Mengutip Ibnu Abdil Barr, terkenal sebagai penganut mazhab Maliki bin Abbas, berkata:
“Kebanyakan atsar menunjukkan bahwa shalat beliau adalah 11 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat. Para ulama ber dalil bahwa shalat lail tidak ada batasnya dan shalat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silahkan menyedikitkan rakaat dan siapa yang berkehendak maka silahkan memperbanyak rakaat.”
3.Imam Syafi’i
Mengutip penjabaran ustadz Firanda di laman Bekal Islam, Az-Za’farani meriwayatkan dari As-Syafi’i:
“Aku lihat orang-orang di Madinah mengerjakan shalat 39 rakaat. Yang lebih aku suka adalah 20. Begitu pula yang dikerjakan di Makkah. Tidak ada dalam hal ini batas akhirnya, jika mereka perbanyak ruku’ dan sujud maka lebih baik.”
4.Imam Ahmad
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata yaitu:
“Shalat tarawih jika dikerjakan sesuai mazhab Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad adalah 20 rakaat, atau sesuai madzhab Malik 36 rakaat, atau 13, atau 11 maka itu baik. Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan mempersedikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri.”
Itulah pendapat para Mazhab tetang rakaat Shalat Tarawih yang di kutip dijelaskan dalam buku Tuntunan Shalat Tarawih dan I’tikaf.
KESIMPULAN
Pelaksanaan Shalat Tarawih tetap dah di kerjaakan 20 rakaat atau 11 rakaat. Karena Nabi SAW tidak menjelaskan secara pasti tentang rakaat Shalat Tarawih, beliau hanya mencotohkan shalat yang beliau lakukan pada Malam Bulan Ramadhan. Rakaat shalat Tarawih boleh dilakukan sesuai dengan keyakinan masing-masing, dengan niat yang baik dan beribadah kepada Allah SWT. Dengan niat tersebut InsyaAllah ibadah kita di Terima dengan baik.