Mohon tunggu...
Atandira Suainingrum
Atandira Suainingrum Mohon Tunggu... -

Aku dilahirkan di Covalima,Timor-Timur...emh aku wanita yang slalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dan semoga hidupku yang hanya sebentar ini dapat bermanfaat untuk semua orang..\r\nAku Mahasiswi PGSD dari Kampus VI Kebumen\r\nUniversitas Sebelas Maret...\r\nmoga perjalanan studyku ini slalu di ridloi oleh ALLOH SWT...amiin..^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Biologis dan Perseptual Anak dalam KBM

26 Oktober 2010   12:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan Biologis vs Persepual Anak

Perkembangan biologis merupakan perkembangan pada anak yang erat kaitannya dengan faktor hereditas yaitu faktor dari dalam yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Sifat dominan inilah yang nantinya akan muncul dan terlihat dalam diri keturunnya. Perkembangan biologis mengikutsertakan aspek dalam diri anak itu sendiri seperti homon dan materi-materi lain yang mendorong adanya perkembangan pada anak, terutama pada fisiknya. Sehingga perkembangan biologis sangat erat kaitannya dengan terjadinya proses evolusi manusia.

Sedangkan perkembangan perseptual yaitu proses pengenalan individu terhadap lingkungannya, atau kemampuan intelek untuk mencarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai indra. Semua informasi tentang lingkungannya itu yang kemudian diteruskan melalui syaraf sensorik ke bagian otak.Perkembangan perseptual dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu faktor dari luar dimana anak berkembang, seperti lingkungan social masyarakatnya dan segala komunikasinya.

Faktor Heriditas dan Lingkungan dalam Perkembangan Anak

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna jika disbanding makhluk-makhluk lainnya. Manusia memiliki potensi yang sangat besar. Dengan potensi yang dimilikinya, manusia dapat berkembang dan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya baik secara fisik maupun psikis. Dua faktor utama yang mempengaruhi intelektual individu di antaranya :

Faktor Hereditas

Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu yang berbeda-beda. Hereditas pada individu merupakan bawaan sejak lahir “specific genen”. Bawaan atau warisan atau hereditas tersebut berasal dari kedua orang tuanya (Genes) dan tidak dapat direkayasa. Bawaan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa berbagai ragam warisan yang berasl dari kedua ibu-bapak atau kakek-nenek. Warisan atau turunan tersebut yang terpenting, antara lain: bentuk tubuh, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat, dan penyakit.

Faktor Lingkungan

Lingkungan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi di sekitar kita. Dalam lapangan pendidikan, artinya mempengaruhi manusia, dan sebaliknya, manusia juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Tiga cara hereditas dan lingkungan dalam berinteraksi, yaitu :

a)Passive genotype-environment interaction, yakni interaksi genotipe dan lingkungan secara pasif. Interaksi ini terjadi ketika orangtua yang memiliki hubungan genetis dengan anak, member lingkungan pengasuhan bagi anaknya.

b)Evocative genotype-environment interactions, yakni interaksi genotipe dan lingkungan secara evokatif. Interaksi ini terjadi karena genotipe seorang anak memperoleh tipe lingkungan fisik dan social tertentu.

c)Activegenotype-environment interactions, yakni interaksi genotipe dan lingkungan secara aktif. Interaksi ini terjadi ketika anak-anak mencari atau menjelajahi lingkungan mereka pandang menarik dan menantang.

Ki Hajar dewantara, membedakan lingkungan pendidikan menjadi tiga, yang dikenal dengan sebutan “Tri Pusat Pendidikan”, yaitu :

Lingkungan Keluarga

Keluarga sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak karena di lingkungan keluargalah anak pertama kali mendapatkan pendidikan dasar diantaranya yaitu keluargalah yang membentuk kepribadian anak dari budi pekerti,sopan santun dan sebagainya serta pendidikan dari orang tua berpengaruh pada perkembangan rohaniah anak dan kemajuan pendidikan anak. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berkecukupan, pada umumnya anak itu sehat dan cepat pertumbuhan fisiknya dibandingkan dengan anak dari keluarga yang tidak mampu. Demikian pula anak yang orang tuanya berpendidikan akan menghasilkan anak yang berkependidikan pula.

Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah salah satu lembaga kependidikan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama untuk kecerdasanya. Anak yang tidak bersekolah akan tertinggal dalam berbagai hal. Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak, karena di sekolah mereka mendapatkan bermacam-macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola pikir serta kepribadian anak.

Lingkungan Masyarakat

Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di lingkungan desa tempat tinggal anak juga turut mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Anak-anak yang dibesarkan di kota berbeda dengan anak yang tinggal di desa. Anak kota pada umumnya lebih bersikap dinamis dan aktif bila dibandingkan dengan anak desa yang cenderung bersikap statis dan lamban. Semua perbedaan sikap dan pola pikir di atas adalah akibat pengaruh dari lungkungan masyarakat yang berbeda antara kota dan desa.

Perkembangan Fisik vs Perseptual Anak Sekolah Dasar

Perkembangan Fisik

Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar ini merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relative seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat pertumbuhan berkembang pesat.Pertumbuhan fisik anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan.

Keadaan Berat dan Tinggi Badan Anak Sekolah Dasar

Sampai dengan usia 6 tahun terlihat bahwa badan anak bagian atas berkembangan lebih lambah daripada bagian bawah. Anggota-anggota badan relative pendek, kepala dan perut relative masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar 5 sampai 6% dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun. Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inci dengan berat 22,5kg. Kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60inci dan berat 40 hingga 42,5 kg. Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan badan anak lebih banyak daripada panjang badannya.

Pertumbuhan fisik selama masa ini, di samping memberikan kemampuan bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas baru, tetapi juga dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan secara fisik dan psikologis bagi mereka.

Masa Pubertas (10-14 tahun)

Pada akhir usia sekolah, anak segera memasuki masa yang disebut dengan “pubertas”,yakni masa awal terjadinya pematangan seksual. Dalam rangkaian proses perkembangan seseorang, masa puber tidak mempunyai tempat yang jelas. Sulit membedakan antara masa puber dengan mas aremaja karena masa puber adalah bagian dari masa remaja dan pubertas sering dijasikan sebagai pertanda awal seseorang memasuki masa remaja.Ketika seorang anak mengalami pubertas, berarti dia anggap sudah memasuki masa remaja, yakni masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Biasanya anak perempuan mulai memasuki masa pubertas lebih awal 2 tahun dibandingkan dengan anak laki-laki. Menurut sejumlah ahli perkembangan, pada anak perempuan pubertas terjadi sekitar usia 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki terjadi pada usia sekitar 12 tahun.

Proporsi dan Bentuk Tubuh

Seiring dengan pertambahan tinggi dan berat badan, percepatan pertumbuhan selama masa pubertas juga terjadi pada proporsi tubuh. Bagian-bagian tertentu yang sebelumnya terlalu kecil, pada masa pubertas menjadi terlalu besar. Proporsi dan bentuk tubuh anak usia SD kelas-kelas awal umumnya kurang seimbang. Kekurangan keseimbangan tubuh anak dapat diamati pada bagian kepala,badan, dan kaki. Kepala masih terlalu besar jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Jaringan lemak anak SD berkembang lebih cepat dari pada jaringan ototnya.

Ada tiga kemungkinan bentuk primer tubuh anak SD, yaitu:

Endomorph, dimana yang tampak lebih luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.

Mesomorph, dimana yang kelihatan kokoh,kuat, dan lebih kekar.

Ectomorph, dimana yang tampak jangkung, dada pipih,lemah, dan seperti tak berotot.

Perkembangan otot kedua jenis kelamin terjadi dengan cepat ketika tinggi meningkat. Akan tetapi, perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat, dan mereka memiliki lebih banyak jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat daripada anak perempuan.

Kematangan Seksual

Kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, yang ditandai dengan perubahan pada cirri-ciri seks primer (Primary sex characteristics) dan cirri-ciri seks sekunder (Secondary sex caharacteristics). Meskipun perkembangan ini biasanya mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi urutan dari kematangan seksual tidak sama pada setiap anak,dan terdapat perbedaan individual dalam umur dari perubahan-perubahan tersebut.

Perubahan Ciri-Ciri Seks Primer

Ciri-ciri seks primer menunjukkan pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi.Ciri-ciri seks primer ini berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Bagi anak laki-laki, cirri-ciri seks primer yang sangat penting ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan(penis) dan kantung kemaluan(scrotum), yang mulai terjadi pada usia sekitar 12 tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk scrotum.

Sedangkan pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis. Oleh sebab itu, menstruasi pertama pada seorang gadis didahului oleh sejumlah perubahan lain, yaitu meliputi pembesaran payudara, kemunculan rambut disekitar daerah kelamin, pembesaran pinggul dan bahu. Selanjutnya, ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya, maka ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris berkembang pesat.

Perubahan Ciri-Ciri Seks Sekunder

Ciri-ciri seks sekunder adalah tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi, tetapi merupakan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan perempuan.Diantara tanda-tanda jasmaniah yang terlihat pada laki-laki adalah tumbuh kumis dan janggut, jakun, bahu dan dada melebar, suara berat, tumbuh bulu di ketiak,di dada, di kaki, dan si lengan,dan di sekitar kemaluan, serta otot-otot menjadi kuat. Sedangkan pada perempuan terlihat payudara dan pinggul yang membesar suara menjadi halus,tumbuh bulu ketiak dan di sekitar kemaluan.

Otak

Pertumbuhan otak dan system syaraf merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan individu. Di dalam otak terdapat pusat-pusat sara yang mengendalikan perilaku individu, yang berhubungan dengan perilaku kognisi juga emosi. Dalam otak bagian tengah terdapat system limbic dengan pusatnya ynag disebut dengan Amigdala. Bila disbanding pertumbuhan bagian-bagian tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala ini jauh lebih cepat. Pertumbuhan otak ini terjadi pada masa usia dini. Kematangan otak yang dikombinasi dengan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi anak. Dalam hal ini diperlukan kebutuhan nutrisi dan rangsangan-rangsangan yang membuat otak anak tersebut berfungsi.

Keterampilan Motorik

Pada usia SD kemampuan gerak motorik menjadi jauh lebih halus,lebih sempurna dan lebih terkoordinasi daripada sebelumnya selama masa anak. Anak laki-laki biasanya memiliki kemampuan yang lebih baik daripada anak perempuan, karena jumlah otot laki-laki lebih banyak daripada anak perempuan. Anak-anak usia SD lebih mampu mengendalikan tubuhnya sehingga dapat duduk dan memperhatikan sesuatu lebih lama. Namun anak SD lebi suka melakukan berbagai aktivitas fisik daripada berdiam diri.

Perkembangan Perseptual

Aktivitas perseptual pada dasarnya merupakan proses perkenalan individu terhadap lingkungannya. Semua informasi tentang lingkungannya itu samapi kepada individu melalui alat-alat indra yang kemudian diteruskan melalui syaraf sensori ke bagian otak.

Ada tiga proses aktivitas perseptual yang perlu dipahami, antara lain :

Sensasi

Peristiwa penerimaan informasi oleh indra penerima. Sensasi berlangsung disaat terjadi antara informasi dengan indra penerima. Dengan demikian, sensasi terjadi proses deteksi informasi secara indrawi.

Persepsi

Interprestasi terhadap informasi yang ditangkap oleh indra penerima. Dalam prosesnya, sensasi dan persepsi sulit untuk dipisahkan karena kedua prose tersebut merupakan sesuatu yang berlangsung secara bersamaan.

Dilihat dari keragaman indra penerima informasi,persepsi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

Persepsi Visual

Persepsi visual adalah persepsi yang didasarkan pada penglihatan. Persepsi ini sangat mengutamakanperan indra penglihatan(mata) dalam proses perseptualnya. Dengan demikian proses perkembangannya pada fungsi indra mata.Akomodasi adalah proses penyesuaian bentuk lensa mata terhadap objek yang dilihat sesuai dengan jarak dengan jarak penglihatannya.

Persepsi visual dibedakan menjadi 6, yaitu:

Persepsi Konstanitas Ukuran yaitu kemampuan individu mengenal bahwa setiap objek memiliki suatu ukuran yang konstan meskipun jaraknya bervariasi. Secara lebih kompleks persepsi ini juga merupakan kemampuan untuk menimbang secara ukuran objek yang berada dengan jarak pandang yang bervariasi pula.

*
*
Persepsi tentang objek memungkinkan individu untuk menempatkan suatu objek yang berada pada suatu latar yang membingungkan. Persepsi ini meningkat pada usia 4-8 tahun.

*
*
Persepsi keseluruhan dan bagian merupakan kemampuan untuk membedakan bagian-bagian suatu objek dari keseluruhannya. Persepsi ini meningkat cepat pada anak usia 9 tahun.

*
*
Persepsi kedalaman merupakan kemampuan individu untuk mengukur jarak dari posisi tubuh ke suatu objek. Perkembangan dari bayi berumur 6 bulan dan mencapai kematangan pada 10 tahun

*
*
Persepsi tilikan ruang merupakan kemampuan penglihatan untuk mengidentifikasi, mengenal dan mengukur dimensi ruang.

*
*
Persepsi gerakan melibatkan kemampuan memperkirakan dan mengikuti gerakan atau perpindahan objek oleh mata.

Persepsi Pendengaran

Persepsi pendengaran merupakan pengamatan dan penilaian terhadap suara yang diterima oleh bagian telinga.

Persepsi Lainnya

Selain persepsi yang telas dijelaskan, ada persepsi lainnya yang menggunakan indra seperti sentuhan, penciuman, rasa, serta keseimbangan tubuh.

Atensi

Mengacu kepada selektifitas persepsi. Dalam atensi kesadaran seseorang bisa hanya tertuju kepada suatu objek dan informasi dengan mengabaikan objek-objek lainnya.

Menerapkan Perkembangan Anak dalam Proses Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses bertahap yang bertujuan untuk memberdayakan potensi dan kemampuan anak. Sehingga dalam melaksanakan pembelajaran pada anak, harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan agar pembelajaran tersebut akan dapat berjalan secara optimal. Sebagai contoh anak usia SD akan lebih tepat dijalankan system pembelajaran yang menyangkut dengan semua aspek fisik namun ringan sesuai dengan perkembangannya. Bisa dengan pembelajaran yang diselingi dengan bernyanyi dan gerakan sederhana untuk merangsang daya tangkap dan daya imajinasinya. Atau dapat pula diterapkan dalam kegiatan olahraga untuk tingkatan kelas yang lebih tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun