Mohon tunggu...
Siprianus Bruto
Siprianus Bruto Mohon Tunggu... Lainnya - Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Berdomisili di Flores, NTT, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pematang Sawah

21 Agustus 2020   03:56 Diperbarui: 21 Agustus 2020   06:11 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Polambane.sideka.id

Di pematang sawah kala itu

Saat jingga melabur cakrawala senja

Kau penuhi isi kepalaku 

Dengan syair-syair puja rayumu

Aku terjatuh pada bak imajinasimu

Terkesima aku pada lembutnya sebuah tatapan

Terlelap dalam buaian syair-syair puitis

Pantaskah aku mencumbui setiap larik?

Atau haruskah menyetubuhi aksara pada setiap bait?

Alita,

Kita terlalu egois untuk mengusir puisi

Terlalu dini untuk mencumbui kata pada bait

Tenangkan kita pada palungan asmara

Hingga bahagialah aku pada isi dadamu

Clausura, Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun