Mohon tunggu...
Study Rizal L. Kontu
Study Rizal L. Kontu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bidang yang saya geluti terkait dengan filsafat, dakwah, dan civic educatiion.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Studi Dakwah: Sebuah Tantangan

8 Mei 2024   19:33 Diperbarui: 8 Mei 2024   20:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi dakwah dari perspektif ilmu sosial menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan kompleksitas dan variasi praktik dakwah, serta kesulitan dalam mendefinisikan dan mengukur dampaknya dalam konteks sosial yang berbeda.

Berikut ada dua alasan utama mengapa ada tantangan dalam studi dakwah dari perpektif ilmu sosial, yaitu pada satu sisi tantangan metodologis, dan, sisi lain, kontoversi dan perdebatan dalam pemahaman dakwah.

1. Metodologis

Studi dakwah dari perspektif ilmu sosial melibatkan berbagai tantangan metodologis yang berkaitan dengan kompleksitas fenomena dakwah dan konteks sosial yang beragam.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh para peneliti dalam studi dakwah dari perspektif ilmu sosial, yaitu:

Pertama, keanekaragaman konteks budaya, yaitu bahwa dakwah terjadi dalam konteks budaya yang sangat beragam. Metodologi yang digunakan dalam studi dakwah harus mampu menangkap variasi ini dan mempertimbangkan cara budaya mempengaruhi interpretasi dan penerimaan pesan dakwah. Kesulitan metodologis timbul ketika metode yang berhasil dalam satu konteks budaya tidak relevan atau bahkan tidak efektif dalam konteks budaya yang berbeda.

Kedua, subyektivitas dan bias, yaitu bahwa dakwah melibatkan aspek spiritual dan keagamaan yang dapat sangat subyektif. Peneliti dalam studi dakwah sering menghadapi tantangan dalam menjaga objektivitas dan menghindari bias yang berasal dari keyakinan pribadi atau pandangan agama tertentu. Ini memerlukan pendekatan metodologis yang netral dan inklusif.

Ketiga, kesulitan mengukur dampak sosial, yaitu bahwa salah satu tantangan metodologis utama adalah mengukur dampak dakwah pada struktur sosial, perilaku, dan nilai-nilai masyarakat. Perubahan yang disebabkan oleh dakwah sering kali bersifat jangka panjang dan kompleks, dengan banyak faktor lain yang mempengaruhi. Oleh karena itu, sulit untuk menentukan secara pasti bagaimana dakwah mempengaruhi masyarakat.

Keempat, interaksi antara faktor agama dan sosial, yaitu bahwa dakwah adalah fenomena yang bersifat religius sekaligus sosial, sehingga metode yang digunakan harus mencerminkan kedua aspek ini. Metodologi yang digunakan dalam studi dakwah harus mampu menangkap interaksi antara faktor agama dan sosial, serta memahami bagaimana keduanya saling mempengaruhi.

Kelima, penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif, yaitu bahwa studi dakwah dapat dilakukan dengan metode kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Namun, tantangan metodologis muncul dalam memilih metode yang tepat dan dalam mengintegrasikan hasil dari berbagai metode. Metode kualitatif seperti wawancara dan etnografi dapat memberikan wawasan yang mendalam, tetapi mungkin sulit untuk digeneralisasi. Sementara itu, metode kuantitatif dapat memberikan data yang lebih objektif, tetapi mungkin tidak mampu menangkap nuansa dan kompleksitas dakwah.

Keenam, dinamika politik dan hukum, yaitu bahwa faktor politik dan hukum dapat mempengaruhi akses peneliti ke informasi dan responden. Di beberapa negara atau konteks, ada pembatasan terhadap kegiatan keagamaan atau kontrol yang ketat terhadap informasi. Tantangan metodologis muncul ketika peneliti harus menavigasi lingkungan politik yang sensitif sambil menjaga integritas penelitian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun