilfridus Sambi, Pr (TOPer paroki Weekombaka), Fr. Arsenius Tena Bolo, Pr (TOPer paroki Homba Karipit), Fr. Karolus Boromeus Bili, Pr (TOPer Seminari Sinar Buana), Fr. Daniel Ngongo Ghunda, Pr (TOPer paroki Katedral), Fr. Vitalis Verdinandus Ghawa, Pr, (TOPer paroki Kalembuweri), Fr. Frits, Pr (TOPer paroki Kambajawa), Fr. Rusli, CSsR, (TOPer paroki Karuni), Fr. Nas, OCD (TOPer paroki Lende Wacu), Fr. Paulus Dedy de Rosari, SVD (TOPer SMA San Jose), Fr. Kletus, SVD (TOPer SMP San Jose), Fr. Peter Talo, SVD (TOPer paroki Sang Sabda, Lewa), dan Fr. Lam, CSsR (TOPer SMA Seminari Sinar Buana), Fr. Akri, CSsR (TOPer Pos Pelayanan  Mamboro), Fr. Yunus, CSsR (TOPer paroki Elopada), Fr. Andika, CSsR (TOPer paroki Ngalu), Fr. Heris, CSsR (TOPer SMA Andaluri, asrama Padadita).
Akhirnya, selamat berpesta pastoral di tempat TOP masing-masing.
Maringina....!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H