Menurut saya, hal ini boleh jadi akibat normalisasi oleh sebagian besar masyarakat di sekitar kita, bermula dari sekadar ikut-ikutan, kemudian membiasakan dirinya untuk menggunakan kata tersebut.
Selain itu, tidak sedikit pula masyarakat menggunakan kata ini karena mereka menganalogikannya dengan kata sebab.
Nah, penting untuk diketahui bahwa dalam kaidah bahasa, kata sebab tidaklah hanya merupakan kata penghubung, tetapi juga sebagai nomina (kata benda). Oleh karena kata sebab sebagai nominalah, maka kata tersebut dapat diberi imbuhan, menjadi disebabkan atau menyebabkan. Tidak seperti kata karena yang merupakan konjungsi semata.
Terakhir, solusi.
Setelah kita mengetahui bahwa kata dikarenakan adalah kata yang tidak tepat, ada beberapa kata yang benar yang bisa menggantikannya, misalnya, cukup dengan kata karena saja, sebab, atau jika kita menginginkan bentuk yang sama, maka kita bisa gunakan disebabkan.
Demikian, semoga bermanfaat.
Salam bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H