Mohon tunggu...
suang sitanggang
suang sitanggang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Manusia biasa yang berusaha hidup dari menanam barisan kata

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Jam Melawan Arus Sungai demi Mencium Aroma Surga

9 November 2018   22:31 Diperbarui: 9 November 2018   22:41 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebatnya pepohonan di kiri dan kanan sungai sungguh memanjakan mata. Sungai ini memang diapit oleh hutan. Pepohonan menjulang tinggi, mungkin sudah berumur ratusan tahun.

Bukit yang jauh di atas sana, yang ditumbuhi pepohonan lebat, seakan memanggil-manggil meminta diciumi aromanya.

Di tengah sungai banyak bebatuan besar yang memecah aliran air. Lalu di pertengahan jalan terlihat dua air terjun yang airnya menghempas ke tanah.

Beberapa ekor kerbau berdiri di tepi sungai itu dan melihat  ke arah orang-orang yang sedang naik ketek. Monyet juga tak mau ketinggalan, mereka menunjukkan aksi bergelantungan dari satu pohon ke pohon yang lain. Rasanya bagai melihat surga.

Setelah perjalana hampir dua jam akhirnya tiba juga di pelabuhan Desa Air Liki. Duduk di atas bebatuan besar di tepi sungai merupakan cara terbaik untuk melepas lelah. Tidur-tiduran di atas batu juga tak masalah. Gaya sesuka hati asal masih sopan.

Arus sungai terus bersuara menyapa orang-orang yang di sampingnya. Sungguh sejuk, nyaman, sangat jauh dari kebisingan kota. Air sungainya sangat jernih. Arusnya bagai menari-nari ketika melewati bebatuan. Oh alangkah indahnya negeri ku ini.

Rasanya masih ingin berlama-lama di tepi sungai ini. Tapi sayang, hari sudah mulai malam. Warga setempat yang menyapa kami dengan ramah, mengajak kami bergegas pindah dari tepi Sungai Batang Tabir itu.

Desa Air Liki penduduknya tidak terlalu banyak. Informasi dari kepala desa, tidak sampai 500 kepala keluarga yang tinggal di desa yang berada di kaki Taman Nasional Kerinci Seblat itu.

Desa ini akan sangat ramai saat libur akhir tahun dan libur tahun baru karena para perantau dari desa ini akan pulang kampung, dan juga warga luar daerah yang diajak oleh perantau itu.


Desa yang sangat sejuk, tanpa polusi, dikelilingi rimbunnya pepohonan dan sungai, sangat cocok untuk yang ingin libur akhir tahun yang menginginkan petualangan atau adventure.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun