Mohon tunggu...
Hsu
Hsu Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang manusia biasa

Somewhere Only We Know

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Fiksi Fantasi] Runtuhnya Agate: Metamorfosis Kalsedoni Ungu

16 September 2014   12:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:33 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis Oleh: Hsu [8]

***


Keabadian...

Sebagian begitu mendambakannya... tak pernah tua dan bahkan mungkin 'tak akan mati.

Sebagian lagi yang mendapatkan kenyataan dan kesadaran malah tak menginginkan keabadian.

Sekali lagi... keabadian...

Keabadian yang kini membuat gundah hati Kalsedoni Ungu, Pangeran ke enam di Kerajaan Quartz.

Kemurkaan dari Raja Quartz pun tak lagi ia pedulikan, ia menolak memimpin keabadian Kekaisaran Agate... dan menyerahkannya kepada Blue, Pangeran ke delapan... ia memilih untuk terbuai dalam "Rasa Indah" dalam tak terbatasnya aksara bersama para bidadari bersayap merah muda pengagumnya yang telah ia tarik satu demi satu dari garis lintas pelangi di Kutub Utara Agate.

Rasa Indah telah begitu membuai Kalsedoni Ungu... ia begitu menikmatinya... meresapinya... hingga di punggungnya mulai tumbuh sayap kecil tanpa ia sadari... Sayap kecil berwarna ungu semburat merah muda.

***

Menara Beranda Timur Istana Kekaisaran Agate, Istana megah dengan pondasi lingkaran emas dan kubah berwarna biru langit...

"Semuanya telah kuperintahkan agar menuju ke sini, yang mulia Blue." Raja Quartz berseru sambil memberi hormat kepada putera ke delapannya, Blue, yang kini telah menjadi Kaisar Agate.

Blue tak bergeming sambil memegangi dagu dan mata yang menatap ke arah Utara memandangi cahaya ungu semburat merah muda yang mulai terlihat jelas.

"Cahaya Perpaduan Rasa itu semakin membesar, Ayahanda pasti sudah pula mengetahui hal ini! Dari manakah sebenarnya Kakakku Kalsedoni Ungu mengetahui tentang 'Rasa Indah' itu?" Blue bertanya dengan pandangan tak berkedip masih ke arah yang sama.

"Satam!!!" Raja Quartz berseru.

"Satam??? Satam, Pangeran Ke dua dari Raja Silica?" Blue membalikkan tubuhnya.

"Jika begitu kita panggil Satam ke sini!" Mata Blue menatap berharap pada Raja Quartz.

"Satam telah hancur dan dibinasakan oleh Kalimaya! Amethyst menghadap memenuhi panggilan Kaisar!" Suara lantang dari sosok tinggi besar... Amethyst... Pangeran Pertama dari Kerajaan Quartz.

"Aaarrrggghhh berarti hanya tinggal Kalimaya yang mengetahui bagaimana mencegah kehancuran Agate?!" Mata Blue semakin membesar dengan hiasan kerut pada keningnya.

"Kalimaya pun binasa dalam pertempuran dahsyat dengan Satam!. Namun dari Raja Silica yang lama menepi dan menyucikan diri di puncak Matadewa, kami mendapatkan sedikit titik terang bahwa Satam mengetahui dan mendapatkan kumpulan Syair Terlarang tentang "Rasa Indah" itu dari salasatu tempat terlarang yaitu, Gua Cinta yang telah lama membeku di Kutub Utara Agate! Mohon maaf kami terlambat datang ke istana ini Yang Mulia!"... Citrine, Crystal, Smoky, Rose dan Bacan memberikan hormat pada Kaisar.

"Bangkitlah saudara-saudaraku... semakin pelik kini pikiranku menghadapi ini! Apakah ada petunjuk lainnya dari Raja Silica? Resiko apapun harus kita hadapi kini dan jangan sampai kabar ini meluas ke para Akik Jelata. Aku tak ingin mereka menjadi kacau balau. Aku mencintai semua rakyatku... semua Akik Jelata di Agate ini tak peduli mereka dari ras apapun, semua adalah rakyatku! Dan akibat terbesarnya adalah kehancuran Semesta ini dan kehidupan lainnya... Para Bidadari itu pun menjadi terlena dan lupa dengan tugasnya membawa air kehidupan ke segala tempat yang membutuhkan, bukan hanya Agate yang akan hancur tapi juga yang lainnya!!!" Blue tertunduk kemudian menengadahkan wajahnya sambil mengangkat ke dua lengannya seolah memohon petunjuk dari langit... terbelah kepelikan... di satu sisi, Kalsedoni Ungu adalah Kakaknya sendiri, sedangkan di sisi lainnya, Agate dan Akik Jelata adalah tanggung jawabnya sebagai seorang Kaisar.

Blue menatap ke arah Raja Quartz... tatapan penuh permohonan... namun yang ia dapatkan adalah gelengan kepala tanda Raja Quartz tak menyetujui hal itu. Tatapan kedua diarahkannya pada Amethyst, Pangeran Pertama, namun hal yang sama ia dapatkan... sebuah gelengan kepala yang bermaksud mengatakan bahwa Kau adalah Kaisar dan Harus tetap memimpin para Akik Jelata.

Bacan melirik ke arah Citrine... Kemudian pada Crystal, Smoky dan juga Rose... mereka semua mengangguk... dan Bacan maju menghadap ke arah Blue...

"Yang Mulia... hanya ada satu cara... ini memang berat, namun ke tiganya telah siap... berdasarkan petunjuk terakhir dari Raja Silica... bahwa ada satu lagi Gua Terlarang di bagian Kutub Selatan bernama "Gua Kebencian".

"Gua Kebencian???" Blue menatap tajam ke arah Bacan.

"Ya, Yang Mulia, Gua Kebencian! Kita tak akan mampu menghancurkan Kalsedoni Ungu untuk saat ini. Cahaya Perpaduan Rasa itu telah membuat kekuatannya menjadi begitu luar biasa dan belum ada tandingannya. Namun, dengan sedikit tipu daya dari Crystal, Smoky, dan Juga Rose kita akan bisa membawanya ke Kutub Selatan dan mengurung Kalsedoni Ungu di Gua Kebencian itu. Namun..." Bacan menghentikan kata-katanya...

"Namun apa Bacan? Jangan membuatku semakin pelik!!!" Blue meminta agar bacan segera melanjutkan kata-katanya.

Raja Quartz mendekat ke arah Blue, lalu berbicara perlahan mengenai apa yang sebenarnya hendak diutarakan oleh Bacan... Blue tertuntuk dan bersujud sambil menengadakan wajah dan lengannya ke atas...

"Tiadakah cara untuk menyelamatkan Agate Arrrgggghhhhhh???"

Raja Quartz menggelengkan kepalanya... "Itulah jalan terbaiknya... kita hanya bisa menahan waktunya hingga 1000 tahun Agate ke depan dan selama itu pula Aku, Amethyst dan juga Yang Mulia akan menyatukan seluruh raga untuk meresapi Cahaya dari langit Agate untuk membuat sebuah Bahtera Cahaya Biru yang besar untuk membawa seluruh penghuni Agate yang masih ada ke sebuah tempat yang menurut petunjuk dari Raja Silica bernama Bimasakti dan kehidupan kita selanjutnya adalah bersatu dengan mahluk-mahluk di sana tanpa suara! Tiada lagi cara atau seluruh semesta akan hancur...!!!"

"Greeeedddeeekkkk... Greeeedddeeekkkk... Greeeedddeeekkkk..." Tiga kali guncangan terasa menggetarkan bangunan Istana Agate.

Blue bangkit dan melangkah cepat ke beranda luar...

"Cahaya Perpaduan Rasa Ungu Merah Muda itu semakin kuat... sudah mengguncang tanah kita!"

Blue menatap ke arah Bacan... memberikan tanda... Bacan mengangguk dan segera memberi komando pada yang lainnya.

Sepeninggal Bacan dan lainnya... Blue duduk bersama Amethyst dan juga Raja Quartz... saling berpegangan tangan membuat lingkaran... wajah mereka menatap ke atas... kubah biru langit pun terbuka dan sedikit demi sedikit cahaya biru mulai turun dari langit... menyelimuti mereka bertiga... membesar... membesar... dan menunggu hingga 1000 tahun ke depan.

***

Bacan memberi tanda pada Citrine, Crystal, Smoky, dan Rose agar menghentikan langkah mereka karena hawa panas yang semakin menyengat tak jauh dari lingkaran "Cahaya Perpaduan Rasa" di mana di dalamnya ada Kalsedoni Ungu dan para Bidadari yang telah dipikatnya menari-nari dalam buaian "Rasa Indah".

Crystal, Smoky, dan Rose berdiri melingkar sambil berpengangan satu sama lain... menyatukan pikiran... bola cahaya jingga terbentuk mengelilingi tubuh mereka bertiga. Bacan memberi tanda pada Citrine untuk mulai memutar bola cahaya yang melapisi tubuh Crystal, Smoky, Rose. Perlahan namun pasti, putaran bola cahaya jingga itu semakin cepat dan cepat... hingga akhirnya berpencaran seperti kembang api ke segala penjuru... dan ketika putarannya selesai... sesosok Bidadari cantik tercipta dari perpaduan Crystal, Smoky, dan Rose.

Bacan dan Citrine tersenyum... Bidadari Cantik bersayap Jingga itu pun kemudian terbang dan mengelilingi bola Cahaya Perpaduan Rasa milik Kalsedoni Ungu.

Mata Kalsedoni Ungu terbelalak manakala menyaksikan sesosok Bidadari bersayap Jingga yang begitu cantik mengelilingi bola Cahaya Perpaduan Rasa miliknya. Ia terpesona dan meniupkan nafas lembutnya untuk menarik Bidadari bersayap Jingga itu. Namun sepertinya ia tak berhasil. Bidadari bersayap Jingga itu malah menatapnya seolah meminta Kalsedoni Ungu untuk mengikutinya.

Keinginan untuk memiliki, membuat Kalsedoni Ungu memutar Bola Cahaya Perpaduan Rasanya dan mengikuti arah terbangnya sang Bidadari Jingga. Ia tak sadar jika Bacan dan Citrine mengikuti dari kejauhan.

***

Di dalam Gua Kebencian...

"Aaarrrggghhhhh... Grrggghhhhh... Roooaaarrrr... Kalian semua menipuku!!!"

Gua yang sangat dalam dan gelap... bagian atasnya telah tertutup... dan entah apa yang membuat dinding Gua itu sulit ditembus oleh Kalsedoni Ungu ketika dirinya beberapa kali mencoba mendobrak bagian atas penutup. Ia terjatuh kembali dan terjatuh...

"Aaarrrgggghhhh Aku benci kalian semua!!! Musnahlah kalian semua!!!" Dengan segala kemarahan serta kebencian... Kalsedoni Ungu menggibaskan tangannya... angin tajam menerpa tubuh Crystal, Smoky, Rose dan juga para bidadari yang lunglai tiada daya... terpaan angin yang seperti pedang yang sangat tajam meluluhlantakkan tubuh semuanya. Hanya tinggal Kalsedoni Ungu... ia berlari memutari ruang Gua dengan cepat... semakin cepat... Berlari dengan seluruh kebenciannya... dinding hitam Gua Kebencian menyambut gerakan putaran itu... bola cahaya hitam terbentuk... perlahan... semakin jelas... dan membesar.

***

1000 tahun Agate berlalu...

"Blaaaarrrrrr...!!!" Ledakan besar terjadi di Gua Kebencian.

Bola cahaya Hitam besar keluar dari dalam gua dengan putaran yang sangat Cepat... tubuh Bacan dan Citrine yang terduduk dalam diam penjagaan hancur luluh tersapu hawa panas dari Bola Cahaya Hitam yang tercipta dari hawa kebencian dan dendam Kalsedoni Ungu. Bola cahaya itu melesat menembus langit... dan si satu sisi semesta... Bola Cahaya itu berputar-putar pada satu tempat... mengumpulkan kabut hitam dan menarik bebatuan angkasa berwarna hitam... hingga tercipta sebuah lubang besar berwarna hitam... Black Hole (Lubang Hitam).

***

Agate terguncang... gempa besar melanda... gunung meletus... Planet Agate di ambang kehancuran... Cahaya Biru Sebesar Planet telah tercipta... Bahtera Cahaya Biru dari hasil perpaduan pikiran Blue, Amethyst dan Raja Quartz telah menyelimuti seluruh penghuni Agate. Bola Cahaya Biru itu pun melesat menembus gelapnya angkasa meninggalkan Agate yang mulai pecah dan runtuh perlahan-lahan... dan ketika ledakan besar terjadi... angin yang begitu kencang semakin mendorong dan menambah kecepatan Bahtera Cahaya Biru.

***

Bahtera Cahaya Biru melesat mendekati Black Hole... Kalsedoni ungu rupanya memang sengaja menunggu...

"Ini dia telah datang... jangan harap kalian semua akan sampai ke tempat tujuan!!!"

Kalsedoni Ungu melesat bersama Bola Cahaya Hitamnya dari dalam Black Hole yang telah dibuatnya dari putaran kabut hitam semesta. Ia melesat menuju arah datangnya Bahtera Cahaya Biru...

"Bleeeeddddaaaaarrrrrrr..." Ledakan sangat besar terjadi. Tabrakan antara Bahtera Cahaya Biru dan Bola Cahaya Hitam begitu keras... ruang semesta menjadi sangat terang akibat ledakan. Sebuah Serpihan Besar melesat dan menarik beberapa serpihan yang lebih kecil. Hingga ke sebuah sudut Semesta... Api yang tak kunjung padam dari serpihan besar dan selalu bersinar menciptakan garis edar beberapa serpihan kecil yang terbawa olehnya.

Bimasakti... terbentuk... tak berpenghuni hingga ratusan juta tahun kemudian...

***

Seorang Pria memasang sebuah tali di batang sebuah pohon... kemudian ia mengalungkan tali itu di lehernya dan menendang agar pijakan kakinya tak lagi menahan tubuhnya...

"Kraaaakkkkkk..." batang pohon patah tak kuat menahan beban tubuh pria itu. Pria itu terjatuh dengan kepala terbentur tanah yang keras... hening... ia tak sadarkan diri.

***

"Mengapa kau lakukan itu Hei!?"

"Ahhh untuk apa aku hidup jika tiada wanita yang tertarik... semua menghinaku dan menolak rasa cintaku!"

"Cinta??? Wanita???"

"Ya Cinta! dan juga wanita! Wanita itu seperti bidadari yang cantik"

"Oohhh rupanya Cinta itu terbawa hingga ke tempat ini! Oiya ini ambillah untukmu... dengan ini kau bisa memikat bidadari cantik manapun dalam rasa cintamu!"

"Apa ini?" ia memandangi sebuah batu hitam yang berlubang di tengahnya.

"Oh itu Combong Hitam, itu nama yang kuberikan dari serpihan tubuhku yang terlempar hingga ke tempat ini. Ambillah untukmu dan lenakanlah setiap bidadari yang kau inginkan!"

"Owh begitu ya? Oiya siapa anda Pak?"

"Oh panggil saja aku Kalsedoni Ungu!"

Kalsedoni Ungu... Arrggghhh rupanya aku tidak mati... batang pohonnya patah... pria itu tersadar sambil memandangi batang pohon yang patah dan juga sebuah batu kecil berwarna hitam yang bolong bagian tengahnya di atas telapak tangannya.

"hhhmmm combong hitam... memikat banyak bidadari... memikat wanita... Kalsedoni Ungu???"

.....

~000OOO000~

Agate: Batu Akik

Quartz: Batuan dari jenis Kuarsa

Amethyst: Batu Kecubung Ungu

Citrine: Kecubung Kuning / Emas

Crystal: Kecubung Es

Smoky: Kecubung Asap

Rose: Kecubung Mawar

Kalsedoni: Kecubung Ungu Ulung (dipercaya untuk Pelet/Pengasihan)

Bacan: Kecubung Hijau

Blue: Kecubung Biru Langit

Batu Kecubung: Perlambang Simpati dan Kasih Sayang.

Satam: Batuan Silika Tekstil

Kalimaya: Silika Opal (keceriaan)

Combong: Batu Penarik Lawan Jenis.

Black Hole (Lubang Hitam): Bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur.

***

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

~Just My Imagination~

Ilustrasi "agate and tortoiseshell" oleh: shadoweddancer, dari deviantart.net

Backsound "Kusuka dia dan tapi kusayang kamu" dari Arum Andini

~Hsu~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun