Mohon tunggu...
Djap Edi Santoso
Djap Edi Santoso Mohon Tunggu... profesional -

Hanya seorang manusia biasa... ^^)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Curahan Hati Kecil Saya untuk Prabowo

26 Juli 2014   09:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:11 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14063819312065945729

[caption id="attachment_349855" align="aligncenter" width="448" caption="Tayangan Youtube"][/caption]

Tulisan ini saya tulis karena ingin menulis apa yang dirasakan oleh hati kecil saya, takut untuk menulis namun tidak dapat saya tahan tangan saya ini untuk mengetik dan mencurahkannya isi hati berserta pertanyaan-pertanyaan (mohon maaf Pak Prabowo jika saya lancang  ini semua hanyalah curahan hati kecil saya pribadi)

Bapak Prabowo yang terhormat, setelah pemilihan selesai 9 Juli 2014 lalu ada 2 hasil Quick Count yang berbeda antara yang memenangkan pasangan nomor urut 1 dan pasangan nomor urut 2.

Setelah tgl tsb.. Pak Prabowo mengatakan yakin dgn KPU dan Tunggu hasil KPU dan Bapak mengatakan optimis pasti menang, Insyahallah menang.. Namun hasilnya berlawanan dengan keinginan sehingga banyak masalah seperti apa yg Bapak Prabowo ungkapkan di Youtube, dan menggugat ke MK.

Namun ada yang ingin saya tanyakan, bagaimana Jika hasil KPU saat tgl 22 Juli 2014 kemarin hasilnya memenangkan Pak Prabowo,


  1. Apakah penetapan hasil Pilpres oleh KPU itu sah ?
  2. Apakah Bapak Prabowo akan tetap bilang Pilpres kali ini tidak sah dan menggugatnya MK seperti apa yang bapak lakukan saat ini ? (gugatan tetap ke KPU karena tidak adil dan serta merugikan pasangan nomor urut 2 dan lalukan pemilihan ulang)


Sekarang Pak Prabowo mengugat ke MK, dan mengatakan Bapak Yakin dengan MK, sehingga ada pertanyaan lagi dari hati kecil saya sebagai berikut.


  1. Jika hasil tidak sesuai harapan Pak Prabowo apakah Bapak tetap Yakin dengan MK ? atau mengeluarkan Opini kembali bahwa MK dan KPU beserta Bawaslu bekerjasama atau sekongkol ?
  2. Jika hasil sesuai dengan harapan Pak Prabowo, MK pasti Luar biasa dan pasti akan membangun opini KPU beserta Bawaslu memihak kepada salah satu pasangan Capres dan Cawapres.

Saya sendiri pun lebih Pro kepada Kebenaran dan Keadilan, Jika Benar Jangan Takut dan Mundur, semoga terbukti indikasi-indikasi yang telah dikatakan... Namun Jika itu tidak terbukti saya mohon dengan sangat supaya menjadi Seorang Prabowo yang Legowo menerima keputusan MK yg pada akhirnya tidak sesuai dengan harapan.

Janganlah Bapak Menghina Bangsa sendiri sebagai Bangsa Budak , Bangsa Kacung , Bangsa Lemah , Bangsa yg bisa dibeli,Negara yang Menuju Kegagalan, Sungguh ironi statement Bapak Prabowo sehingga saya sedih dan kecewa melihat rekaman Youtube tersebut,

"mengapa saya sedih ??"

Karena yang disampaikan sungguh bisa menyulut perpecahan Bangsa Indonesia dan disamping itu pernyataan-pernyataan tersebut keluar dari kalahnya hasil penetapan KPU.(lagi-lagi hati kecil saya berkata demikian maaf)

Lalu agar bangsa ini tidak menjadi Bangsa Budak, Bangsa Kacung, Bangsa yang bisa dibeli atau disogok yang kemudian agar tidak menjadi Bangsa Lemah dan agar menjadi Negara yang tidak menuju kegagalan harus Bapak Prabowo Presidennya ??

"Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena ini tangkapan otak saya ketika mendengarkan tayangan youtube tsb"

Jika memang menginginkan suatu kebenaran dan keadilan serta demokrasi yang seutuhnya alangkah bijaknya Bapak Prabowo membuat pernyataan yang lebih santun yang mengarahkan kepada persatuan bangsa tanpa ada pernyataan-pernyataan yang memang secara langsung terdengar oleh telinga saya "Bahwa itu seperti Ajakan untuk memecah belah Bangsa Indonesia. (mungkin hal ini tidak saya saja yang merasakan demikian ,sehingga saya punya keyakinan yang mendengarkan sebagian besar  juga akan merasakan seperti yang saya rasakan)

Janganlah Bapak Menyebut Bapak memiliki 8jt pengikut, yang akan berjuang sampai titik darah penghabisan, [kata2 terakhir Pak Prabowo (di Youtube) sangat rancu dan abu2 di kuping saya dan mata saya sangat tidak nyaman melihat ekspresi bapak, yang seolah-olah kata titik darah penghabisan itu spt ingin memecah belah rakyat dengan mengumpulkan massa,"Semoga saya salah" (jika tidak spt apa yang saya bayangkan,mohon Bapak Prabowo kiranya memperjelas ajakan tsb) spt berjuang melalui cara damai menggunakan lawyer ataupun orang-orang yang kompeten untuk bersaing di MK. Jaga keutuhan Bangsa ini]

Pada awalnya saya tidak peduli siapapun yang menjadi Presiden, karena kedua pasangan yang menjadi peserta Pemilu sama baiknya sehingga saya pun GOLPUT (tidak ingin mendukung) namun pada akhirnya semua itu berubah sehingga menurut saya pribadi memang sosok yang pantas menjadi Presiden adalah Pak Jokowi karena beliau sedikit berbicara dan banyak bekerja dan menyejukkan kata-katanya.

Sedangkan Pak Prabowo menampilkan sisi yang kurang bersahaja yang saya baca dari media online ataupun televisi dan inilah yang membuat hati kecil saya ragu dan sedih.


  1. Pak Prabowo terlihat sangat otoriter ketika memarahi awak media yg bertugas, yg utk disampaikan ke pimpinannya... lalu bapak meminta maaf kepada awak media tsb. Bagaimana jika Pak Prabowo menjadi awak media tsb dan mengalami hal demikian. Hati awak media tsb pasti terluka walaupun tersenyum untuk menyembunyikannya lukanya.
  2. Lalu menolak awak Media dari Detik.com dan Kompas.com karena dianggap memberitakan yang apa adanya menurut saya, Namun dimata Bapak itu salah satu pemberitaan yang menyudutkan. "Jika Benar jgn Takut dan Mundur" kata2 ini tidak terbukti dari kejadian kecil spt itu mengapa demikian ? Jika tidak demikian mengapa dilarang masuk, sedangkan yg lain bisa masuk... sehingga saya merasa tidak yakin dengan apa yang Pak Prabowo ucapkan dan merasa semua itu hanya untuk kebohongan... (semoga penilaian saya salah).


Saya Pribadi suka dengan semangat Bapak Prabowo dan Pidato-pidatonya namun hal itu sirna seketika ketika membaca berita-berita seperti itu dan ditambah tayangan youtube tsb, sehingga semua itu hanyalah untuk sebuah ambisi. (semoga saya salah pula dengan hal ini)

Salam Hangat, Salam Sejahtera, Salam Damai
Edi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun