“Arrgghhhh Arrgghhh hah.. hah.. hah”
“Kriinngg... Kriinngg... Kriinngg...”
Lenganku spontan mencari selular yang semalam memang kuletakkan dekat bantal...
“Andi Direktur” demikian nama yang memanggil.
“Arrgghhh...” tak kuhiraukan panggilan di selular dan lenganku sibuk memegang lalu meraba-raba leherku sendiri.
“Mimpi... Arrgghhh gila... gila...!!!” sambil bangkit dan menyibak selimut kumelangkah gontai menuju kamar mandi... membasuh muka dengan air... lalu bercermin.
Harus kuakhiri semua ini... tapi... “Arrgghhh...” kubasuh terus wajahku tak peduli berapa banyak air yang telah membasahi... berusaha menghapus mimpi tadi namun tak mampu... tubuhku menggigil.
Tenang... tenang... kuatur nafasku...
“Kriiingg... Kriiingg... Kriiingg” panggilan kembali berbunyi.
“Selamat Pagi Rey... bagaimana sudah selesai?”
“Iya Pak... laporan hanya tinggal satu selisih perhitungan kemudian tinggal di review dan ditandatangani... hanya tinggal butuh waktu beberapa jam... tapi saya mohon dua hari ini untuk istirahat Pak... badan saya kurang fit!...” kututup pembicaraan setelah mendengar kata baiklah.