Mohon tunggu...
Humaniora

6 Hal yang Kamu Kangenin Ketika Jadi Aktivis Kampus

23 November 2016   21:02 Diperbarui: 23 November 2016   21:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: sefri-barkah.blogspot.co.id

Menyandang status sebagai mahasiswa memang membuncahkan rasa bangga. Coba simak titel yang wah ini: agent of change, agent of social, dan agent of control.

Bolehlah kita menikmati perasaan hiperbolik dengan istilah-istilah yang melekat pada diri selaku mahasiswa. Merasa menjadi agen perubahan, mungkin sebelas-dua belas jika kita membayangkan diri sebagai seorang hero, anggota tim Avengers misalnya he-he-he.

Terlebih, rasa yang membuncah itu kita alami juga jika terlibat dalam kegiatan kampus terutama organisasi intra dan ekstra kampus seperti BEM atau perhimpunan mahasiswa sesuai daerah asal maupun organisasi mahasiswa berbasis keagamaan.

Nah, untuk kamu yang memang pernah mengikuti derasnya arus organisasi, mungkin (atau pasti) pernah mengalami hal-hal seperti ini.

1. Kampus jadi rumah kedua

Kamu para aktivis akan menjadikan kampus sebagai rumah kedua. Sekretariat organisasi akan menjadi kamar kedua. Kadang rapat, kajian atau diskusi bisa lupa waktu sampai pagi pun dijabanin, pilihan terakhir mau tidak mau menginap di kampus.

2. Tiada hari tanpa rapat

Rapat ternyata tidak berlaku buat para anggota legislatif aja loh. Para aktivis pun ternyata sudah biasa dengan rapat yang waktunya tidak cukup sejam atau dua jam, bisa sampai belasan jam. Maklum sisi idealisme mahasiswa masih terpatri, sehingga pembahasan pun akan semakin lama.

3. Aksi demonstrasi

Kalau aktivis belum nyicipin demonstrasi kurang greget, katanya. Mahasiswa tidak lepas dari yang namanya demonstrasi. Setelah meloby sana dan sini, nyatanya demo menjadi jalan terakhir untuk menyuarakan aspirasi. Yaah begitulah aktivis 

4. Cekcok dengan orang rumah

Hal yang paling bahaya ketika sudah disindir orang-orang rumah. Sebagai aktivis mahasiswa kamu harus bisa mangatur waktu. Jangan sampai title mu sebagai aktivis akan kandas di tengah jalan karena restu orangtua.

5. Populer di lingkungan kampus

Salah satu keuntungan aktivis pasti akan dikenal seantero kampus. Biasanya kamu akan dikenal sebagai sosok yang vokal, cerdas, dan punya kharisma. Terlebih ketika musim tahun ajaran baru, akan banyak dikenal sama dede-dedek gemes. Ya kan?

6. Dosen akan bersikap sinis

Beberapa diantara kamu yang kelewat vokal pasti akan ditandai dan diingat-ingat para dosen bahwa kamu sang aktivis sejati yang terlalu menuntut beberapa kebijakan kampus.

Dear mantan aktivis kampus beberapa hal di atas pasti pernah kamu alami dong? Bahkan akan dikenang sepanjang masa. Pengalaman dan rentetan kisah dunia kampus yang takkan pernah terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun