Perempuan mempunyai peran yang penting dalam melahirkan generasi-generasi terbaik sebuah bangsa, dalam islam perempuan mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki. Proses mengandung yang dialami oleh perempuan ternyata membutuhkan pengorbanan yang begitu besar. Mulai dari aspek psikologis sampai kepada aspek fisiologis adalah pengorbanan terbesar yang diberikan perempuan ketika melalui proses mengandung selama 9 bulan. Dalam sebuah riwayat Nabi Muhammad saw pernah mengatakan bahwa ibu mendapatkan penghormatan yang utama dari seorang anak dan kalimat ibu diulang oleh Nabi Muhammad saw sampai 3 kali setelah itu baru penghormatan kepada bapakmu.
Laki-laki mempunyai andil yang singkat terhadap proses kehadiran seorang bayi dalam kandungan. Proses menjaga, merawat dan memberikan nutrisi kepada bayi selama 9 bulan sepenuhnya dikerjakan oleh perempuan. Kondisi psikologis perempuan sangat mempengaruhi bayi yang berada dalam kandungan, perasaan kebahagiaan, kesedihan, kemarahan dan lain sebagainya sangat mempengaruhi perkembangan kondisi bayi yang sedang dalam kandungan.
Tidak hanya ketika bayi masih dalam kandungan, ketika seorang bayi dilahirkan, kehadiran seorang ibu sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan fisik, kecerdasan, sosial dan psikologis seorang bayi. Jika seorang ibu mengalami depresi yang hebat atau seorang ibu rela meninggalkan bayinya seorang diri tanpa pengasuhan, maka tingkat kecerdasan bayi akan menurun, mental yang dimiliki bayi akan memburuk, kondisi fisik bayi menjadi tidak berkembang dan ketika tumbuh dewasa anak tersebut akan mengalami krisis (minimnya) kepercayaan diri ketika bergaul di lingkungan sosial. (Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif)
Ketika Perempuan Berusia Remaja
Yang dimaksudkan dengan perempuan berusia remaja merupakan penjabaran tentang perempuan yang belum mempunyai pendamping hidup. Dalam Islam pembinaan moral, ketakwaan dan peningkatan keimanan perempuan yang belum mempunyai pendamping hidup adalah peringatan. Peringatan itu berisi tentang ajaran, nasihat dan peristiwa-peristiwa sejarah perempuan yang diwahyukan dalam Al-Qur'an.
Misalnya sapaan Allah swt yang mengharuskan perempuan untuk menutup auratnya, menjaga kehormatan dan tidak berlebihan-lebihan dalam perhiasan merupakan teguran dari rasa sayang Allah swt kepada perempuan. Teguran yang Allah swt berikan kepada perempuan agar perempuan terjaga kesuciannya sebelum menikah, tidak asal dalam memilih jalan kehidupan dan tetap berada pada jalan ajaran islam.
Bahkan Allah swt mewahyukan kecintaannya terhadap perempuan dengan surah yang diberi nama An-Nisa dalam Al-Qur'an, betapa cintanya Allah swt terhadap perempuan sampai-sampai wahyunya dalam Al-Qur'an dikhususkan untuk berbicara dan mengupas tentang sejarah, ajaran moral dan kebajikan yang ditujukan kepada perempuan.
Harapan Terhadap Perempuan.
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Ahzab ayat 59)
Busana muslimah (jilbab) adalah pesan, pesan perempuan terhadap identitas keislaman yang perempuan miliki. Dengan berbusana muslimah atau mengulurkan jilbab sampai keseluruh tubuh, perempuan akan terhindar dari gangguan apapun, lebih terjaga dan indah tampilannya. Dengan busana muslimah (mengulurkan jilbab) perempuan akan mendapatkan pahala yang banyak dan bakal diberikan kebaikan-kebaikan yang dijanjikan Allah swt.
Dengan busana mengulurkan jilbab sampai ke seluruh tubuh, perempuan akan mempunyai konsep diri (percaya dan teguh terhadap sikap yang dimiliki) sesuai dengan pakaian yang perempuan muslimah pakai. Pakaian muslimah adalah simbol ajaran-ajaran islam berupa perilaku ketundukan, ketakwaan dan menjaga kesucian perempuan. Dengan kata lain pakaian muslimah (jilbab) secara tidak langsung menjadi alat untuk menyadarkan perempuan bahwa sikap dan perbuatan perempuan harus sesuai dengan pakaian yang dikenakan.