Mohon tunggu...
suaidahlubis
suaidahlubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

16 November 2024   10:30 Diperbarui: 16 November 2024   10:31 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari langit jatuh berjuta nada 

Setiap tetes menyimpan cerita 

Hujan bukan sekedar air yang tiba

Namun pelukan alam bagi jiwa yang luka

Ia berbisik pada dedaunan 

Tentang cinta yang pernah tersimpan 

Mengalir di tanah, meresap secara perlahan

Membawa pesan dari langit ke hamparan

Gemuruh petir adalah iramanya 

Tetesan hujan yang jatuh bagai puisi purba

Mengalirkan kenangan, suka, dan duka

Di balik jendela, aku menatapnya

Seolah ia bicara dalam bahasa rahasia 

Tentang hidup yang selalu berganti rupa

Seperti hujan, kadang hujan, kadang reda

Ohhh hujan...

Kau adalah penenang jiwa

Meluruhkan resah hingga membasuh luka

Meskipun berlalu, kau tinggalkan makna

Bahwa setiap badai, pasti akan berlalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun