Mohon tunggu...
kammi unila
kammi unila Mohon Tunggu... -

untuk indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Exclusive Meeting AB2: Masa Depan Dakwah Unila, Ada di Tangan Kader KAMMI

9 Mei 2015   13:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BandarLampung – (2/5/15), Beberapa hari terakhir ini kader-kader KAMMI komisariat Unila semakin intens mendiskusikan masa depan gerakan di Unila. Dalam sebuah forum bertajuk “Lingkar kebangkitan” ini, kader-kader Unila secara terbuka berbagi ide untuk kemajuan KAMMI Komisariat kedepannya.

Menanggapi adanya forum ini, ketua KAMMI Lampung, Asis B. Santoso mengatakan, “ Forum ini bisa menjadi pemantik bagi kader-kader di komisariat untuk kembali kepada khittoh gerakan yang sebanarnya. Kritik yang masuk selama ini, adalah momen bagi kader komsat untuk mendesain ulang pola gerakan di kampus Unila, saya sambut positif forum ini. Beberapa waktu lalu saya juga menghimpun beberapa kader KAMMI Unila untuk membuat semacam konsep gerakan ke-KAMMI-an untuk Unila. Sempat mendapat respon beragam dari beberapa kader. Respon ini muncul karena kepedulian mereka kepada KAMMI.” Pungkas Asis.

Forum ini dihadiri beberapa kader KAMMI Unila yang tersebar dari KAMMI Daerah dan Komisariat, diantaranya, Dian Putra, Ahmad Risani, Anggi Arif Wibowo, Deni Yuniardi, Hilya, Isah, Sofi, Ria Laila, dan Marelita Devisa. Forum yang telah digelar sebanyak 3 kali secara beruntun ini, telah menghasilkan beberapa kesepakatan dan ide baru untuk KAMMI kedepannya.

Ketua komisariat Unila, Dian Putra memaparkan, “Forum AB2 ini adalah bentuk investasi ide. Artinya tidak semua masukan bisa direalisasikan segera, namun dengan adanya pengumpulan ide ini, kita dapat memilah keterbutuhan yang paling mendesak yang wajib di eksekusi. Kami menyadari, saat ini sering banyak kritik yang masuk, baik itu dari Kamwil, Kamda, maupun kader Unila, padahal mereka semua bertanggungjawab. Namun, seolah-olah menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus komsat. Tapi kita mesti yakin, bahwa ini adalah momen yang sangat tepat untuk mengatakan bahwa, Kita akan Bangkit!. Allahuakbar!.” Tegas Putra dengan penuh semangat.

“Frekuensi diskusi mengenai KAMMI Unila meningkat pasca Sarasehan bulan lalu. Saya lebih banyak menyoroti proses pengkaderan yang lemah dan minim rekruimen. Kaderisasi seolah mati karena beberapa faktor, seperti minimnya rekruitmen kader non-tarbiyah dan upaya untuk masuk ke beragam komunitas. Pendekatan kultural terhadap kelompok sosial baik di kampus maupun di luar kampus perlu dioptimalkan. Dan ini, perlu kader-kader yang tidak sekadar imun, tapi juga fleksibel. Disisi lain belum optimalnya pengelolaan kader baru pasca dauroh untuk di berdayakan atau dibina dalam MK (Madrasah KAMMI).” Sambung Deni yang saat ini sedang menjabat sebagai Gubernur FKIP Unila.
Sedangkan menurut Kadep KP KAMMI Daerah Balam, Ahmad Risani menerangkan, “Ini forum kesekian kalinya dibuat, tidak hanya oleh komsat, beberapa waktu lalu juga melibatkan ketua dan Sekjen KAMMI wilayah di markas. Intinya ini adalah respon atas beragam masukan dan bentuk tanggungjawab semua kader baik itu di komsat atau diluar. Ada banyak masukan yang telah kami himpun, diantaranya, menghidupkan kembali MK, optimalisasi peran tarbiyah siyasiyah di Unila, penguatan ghiroh perjuangan, menggagas DP (Dewan Pembina) khusus KAMMI, memasifkan proses kaderisasi dua kanal (tarbiyah dan belum tarbiyah), dan lainnya. Masukan-masukan ini akan kita tulis dalam sebuah paper sederhana di “Jurnal progressif”, agar kader lainnya bisa membaca dan bila perlu menambahkan ide baru. Kedepan, Insyallah KAMMI Unila akan tampil dengan wajah baru yang berseri-seri, karena ……….” Terang Sani sambil tersenyum.

“Karena Masa depan dakwah Unila, ada di tangan kader KAMMI”. Sambung beberapa kader secara serempak sambil mengepalkan tangan. Allahuakbar!, Sambut Anggi dengan hikmat. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun