Mohon tunggu...
Siprianus Bruto
Siprianus Bruto Mohon Tunggu... Lainnya - Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Berdomisili di Flores, NTT, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Itu Bukan Politik ABS

26 Oktober 2020   21:52 Diperbarui: 26 Oktober 2020   22:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Gioia Cordovani-Rebanas

Kala waktu menghidangkan semangkuk curiga pada isi kepala
Puing-puing rindu dan percaya retak di saat fajar tengah melumati wajah pagi
Aku tak ingin mengulanginya lagi

Tak mau jatuh pada ranjang rindu yang penuh dusta
Apa gunanya menanam rindu bila ujungnya menuai benci?

Kini sepi diam-diam berbaring
Lelap dalam mimpi-mimpi buruk nostalgia sendu
Memori pelan-pelan mengecup tragedi kenang
Membius jiwa dengan ramuan murka

Gigi menggertak
Bibir menggigil
Mata berkaca-kaca

Kini segala rindu diujung tanduk
Menggantung miris menunggu runtuh
Muak dengan aneka rayuan aksara palsu

Bila datang sekadar mencicipi perasaan
Kemudian meludah...
Maaf puan tempatmu tidak di sini
Sebab rindu itu bukan politik ABS

Clausura, Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun