Minggu pagi... Cecep Gorbacep tampak sibuk menggiring kambing-kambing peliharaannya yang masing-masing terkait tambang pada bagian lehermenuju kebun kosong yang banyak rumput dan tanaman  liar.
Dari jarak 200 meteran tampak dua wanita bule asal negeri Ratu Elizabeth melambai-lambaikan tangannya ke arah Cecep. Melihat wanita cantik yang asing di mata Cecep... segera saja Cecep mempercepat langkahnya sembari menggebah kambing-kambingnya agar sedikit berlari ke arah 2 wanita bule itu.
"Halow salamat pagi!" wanita bule berambut agak panjang menyapa lebih dulu pada Cecep dengan bahasa Indonesia yang ia pahami beberapa kata.
"Selamat pagi bidadari-bidadari cantik"... sambil cengengesan dan mata jelalatan Cecep membalas sapaan.
Kedua wanita bule itu tampak saling berpandangan agak curiga dengan tingkah dan mata Cecep yang jelalatan. Mereka berdua akhirnya segera menyerahkan sebuah benda kecil terbungkus plastik tansparan yang ternyata sebuah kondom bertuliskan WHO... dan karena tak tahu bagaimana menyampaikan kampanye penggunaan kondom dalam bahasa Indonesia, salah seorang menuliskan sesuatu pada selembar kertas kecil yang ternyata sebuah tulisan "Want to Test This?"
Cecep menggaruk sebentar kepalanya saat menerima sebuah kondom yang masih terbungkus dan sebuah tulisan "want to test this?"
lalu...
"oooohhh ngerti deh maksud neng bule ini ya hehehe"... malah lebih cengengesan Cecep jadinya.
"Tunggu di sini mmmhhh oiya wait wait wait ok Neng Bule" dengan bangganya Cecep yang hanya mengerti what, so what dan wait yang artinya tunggu meminta ke dua wanita bule itu untuk menunggu di situ dan menyerahkan tambang-tambang pengait leher kambing-kambingnya agar duo bule itu mau menjaganya sebentar.
Sambil menerima titipan kambing, dua bule itu berpandangan kembali dan menghela nafas beranggapan bahwa Cecep telah mengerti maksud mereka.
...
Tak lama Cecep tiba kembali di tempat ke dua wanita bule tadi masih menunggu sambil menarik narik paksa tangan tetangganya Wanto yang tampak kebingungan dengan ulah Cecep.
Dan tak lama... (mohon maaf kurang sensor) Cecep menarik celana Wanto hingga melorot dan terpampang belalai gajah milik Wanto... lalu tangan cecep yang sempat mengambil spidol hitam di kamarnya saat pamit mencari Wanto, segera saja menuliskan sebuah tulisan di perut Wanto dengan tulisan "Want to test this?" meniru tulisan dari ke dua wanita bule itu sebelumnya dan sedikit menambahkan tanda panah di bawah tulisan. Tanda panah menuju belalai gajah milik Wanto tetangganya.
Spontan ke dua wanita bule di hadapan Cecep dan Wanto berteriak-teriak keras-keras sambil menutup wajahnya dengan jari-jari yang renggang dan masih bisa melihat samar.
"help somebody help us!!! please help!!!" demikian ke dua wanita bule itu berteriak keras-keras.
Teriakan ke dua wanita bule itu kontan mengundang perhatian warga kampung termasuk pak RT dan pak RW. Saat mereka menemukan sumber teriakan... kontan saja mereka segera menggondol paksa Cecep dan Wanto karena di anggap akan berbuat mesum terhadap ke dua wanita bule itu.
"Tunggu Pak RT... Maaf Pak RW... ini gimana ini saya jadi gak ngerti... tadi mereka..." terpotong ucapan Cecep oleh ucapan Pak RT... "Sudah Cep, Wanto juga ayo nanti jelaskan di Balai Warga!"
Cecep dan wanto serta ke dua wanita bule itu segera mengikuti keramaian menuju balai warga.
...
Di balai warga akhirnya Cecep menjelaskan apa yang terjadi serta menyerahkan sebuah kondom yang masih terbungkus plastik bening dan juga tulisan "Want to Test This?" yang ia dapat dari wanita bule tadi.
Mendengar cerita dari Cecep tampak Pak RT dan Pak RW tertawa geli cekikikan... namun akhirnya Pak RT buka suara dan menjelaskan kepada Cecep bahwa dua wanita asing itu adalah Duta PBB dari WHO dalam rangka kampanye sehat penggunaan kondom. Pak RT pun memaklumi bahwa mereka berdua seharusnya di dampingi penterjemah bahasa.
Di meja lainnya... seorang warga yang lumayan mengerti bahasa Inggris akhirnya menjelaskan kepada ke dua wanita bule itu akan ke salahpahaman dari Cecep yang kurang mengerti bahasa Inggris. Mendengar penjelasan dari warga itu, ke dua wanita bule itu pun mengangguk-anggukan kepalanya dan tertawa pula pada akhirnya.
Duo bule itu akhirnya menghampiri Cecep dan Wanto lalu berkata...
"Hai Cecep... hai Wanto... Both of you are so cute and funny hihihi."
"Gak ada neng... tetangga saya mah gak ada yang namanya fani!!!"
Tingkah cecep membuat seluruh warga yang menyaksikan dan mendengar pun tertawa geli.
000OO~End of Story~OO000
Ilustrasi: dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H