Mohon tunggu...
Virkam
Virkam Mohon Tunggu... -

Menulis tanpa berkata dan membaca tanpa bersuara.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Tidak Pakai Kotak-kotak di Pilpres 2019

19 Mei 2017   02:47 Diperbarui: 19 Mei 2017   03:19 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan karena kisruh pilkada yang begitu panas membara, sehingga seluruh komponen ikut terlibat didalamnya untuk bertarung memenangkan DKI 1.

Bukan juga karena identik dengan kelompok atau grup tertentu yang disebut ahoker, yang begitu panas dan militan dalam membela Ahok di pilkada dan persidangan. Karena pada kenyataannya, Jokowi lah yang pertama memiliki insiatif dan pencetus ide awal dari pakaian kotak-kotak, tapi pada akhirnya menjadi ciri dari para ahoker di Indonesia.

 Jokowi bisa dipastikan akan menggunakan simbol khas dalam bentuk perjuangan terbarunya, agar bisa meneruskan proses dan rancangan pembangunan yang sedang dilakukannya sekarang. Karena untuk kerja,kerja, dan kerja bisa saja diganti menjadi saatnya berdikari, berkarya dan berimprovisasi menuju negara maju yang mandiri. Tentu Jokowi akan punya rencana baru dan terbarukan agar bisa kembali terpilih di pilpres 2019. Sebab rakyat Indonesia masih suka dengan sesuatu yang dikemas dengan tampilan menarik, yaitu program yang bisa diterima oleh seluruh level rakyat tanpa terkecuali.

sekali lagi saya ulangi prediksinya. Kotak-kotak kemungkinan besar akan ditinggalkan oleh Jokowi, sebab itu baju yang identik dengan kemenangan pilkada 2012 dan menuju pilpres 2014. 

Masa Jokowi setelah menjabat Presiden selama 5 tahun, akan menggunakan ciri khas di masa lalu? tentu saja tidak, karena perlunya menatap kedepan dalam membangun Indonesia. Istilahnya Jokowi sudah sangat paham seluruh permasalahan bangsa dan negara, sehingga simbol khusus akan kembali dibuat dan bisa jadi ikon yang mengandung magnet untuk mendapatkan simpatik pemilih.

Dari pidato Jokowi beberapa hari lalu dihadapan beberapa pengurus media, beliau menekankan satu hal penting bahwa, negara lain sudah jauh melihat masa depan. Apakah kita akan terus berkecimpung dengan permasalahan yang tidak produktif bagi kemajuan NKRI? Sampai kapan negara mesti disibukkan secara waktu,energi dan pikiran mengurusi sesuatu yang sebenarnya sudah dirumuskan para pendiri bangsa, bahwa Indonesia hanya berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945, tak akan bisa di otak atik lagi.

Kotak-kotak juga pada akhirnya memiliki nilai yang agak negatif untuk sekarang ini, seolah-olah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara setiap kelompok dengan kelompok lain memiliki sekat. Terlebih lagi oleh para pesaing di Pilpres 2019 akan dijadikan amunisi sebagai serangan terukur yang menurunkan kredibilitas Jokowi dihadapan rakyat Indonesia. Jokowi tentu sudah bisa membaca hal tersebut, dengan demikian jangan sampai Ahok effect berkepanjangan dan Jokowi terkena getah dari permasalahan di pilkada DKI pada tahun 2017.

Sekedar saran dan pendapat untuk Jokowi, bagaimana jika diadakan sayembara untuk para pendukung atau loyalis. Siapa yang paling terbaik memiliki desain baju untuk digunakan di pilpres 2019? tapi hadiah nya jangan cuma sepeda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun