Ketika seorang politikus ditanya perkara hukum fikih. Apakah kira-kira semua yang diucapkannya akan sesuai dengan kitab suci? Apakah kredibel? Siapa yang bisa menjamin? Tidak ada. Kecuali, jika politikus tersebut juga merupakan seorang ulama. Tentu lain cerita.
Maka dari itulah, menurut saya, ungkapan atau kalimat "unzur ma qola wala tanzur man qola" tidak sepenuhnya berlaku pada setiap hal dan bisa dijadikan prinsip oleh kita pada hari ini.
Tidaklah hanya "apa yang dikatakan", tetapi dalam hal atau situasi tertentu "siapa yang mengatakan" pun tidak kalah penting.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI