Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Menjelajahi Kelenteng di Surabaya

4 Desember 2017   15:52 Diperbarui: 4 Desember 2017   16:00 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh menarik bahwa ada foto Gusdur dipajang di samping kanan altar utama. Gusdur yang merupakan seorang Kyai juga tokoh dari organisasi Islam Nadahtul Ulama.

Gusdur mendapat hati dalam masyarakat Konghuchu karena banyak membantu penyamarataan hak beribadah pada masyarakat Konghuchu saat beliau menjadi presiden. Gudsur yang merupakan seorang tokoh pruralisme memang banyak membantu kaum -- kaum termajinalkan di bumi pertiwi ini.

Dok. Pribadi.
Dok. Pribadi.
Hal menarik juga yang saya temukan adalah ketika memperhatikan papan pengumuman. Papan pengumuman yang ada bercerita tentang seorang siswi Muslim yang diberangkatkan dengan beasiswa dari Kelenteng dan belajar di Tiongkok. Sungguh sebuah bingkai keberagaman yang manis sekali bisa berada di bumi pertiwi tercinta, Indonesia.

Terlihat bahwa Cagar Budaya kedua Kelenteng yang berada di Surabaya ini menjadi tempat yang baik untuk umat beragama Budha juga Konghuchu melatunkan doa -- doa kepada Sang Pencipta. Keuntungannya ialah  letaknya di pusat kota juga menyebabkan akses masyarakat dekat untuk menjangkaunya. Tapi harus diperhatikan sirkulasi udaranya, khususnya yang kuil Hong Tik Hian karena kalau banyak umat, cukup sulit untuk bernafas dengan leluasa disana.

Dok. Pribadi.
Dok. Pribadi.
Melihat keberagaman yang ada di Indonesia ini, saya sangat percaya, bahwa menghargai  setiap perbedaan ini penting untuk memelihara persatuan bangsa. Keramah-tamahan yang kami dapatkan juga sinyal positif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dok. Pribadi.
Dok. Pribadi.
Dok. Pribadi.
Dok. Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun