Mohon tunggu...
Suara Satwa Kalbar
Suara Satwa Kalbar Mohon Tunggu... Dosen - Jurnalis Lepas

Unity in Biodiversity

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Zoonosis Adalah Maut! Tak Hanya Rabies, Berikut Daftar Penyakit Menular dari Hewan Kemanusia di Kalimantan Barat

6 Juli 2024   09:52 Diperbarui: 6 Juli 2024   20:58 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dio.dvm Ilustrasi Pribadi 

Pontianak (06/07/24)-Hari Zoonosis Sedunia di tetapkan pada tanggal 6 juli, hari yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit zoonosis. Penyakit-penyakit ini, yang ditularkan antara hewan dan manusia atau sebaliknya, memiliki implikasi signifikan bagi kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan lingkungan. Hari Zoonosis Sedunia menyoroti pentingnya penelitian, pencegahan, dan kolaborasi dalam menanggulangi penyakit ini.

Sejarah Zoonosis = Vaksin Rabies

Hari Zoonosis Sedunia diperingati untuk mengapresiasi karya ahli biologi asal Perancis Louis Pasteur, yang berhasil memberikan vaksin rabies pertama kepada seorang anak kecil Joseph Meister pada tanggal 6 Juli 1885. Pencapaian terobosan ini menandai tonggak sejarah yang signifikan dalam ilmu kedokteran hewan dan kesehatan masyarakat, serta menunjukkan potensi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit zoonosis melalui vaksinasi dan inovasi ilmiah.

Penyakit zoonosis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Menurut WHO penyakit zoonosis mencakup sekitar 60% dari seluruh penyakit menular pada manusia dan lebih dari 75% penyakit menular baru. Contoh penyakit zoonosis termasuk rabies, penyakit Leptopspirosis, Antrax, Flu Burung, Dirofilariasis, Japanese Enchepalitis (JE), Babesiosis, Lyme, Ebola, SARS, dan yang terbaru COVID-19. Penyakit-penyakit ini dapat mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, perekonomian, dan penghidupan.

Bagaimana Kasus Zoonosis di Kalimantan Barat

Kasus Zoonosis di Kalimantan Barat dalam 10 Tahun terakhir yaitu Rabies, penyakit anjing gila menurut data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Januari hingga Juni 2024, terdapat 3.075 kasus gigitan hewan rabies, dan tingkat kematian mencapai 5 Orang. Adapun kasus kematian akibat gigitan anjing tertinggi di Kabupaten Landak sejumlah 3 orang, Mempawah 1 Orang, dan Sanggau 1 Orang. Sedangkan Tahun 2023 jumlah kasus gigitan 6.970 kasus GHPR dengan kematian sejumalh 16 Orang.

Tidak hanya rabies beberapa kasus zoonosis juga ditemukan di Kalimantan Barat, Salah satunya Leptospirosis. Leptospirosis merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui eksresi atau urin tikus yang mengomintasi air, barang dan vector lainnya. Diketahui dari beberapa surveilens di Kalimantan Barat, leptospirosis Ketika di uji laboratorium masih terkonfirmasi membawa bakteri leptospira di hewan pembawanya yaitu tikus.

Dirofilariasis, atau cacing jantung merupakan penyakit menular dari hewan kemanusia. Cacing jantung di Kalimantan Barat merupakan salah satu penyakit yang sering di jumpai di Kota Pontianak. Menurut drh. Maulid Dio Suhendro setidaknya 75 Kasus Positif Dirofilaria immitis pada anjing selama periode tahun 2020-2024 di Kota Pontianak.

Dokumentasi Pribadi dio.dvm
Dokumentasi Pribadi dio.dvm

Sedangkan Penyakit Flu Burung di Kalimantan Barat, Tahun 2023 ditemukan flu burung dengan clade 2.3.4.4b di Kabupaten Sambas. Clade tersebut merupakan clade terbaru yang pertama kalinya ditemukan di Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Antraks, kasus antraks yang terjadi di Yogyakarta menghebohkan Indonesia hal ini dikarenakan penyakit yang disebabkan oleh bacillus antraksis ini merupakan penyakit yang sulit di hilangkan. Dengan penyebaran melalui secret atau derivate yang tertular pemusnahan dan penguburan merupakan salah satu pemutus rantai penyebaran kasus antraks ini, hingga saat ini Kalimantan Barat masih bebas antraks.

Tingginya permintaan pemasukan ternak dari daerah tertular antraks ke Kalimantan Barat menjadi resiko besar dalam upaya mitigasi penyakit ini, selain zoonosis, lokasi geografis Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia dapat menjadi ancaman hubungan diplomatic kedua belah negara apabila salah satunya di nyatakan terpapar Antraks.

Sedangkan Japanese Enchepalitis yang di sebabkan oleh virus, pernah terjadi di Kalimantan Barat yaitu di Kabupaten Landak dan yang terbaru di Kabupaten Ketapang.

Hari Zoonosis diperingati sebagai
1. Meningkatkan Kesadaran

Hari Zoonosis Sedunia berfungsi sebagai platform untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko dan pencegahan penyakit zoonosis. Kampanye penyadaran menyoroti pentingnya kebersihan, penanganan hewan yang aman, dan vaksinasi. Mendidik masyarakat tentang cara meminimalkan risiko yang terkait dengan interaksi dengan hewan sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini.

2. Menggunakan Pendekatan One Health

Pendekatan One Health mengakui bahwa kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem saling berhubungan. Hari Zoonosis Sedunia mengadvokasi kolaborasi antar berbagai sektor, termasuk perawatan kesehatan, ilmu kedokteran hewan, ilmu lingkungan, dan kebijakan publik. Pendekatan holistik ini penting untuk deteksi dini, pencegahan, dan pengendalian penyakit zoonosis.

3. Mendorong Riset dan Invoasi Daerah

Penelitian memainkan peran penting dalam memahami penyakit zoonosis dan mengembangkan pengobatan dan vaksin yang efektif. Hari Zoonosis Sedunia mendorong pemerintah, institusi, dan sektor swasta untuk berinvestasi dalam penelitian dan inovasi. Upaya penelitian kolaboratif dapat menghasilkan terobosan dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit.

4. Menjaga Kesehatan Dunia

Penyakit zoonosis tidak mengenal batas negara. Hari Zoonosis Sedunia menekankan perlunya kerja sama global untuk mengatasi ancaman ini. Memperkuat kemitraan internasional dan berbagi informasi dan sumber daya adalah kunci untuk meningkatkan keamanan kesehatan global. Strategi kesiapsiagaan dan respons harus dikoordinasikan pada tingkat global agar dapat memerangi penyakit zoonosis secara efektif. Kerja sama sosekmalindo dimana salah satu program di tahun 2024 yaitu adanya pertemuan atau symposisum rabies in borneo yang diselenggarakan di khucing Malaysia.

Kementerian Pertanian, 2023
Kementerian Pertanian, 2023

Kementerian luncurkan aplikasi SIZE 2.0 Nasional dalam Menjawab tantangan Penyakit Zoonosis serta menjawab tantangan Ribuan Aplikasi tidak saling terintegrasi Kata Presiden Jokowi 

 Sistem Informasi Zoonosis dan EID (SIZE)


Dalam rangkaian implementasi Instruksi Presiden (INPRES) No.4/2019, diperlukan upaya penguatan kapasitas khususnya yang terkait deteksi Zoonosis/EIDs yang terkoordinasi lintas sektor maka dikembangkan sistem informasi terintegrasi dengan pendekatan One Health yaitu Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE). SIZE merupakan sistem surveilans kesehatan terintegrasi/interoperabel yang menghubungkan tiga (3) sistem informasi Zoonosis yaitu Kesehatan Masyarakat (SKDR), Kesehatan Hewan (iSIKHNAS) dan Kesehatan Satwa Liar (SehatSatli), sebagai system terintegrasi untuk dapat bertukar informasi kejadian penyakit menular secara real-time agar dapat dilakukan deteksi dini, lapor dini, dan respon dini.

"Aplikasi ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan respon cepat terhadap kejadian Zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya serta terhadap emerging infectious diseases atau penyakit infeksi baru, Di Kalimantan Barat Sendiri telah di coba di Kabupaten Ketapang

Kementerian Pertanian Indonesia
Kementerian Pertanian Indonesia

"Belajar dari pengalaman sebelumnya, untuk mengendalikan penyakit infeksi baru (red: PIB) diperlukan adanya integrasi deteksi dan respons dari berbagai sektor terutama kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, dan kesehatan satwa liar," ungkap Nasrullah.

Ia juga menegaskan bahwa tindakan dini untuk mendeteksi dan mengendalikan penyakit menggunakan pendekatan One Health sangat diperlukan.

"Dengan Peluncuran SIZE Nasional ini maka diharapkan respon terhadap penyakit Zoonosis dan penyakit infeksi baru dapat dilakukan tepat waktu, efisien, dan akurat oleh sektor terkait," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun