Waktu pun berlalu, dia telah lulus memasuki sekolah kejuruaan, kami masih dekat seperti biasa, meskipun aku sedih tak bisa lagi sering-sering bertemu dengannya. Selama setahun kami semakin dekat perasaan itu tumbuh dengan cepat. Kami semakin sering mengobrol dan bercerita, jalan-jalan bareng tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat
Aku berencana masuk di sekolah yang sama dengannya
"Kamu masuk sekolah di sini juga ya?"
"Iya, bagaimana sekolah di sini, enak gak sekolahnya?"
Senang rasanya mendengar dia bercerita panjang lebar tentang sekolah itu. Aku bahagia bisa satu sekolah dengannya, aku lulus di jurusan yang sama dengannya.
Saat sudah memasuki semester 2 dia kembali menanyakan hal yang sama.
"Selama ini aku masih suka sama kamu, kita juga sudah dekat dari lama, kamu mau kan jadi pacarku? "
Aku masih berpikir, aku tidak tahu mau menerimanya atau tidak sementara aku juga kesepian dan keluarga ku pun sedang ada masalah aku tak punya tempat cerita dan ingin diperhatikan lebih dari hanya temanan, mungkin dia bisa menghiburku menjadi tempat bercerita aku.
Esoknya aku mengatakan" iya" kepada-nya dan menerima permintaannya, kami resmi berpacaran di tanggal 16 januari 2022,aku masih aku ingat betul tanggal itu.
Sudah seminggu berpacaran, kami bersenang-senang bercanda gurau, jalan-jalan ke pantai dan dia selalu mendengarkan cerita keluh kesah aku.
Ya, seminggu hanya bertahan seminggu selebihnya dia berubah jauh dari yang aku bayangkan merubah hidupku aku jadi lebih sering menangis, hubungan kami tak pernah berakhir meski kata putus telah terucap berkali-kali, akhirnya kami kembali lagi dan terus terulang hingga sekarang. Akan kah ini berhenti?
Sungguh aku lelah tapi aku membutuhkannya
Ravi
Kisah seorang sahabat