Mohon tunggu...
Fajar Setiawan
Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syahid

Meminati sosial-keagamaan, bahasa dan sastra, olahraga khususnya sepak bola, dan (sedikit) politik. Menulis saat ingin dan sempat. Semoga selalu ada manfaat yang bisa didapat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Keseharian Sosok Habib Umar bin Hafizh

6 September 2023   12:53 Diperbarui: 6 September 2023   13:00 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam siniar itu, mereka membicarakan banyak hal terkait Habib Umar bin Hafizh. Hal ini berkaitan dengan 'keberuntungan' Deddy Corbuzier yang mendapatkan kesempatan bertemu secara langsung dengan Habib Umar. Mantan mentalis yang mualaf pada tahun 2019 tersebut seakan-akan penasaran dengan amal yang diperbuatnya sampai-sampai ia mendapat 'keberuntungan' itu.

Kemudian, salah satu topik obrolan mereka yang juga cukup menarik adalah mengenai aktivitas keseharian dari Habib Umar. Habib Ahmad Mujtaba selaku murid langsung dari Habib Umar yang mengenyam pendidikan di Tarim dan memiliki kedekatan dengan Habib Umar, menjadi 'narasumber utama' pada topik tersebut dan membeberkan betapa luar biasa aktivitas keseharian dari sosok ulama, Habib Umar bin Hafizh.

Dijelaskan secara rinci oleh beliau bahwa beginilah rutinitas sehari-hari Habib Umar bin Hafizh.

  • Habib Umar selalu mengawali hari dengan bangun malam (menyendiri, salat sunah, wirid dsb), 2-3 jam sebelum azan subuh.
  • Kemudian, sekitar 1 jam sebelum azan berkumandang, beliau berangkat menuju masjid untuk salat berjemaah, dengan didahului membaca Al-Qur'an & wirid bersama dengan para santrinya.
  • Setelah pelaksanaan salat subuh berjemaah, dilanjut kembali dengan wirid setelah salat dan disambung dengan kelas pembelajaran pertama yang akan diajar langsung oleh Habib Umar.
  • Begitu matahari terbit (sekitar pukul 6 pagi), pembelajaran pun usai, kemudian Habib Umar melaksanakan salat sunah isyraq dan duha dengan bacaan 1 juz dari Al-Qur'an setiap harinya.
  • Pada sekitar pukul 6.30, beliau pun pulang ke rumahnya untuk melakukan satu di antara dua hal, yaitu menemui tamu jika ada pada saat itu, atau jika tidak ada, maka beliau akan makan pagi bersama keluarga.
  • Momen makan bersama itu pun terlihat begitu luar biasa karena dibarengi dengan mengkaji ulang kitab-kitab, baik istri dari Habib Umar, anak, dan cucu beliau.
  • Setelah selesai, satu hal lainnya yang juga pasti beliau lakukan ialah tidur siang, yang dimulai sekitar pukul 9 atau 10, sampai pukul 10.30.
  • Pada pukul 11.00, beliau akan bergegas menuju kantor Darul Musthafa untuk melakukan berbagai hal yang perlu dilakukan, misalnya menandatangani berkas-berkas. Hal ini beliau lakukan hingga menjelang azan zuhur. 
  • Menjelang azan zuhur, Habib Umar segera menuju ke bawah (masjid) untuk menunaikan salat zuhur berjemaah. Kemudian selepas zuhur, biasanya beliau akan pulang dan menemui tamu serta makan bersama mereka. Begitu menjelang waktu Asar, maka beliau pun kembali menuju masjid.
  • Setelah salat Asar berjemaah, beliau akan melangsungkan rauhah (pengajian) rutin bersama para santri hingga pukul 5 sore, dan beliau akan pulang ke rumah untuk bersih-bersih, mengganti pakaian dsb, serta pergi kembali menuju masjid untuk salat magrib.
  • Ba'da magrib, Habib Umar dan para santri kembali mengaji (Al-Qur'an) hingga menjelang waktu Isya, dan jika malam itu terdapat undangan acara, maka beliau akan bergegas berangkat setelah itu dan menunaikan salat Isya berjemaah di masjid tempat acara. (Catatan: hampir setiap malam di Tarim terdapat acara pengajian dan beliau hadir)
  • Sepulangnya dari pengajian, sekitar pukul 9 atau 10 malam, beliau kembali lagi menemui tamu yang begitu banyak berdatangan, dimana biasanya akan memakan waktu hingga pukul 12 malam bahkan lebih. Demikian itu semua berlangsung setiap harinya.

Maa syaa Allaah.

Dari rutinitas-rutinitas luar biasa yang beliau lakukan itu, dapat kita lihat betapa beliau sangat sibuk dengan dakwah dan pendidikan, menghadiri undangan, dan menerima tamu di setiap harinya. Sehingga, waktu beliau untuk mengistirahatkan fisik pun sangat sangat terbatas. Tentunya jauh berbeda dengan kita sebagai kalangan biasa.

Namun semoga dengan tulisan ini, bisa menambahkan rasa cinta kita kepada Habib Umar bin Hafizh, kepada datuknya, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, dan juga mencapai puncak cinta dari segala cinta, yaitu Allah taala dengan menjadi pribadi yang semakin baik di setiap harinya. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun