"Hhmm Bapak Kasir yang terhormat tidak akan saya laporkan... dan mulai saat ini Bapak Kasir yang terhormat akan saya angkat sebagai Pemilik Setengah dari seluruh kekayaan saya dalam bentuk minimarket atau dengan kata lain Bapak saya angkat sebagai Pemegang Saham Terbanyak Setelah saya.
"Haaahhh Kok begitu Pak???" Tanya Bapak Kasir kebingungan.
"Bapak Mau tahu?"
"Baiklah saya beritahu Pak Kasir... Saya adalah Edo, dulu saya bekerja sebagai kasir di minimarket milik Bapak dan kini pun saya akui bahwa sayalah yang dulu berperan sebagai kasir dan juga otak dari perampokan minimarket milik Bapak. Itulah sebabnya saya minta Bapak untuk mengaku saja karena saya pun pernah seperti Bapak!!! Bahkan minimarket itu kan dulu milik Bapak.!"
"Pada kesempatan ini saya mohon maaf pada Bapak dan...hhmmm KITA IMPAS Pak!!!"
Demikian kuungkapkan semuanya kepada bapak Kasir yang semalam menjadi otak perampokan minimarketku yang ternyata adalah pemilik minimarket yang dulu pernah aku rampok juga. Ia melakukannya karena Isterinya sakit-sakitan, biaya pengobatan yang telah banyak ia habiskan hingga menjual minimarket miliknya berikut tanahnya.
IMPAS!
***
Malam di atas teras rumahku... di temani dua cangkir kopi hitam hangat... aku dan Bapak Kasir yang dulunya adalah bossku berbincang-bincang. Bincang-bincang yang kemudian membuat kami terdiam sambil menatap langit dengan lengan kanan memegang cangkir kopi.
Hingga tengah malam... kami saling berpandangan dan kemudian berkata berbarengan...
"Jangan Terlena dengan apa yang tampak dan terlihat oleh mata kita."