Sejak waktu SMA, saya mempunyai empat orang sahabat yang begitu dekat. Masing-masing bernama Adi, Dalpin, Khoir dan Sidik.
Pada masa itu, kami berlima cukup sering berkumpul jika sudah tak ada kegiatan di sekolah, baik pembelajaran ataupun organisasi.
Adi, seorang anak guru yang juga mengajar di sekolah kami kala itu, rumahnya selalu menjadi tempat kami berkumpul a.k.a. nongkrong. Rumahnya yang cukup besar itu memang ideal untuk kami singgahi.
Dalpin dan Khoir, dua bocah yang mahir bermain futsal, juga pandai melayangkan humor. Membuat perkumpulan selalu ramai dan penuh tawa. Sedangkan Sidik, sosok yang pendiam, sangat menyukai anime dan juga dunia sepak bola, sama seperti saya.
Tongkrongan kami bisa dikatakan sebagai tongkrongan yang sehat. Mengapa? Karena yang kami lakukan saat nongkrong secara garis besar hanyalah empat:
1) Bermain game,
2) Ngopi dan nyemil,
3) Diskusi, serta
4) Ibadah bersama
Tanpa perempuan, asap rokok, apalagi miras.