Mohon tunggu...
steven william
steven william Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tentang UU 8 tahun 1999, Benar-benar Berlakukah?

28 Mei 2016   03:54 Diperbarui: 11 Juni 2016   04:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa unit Advan yang saya gunakan dirumah

Tentang UU 8 tahun 1999, apakah pelaku usaha tau pasal ini?

salam hormat,

saya Steven William, domisili di Medan, bertanggung jawab atas semua keterangan yang saya berikan dibawah ini.

saya adalah pengguna advan, dengan tiga unit advan tersedia di rumah mulai dari advan x7, advan Barca 7', dan advan M6. beberapa kali saya juga merekomendasikan ke teman utk membeli dan menggunakan advan, ada yang sempat membeli advan e1c Pro, atas rekomendasi saya.

disini saya mau sharing perihal layanan purna jual yang dilakukan oleh Advan Service Medan, yang berlokasi di jalan Sutomo no 490.

 

----

 

tanggal 7 Maret 2016 saya membeli 1 unit Advan M6 white( no seri, dan imei tersedia di foto). M6 memiliki spek yang mantap dengan harga terjangkau, sangat memuaskan saya, namun kepuasan itu hanya diberikan M6 kepada saya selama 5 hari, karena pada hari ke 6, unit m6 mengalami problem pada tombol volume yang "nempel".

alhasil saya bawa ke SC(service centre) Medan pada tanggal 14 Maret 2016, DIVONIS " ganti mesin" dan harus menunggu 1bulan kurang lebih lamanya.(bukti service sudah tidak ada,tapi datanya tersimpan di SC medan)

----

Pada bulan April tgl 8 2016( seingat saya) , saya menerima sms memberitahukan bahwa M6 saya sudah "diganti mesin" dan bisa diambil, namun 5 jam setelah saya menerima m6 saya, tombol volume tetap "nempel" ( seakan akan tertekan terus menerus).

-----

Tgl 9 April 2016, kembali saya mengunjungi SC medan, salah seorang CS membantu saya utk melakukan pengecekan data yang ternyata CS tersebut mengatakan bahwa unit saya "TIDAK PERNAH DIGANTI MESIN" sama sekali, (artinya unit m6 saya titipkan selama 1 bulan tanpa diperbaiki sama sekali dan kemudian dikembalikan begitu saja kepada saya),

CS tersebut kembali menyuruh saya utk mentitipkan unit saya agar diganti mesin dengan jangka waktu " bisa 1 bulan, bisa 2 bulan, tidak bisa janji"..(artinya saya disuruh menunggu saja tanpa ada batasan waktu, menunggu sampai mesin m6 tersedia). unit pun kembali dititipkan(bukti penitipan masih ada)

beberapa kali saya sempat mengecek via telepon baik ke SC medan namun jawaban yang diberikan hanya disuruh menunggu pemberitahuan via sms apabila unit m6 telah selesai diperbaiki, begitupun saya menghubungi SC pusat(jakarta) utk mengecek unit m6 saya, jawabannya saya disuruh menghubungi SC bersangkutan.

hmm..

dengan penuh sabar saya menunggu hingga pada tanggal 26 Mei 2016 saya menghubungi SC medan pukul 14.00, diberitahukan bahwa unit belum selesai dan masih harus menunggu 2 minggu, 2 jam berikutnya saya menerima sms pemberitahuan bahwa unit telah selesai dan bisa diambil pada jam kerja SC medan.

-----

 

tgl 27 Mei 2016 saya mengambil unit m6 saya di SC medan pukul 11.30, dilayani CS counter 1, pertanyaan yg pertama saya ajukan "sudah ganti mesinnya mbak?",

CS menjawab," ya pak sudah diganti mesin,"

unit diperiksa oleh teknisi REZA dan HAnDOKO.

tertulis nama teknisi .a.n Reza
tertulis nama teknisi .a.n Reza
pukul 15.00 kembali tombol volume nempel, alias penyakitnya masih ada.

(masa iya diganti mesin tapi keluhan volume nempel belum teratasi? apa unit m6 saya diganti dengan mesin yg rusak juga dibagian tombol volumenya?)

maka pada tanggal yang sama pukul 15.30 saya kembali mengunjungi SC medan, dan meminta penjelasan dari teknisi, yang hal itu tidak terjasi, karena teknisi tetap berasa diruangan belakang,

saya malah dihampiri lelaki keturunan tionghoa, disarankan agar unit saya diganti fleksibelnya, dan disuruh menunggu karena akan langsung diselesaikan, alhasil menunggu selama 1 jam, saya diberitahukan bahwa unit tidak bisa selesai dan haris dititipkan paling lama " 1MINGGU" dengan janji unit pasti dikembalikan dalam kondisi normal tanpa keluhan apapun(pernyataan ini diberikan oleh Bapak Widianto, dan terekam dalam bentuk video dengan percakapan bahasa hokkien)

disini saya memohon penjelasan dari pihak pihak terkait dan tanggung jawab nya untuk memberikan pelayanan purna jual kepada konsumen dengan lebih baik.

saya menghabiskan uang sebesar Rp 1,100,000 utk membeli m6 yang baru saya pergunakan selama 5 hari.

Kerugian yang saya alami karena saya ingin menggunakan produk Advan adalah:

1. habis waktu, tenaga, sudah hampir 5-6 kali saya menempuh perjalanan pulang pergi 30-40menit untuk mengunjungi SC Medan (seharusnya waktu itu bisa saya gunkan utk hal lain yg lebih bermanfaat)

2. habis uang bensin (jelas kendaraan saya menggunakn bensin untjk menempuh perjalanan ke SC medan) dan uang pulsa (saya menghubungi SC medan dan SC Jakarta 7-8 kali)

3. habis kesempatan saya dalam 3 bulan untuk berbisnis( m6 adalah Smartphone yang bisa saya gunakan utk bisnis saya)

4. habis kesempatan saya dalam 3 bulan untuk refreshing dengan menikmati hiburan yang akan diberikan oleh smartphone m6 saya.

sampai saat ini tanggal 28 Mei 2016 pukul 3.51 wib, kesimpulan yang saya simpulkan sendiri adalah

1. SC medan tidak "mengganti mesin m6" saya.

2. SC pusat tidak mau tahu permasalahan pada SC di luar daerah Jakarta

3. Tidak ada kejujuran dalam memberikan layanan purna jual kepada konsumen Advan.

(tulisan ini juga akan saya post di beberapa media sosial lain, dan bila memungkinkan, akan saya kirim ke media cetak lokal tempat saya berdomisili)

Terimakasih banyak utk perhatiannya,

semoga menjadi sebuah pembelajaran baik bagi pelaku usaha dan konsumen lain.

 

 

UPDATE 

10 JUNI 2016

unit belum juga selesai

Sampai kapan harus menunggu?yah beginilah nasib konsumen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun