WALAU pemilihan umum (Pemilu) 2014 masih jauh, beberapa lembaga sudah gencar melakukan survey calon presiden (Capres) 2014. Tak aneh, banyaknya survey Capres 2014 mengesankan seolah-olah telah terjadi ‘perang survey’ antar lembaga. Kenapa demikian? Karena nama-nama tokoh yang berhasil dijaring dalam berbagai survey masing-masing berlainan.
Hasil survei Capres terbaru Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan Wiranto capres terpopuler. Hal itu diungkap dalam jumpa pers di Restoran Mamacita, Senayan City, Jakarta, Kamis (29/11/2012). Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menyampaikan bahwa nama Wiranto melesat sebagai capres paling populer. “Tapi popularitas ini tidak sebanding dengan elektabilitas,” jelas Husin.
Dalam survey Capres 2014 yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) 28 November 2012 nama Mahfud paling populer. Tokoh lima besar adalah 1. Mahfud MD; 2. Jusuf Kalla; 3. Dahlan Iskan; 4. Sri Mulyani; 5. Hidayat Nurwahid. Dalam survey ini LSI juga menyebutkan sejumlah tokoh nasional yang dipersepsikan tak layak menjadi presiden. Tokoh tersebut adalah Aburizal Bakrie, Anas Urbanigrum, Wiranto, Suryadarma Ali, Sutiyoso, dan Muhaimin Iskandar [KOMPAS, 29 November 2012].
Dalam survey Capres 2014 Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang dipublikasi 12 Agustus 2012 beda lagi hasilnya. Menurut survey JSI yang digelar antara 17-21 Juli 2012 tersebut Capres terpopuler ditempati 1.Megawati Soekarnoputri (15,9 persen); 2.Prabowo (12,6 persen); 3.Aburizal Bakrie( 9,5 persen); 4.Jusuf Kalla (7,2 persen); 5.Hatta Rajasa (5,9 persen) [JPNN.com, 12 Agustus 2012]. Survey JSI tersebut jelas kontradiksi dengan hasil survey LSI karena dalam survey Aburizal Bakrie masuk lima besar, sementara dalam survey LSI Aburizal Bakrie dipersepsikan tokoh yang tak layak sebagai Capres.
Hasil survey Capres dari Lembaga Survei Nasional (LSN) yang digelar 10-24 September 2012 juga lain lagi dan kontradiksi dengan hasil survey LSI. Sebab, dalam survey LSN Wiranto dan Aburizal Bakrie juga masuk lima besar. Dalam survey LSN dengan sampel 1.230 responden tersebar di 33 provinsi tersebut lima besar Capres ditempati 1.Prabowo Subianto (20,1 persen); 2.Wiranto (12 persen); 3.Jusuf Kalla (9,4 persen), 4.Megawati Soekarno Putri (8,8 persen),dan 5.Aburizal Bakrie (7,1 persen).
Berbagai survey Capres 2014 yang dilakukan secara online melalui internet juga memiliki hasil yang beragam lagi. Dalam polling Capres 2014 pilihan Rakyat Online lewat http://poll.fm/3zk11-id misalnya, ada nama-nama lain lagi yang masuk 10 besar, yakni; 1.Yusril Ihza Mahendra 22.62% ; 2.Jokowi (Joko Widodo) 11.85% ; 3.Mahfud MD 8%; 4.Prabowo Subianto 7.54%; 5.Dahlan Iskan 6.62% dan M Jusuf Kalla 6.62%; 6.Sutiyoso (Bang Yos) 6.46%; 7.Tokoh lain (Other) 6%; 8.Rizal Ramli 4.15%; 9.Tidak tertarik pada pemilihan presiden (Golput). 2.62% ; 10.Rhoma Irama 2.46%.
Masih banyak lagi survey Capres 2014 yang digelar sejumlah lembaga lain. Bagi masyarakat ilmiah, perbedaan itu mungkin dapat dipahami karena masing-masing survey memiliki metode survey, materi survey, jangka waktu pelaksanaan survey dan responden survey yang berlainan pula. Tapi bagi masyarakat awam, banyaknya survey dengan hasil yang beragam itu setidaknya dapat menimbulkan kebimbangan politik di masyarakat awam, kalau tak boleh disebut sebagai kegaduhan politik. Terlebih dalam survey Capres 2014 tersebut terkadang juga perang pernyataan antar tokoh partai politik. Bahkan, ada juga yang melempar tudingan bahwa pelaksanaan survey belakangan ini hanya berdasar pesanan pihak terntentu dengan target terntentu pula bagaikan kejar setoran.
Nah, kalau lain lembaga survey punya hasil yang berlainan, publik pasti akan bertanya-tanya: survey lembaga manakah yang paling benar? Jawabnya pasti hanya satu, semuanya hanya ada di tangan rakyat pemilih pada saat pemilihan umum 2014 nanti. Siapapun yang akan dipilih, pasti tokoh yang dikenal oleh rakyat pemilih. Sedang hasil survey semua lembaga selama ini juga bisa semuanya salah. Bukan tak mungkin, Golput justru bisa tampil jadi pemenang. Soalnya, dalam pemilihan kepala daerah, angka golput relatif tinggi seperti yang terjadi dalam Pilgub DKI 2012 yang baru lalu. Gejala menguatnya Golput ini juga bisa dilihat dalam Pemilu-peilu sebelumnya. [ berbagai sumber ]
Berikut Daftar HAsil Survei Capres 2014:
Survey capres Puskaptis soal dipublikasikan 29/11/2012:
1. Wiranto 93%
2. Megawati 92,41%
3. Aburizal Bakrie 91,77%
4. Hatta Rajasa 90,19%
5. Jusuf Kalla 88,78%
6. Prabowo Subianto 85,92%
7. Sultan HB X 81,55%
8 Ani SBY 79,80%
9. Anas Urbaningrum 70,67%
10. Surya Paloh 67,18%
11. Suryadharma Ali 59,67%
12. Pramono Edhie 47,94%
Survei Capres - Lembaga Survei Indonesia (LSI) dipublikasikan 28 November 2012.
1. Mahfud MD 79
2. Jusuf Kalla 77
3. Dahlan Iskan 76
4. Sri Mulyani 72
5. Hidayat Nurwahid 71
6. Agus Martowardojo 68
7. Megawati Soekarnoputri 68
8. Djoko Suyanto 67
9. Gita Wirjawan 66
10. Chairul Tanjung 66
11. Endriartono Sutarto 66
12. Hatta Rajasa 66
13. Surya Paloh 64
14. Pramono Edhie Wibowo 64
15. Sukarwo 63
16. Prabowo Subianto 61
17. Puan Maharani 61
18. Ani Yudhoyono 60