Mohon tunggu...
Cempaka Karya
Cempaka Karya Mohon Tunggu... -

Vigor Of Change - Mengeja Aksara Menjadi Manusia_Memanusiakan Manusia. - Berlayar di Samudera Pena Menjadi Cerdas dan Mencerdaskan. - Manuskrip Berkarya Menjadi Dedikasi, Kreasi, Inovasi, Integrasi dan Prestasi. - Aku Berfikir Maka Aku Ada (Dzikir Berfikir dan Amal Shaleh)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menulis Almanak

24 Januari 2016   00:14 Diperbarui: 24 Januari 2016   00:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lorong simpang panjang menyisir batu menjadi kerikil.
Tegak retak menunjuk ke almanakku.
(Kini) sampai dipundak setengah urat
(Lalu) keriput bak pusar tanpa sudut.
Diperut tak ada arah ke kini dan ke lalu.

Oo lailo, Hanya bercerita sedikit damba.
hilang yang kau berikan, sehingga aku meminta terbang yang kau temukan, sehingga aku mencari.
melayang yang kau tunjukkan sehingga aku berencana
Timpang apa yang kau tampakkan sehingga aku bersembunyi
Tumbang yang kau rampungkan, sehingga aku masih marakit kembali, sepi.

Oo lailo Oo lailo Oo lailo
Zainudin, kupanggil namamu. Van der wijck ku raih cintamu.

"Teruslah melangkah ke sikut paling diam" kecamuk.

DPI Surabaya, 23-01-2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun