Penasaran Rin memencet tombol hijau dan... say hello... dan biiiippp... telepon terputus.
"Aneh... diangkat kok malah mati!" Rin kembali bergumam dan ketika akan meletakkan kembali telepon ke atas meja... berbunyi kembali... say hello... dan biippp terputus kembali.
"Arrgghhhh..." Rin sedikit geram dan langsung menaruh hp di atas meja dan menutupi kembali wajahnya dengan bantal.
Driiinggg Driiinggg Driiinggg... HP berbunyi kembali namun bukan suara panggilan... dering pesan masuk.
Rin meraih kembali hp nya dan membuka pesan masuk...
"Tolong saya... saya Tomi... tolong sampaikan pesan ini untuk Ibu saya di rumah... ini alamatnya... bla... bla... bla... saya di dalam penjara ini baik-baik saja... namun membutuhkan obat untuk penyakit kulit" demikian isi pesan yang masuk.
Rin terdiam... berpikir... berpikir... semakin penasaran... Rin menelepon balik nomor yang mengirim pesan... namun ternyata tak di angkat. Rin mencoba beberapa kali namun tetap tak di angkat... "Aneh... pesan dari penjara... heehh bagaimana bisa? ahh pasti ini lelucon... aahhh". Rin menutupi kembali wajahnya... ia tak peduli walaupun belum mandi... rasa lelah membuatnya tertidur.
***
Akhir pekan... membuat Rin semakin jenuh... entah sudah berapa batang rokok sejak tadi ia habiskan... menatap pemandangan di bawah dari jendela kamar pun semakin membosankan. Rin menghembuskan asap rokok... namun kali ini pandangannya tertuju pada hp nya...
"Ahhh iya pesan semalam!" Rin bergumam.
Rin membuka pesan yang semalam masuk ke hp nya... membacanya kembali... sambil manggut-manggut... "Tak ada salahnya kucari alamat ini!".