Senin malam, 6 Juni 2010 seorang teman saya berkata - dia sangat senang kalo di goda setan. Teman saya itu berujar, kualitas dia sebagai manusia akan bertambah tangguh jika digoda setan. Berangkat dari pemikiran ini, maka dikompasiana saya belajar mengikuti tulisan setan - sekalipun tulisan itu tidak sampai menyebabkan saya kesetanan. Rumus-rumus menulis gaya setan yang selama ini pernah saya ketahui dan sudah pernah diutarakan oleh teman saya yang bukan setan semakin mendorong saya untuk bisa menulis seperti maunya setan. Sampai dengan ketikan ini dibuat, ada satu hal - atau boleh dikatakan sebuah kesempatan yang tersedia maupun yang bersifat penghunjukan langsung tidak digubris apalagi disenggol oleh setan.
Sembari menunggu setan - apabila setan mau mampir dan membaca ini. maka ada beberapa sebab menurut saya mengapa setan tidak hadir disini ;
- Setan sedang istirahat untuk menggoda atau mungkin jadwal untuk menggoda oleh setan yang satu ini sedang digantikan oleh setan lainnya.
- Setan kehabisan ide untuk memakai ide-ide yang biasa dilakukannya.
- setan sedang mencari ide yang lebih cemerlang untuk menggoda.
- setan sudah tidak punya keberanian membaca - mengetahui situasi ini.
- setan sudah tidak bisa merasakan "secara kebatinan" apa maksud dari ini semua.
- setan sudan tidak bisa menjadi setan lagi
saya sangat menantikan kehadiran setan memberi sikap - dan bila perlu menurut setan, maka saya akan mengirimkan undangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H