Mohon tunggu...
Study Rizal L. Kontu
Study Rizal L. Kontu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bidang yang saya geluti terkait dengan filsafat, dakwah, dan civic educatiion.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prinsip-prinsip Dasar Dakwah

3 Mei 2024   20:22 Diperbarui: 3 Mei 2024   20:28 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dakwah adalah salah satu konsep penting dalam Islam yang merujuk pada upaya atau tindakan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain atau masyarakat luas. Secara harfiah, dakwah berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah "panggilan" atau "ajakan". Dalam konteks Islam, dakwah merupakan panggilan atau ajakan kepada individu atau masyarakat untuk memahami, mengikuti, dan mengamalkan ajaran Islam.

Dakwah dilakukan dengan berbagai cara, termasuk melalui kata-kata, tindakan, dan contoh teladan yang baik. Tujuan utama dari dakwah adalah untuk menyebarkan pesan-pesan Islam, mengajak orang-orang untuk meningkatkan kesadaran mereka akan kebenaran agama, serta menginspirasi mereka untuk mengubah perilaku dan pola pikir sesuai dengan ajaran Islam.

Metode dakwah dapat bervariasi tergantung pada konteks dan situasi yang dihadapi oleh para pendakwah. Beberapa metode umum yang digunakan dalam dakwah meliputi:

Da'wah bil Lisan: Dakwah dilakukan melalui komunikasi lisan, baik secara langsung maupun melalui berbagai bentuk pidato, ceramah, atau perbincangan tatap muka.

Da'wah bil Kitabah: Dakwah dilakukan melalui tulisan, seperti buku, artikel, brosur, dan media cetak lainnya.

Dakwah Bil Hl: Dakwah dilakukan melalui contoh teladan yang baik, dengan menunjukkan perilaku dan sikap yang sesuai dengan ajaran Islam.

Da'wah bil Qir'ah: Dakwah dilakukan melalui pembacaan atau penyebaran ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah SAW.

Da'wah bil 'Amal: Dakwah dilakukan melalui tindakan nyata, aksi sosial yang memperlihatkan kebaikan dan kemaslahatan bagi masyarakat luas.

 

Dakwah bukan hanya tugas para ulama atau pendakwah profesional, tetapi merupakan tanggung jawab setiap individu Muslim untuk menyebarkan ajaran Islam sesuai dengan kemampuan dan lingkungan mereka. Dalam Islam, dakwah dianggap sebagai bagian penting dari ibadah dan merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membantu menyebarluaskan kebaikan dan kebenaran.

Agar dakwah dapat berjalan dengan efektif dan mencapai tujuannya, perlu dipedomani beberapa prinsip dasar, baik dari aspek teologi, sosial, maupun budaya.

Pertama, prinsip dakwah dari aspek teologi adalah sebagai berikut:

  1. Sesuai dengan al-Qur'an dan Sunnah: Dakwah haruslah berlandaskan dan bersumber pada al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini untuk memastikan bahwa dakwah yang disampaikan benar dan sesuai dengan kehendak Allah SWT.
  2. Menyebarkan kebenaran dan kebaikan: Dakwah bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan kebaikan, sehingga materi dakwah haruslah berisi hal-hal yang benar dan bermanfaat bagi umat manusia.
  3. Mengajak dengan hikmah dan kebijaksanaan: Dakwah haruslah dilakukan dengan cara yang bijaksana dan penuh hikmah, tidak dengan paksaan atau kekerasan. Cara penyampaian yang baik dapat membuat pesan dakwah lebih mudah diterima oleh mad'u (objek dakwah).
  4. Menjadi teladan yang baik: Seorang pendakwah (dai-subjek dakwah) haruslah menjadi contoh dan teladan bagi mad'u (objek dakwah) dalam menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
  5. Ikhlas sabar dan istiqomah: Dakwah membutuhkan keikhlasan kesabaran dan keteguhan hati karena tidak selalu mudah untuk diterima oleh mad'u (objek dakwah). Seorang dai (subjek dakwah) haruslah terus berusaha dan tidak mudah menyerah dalam menyampaikan dakwahnya. Akhir dari usaha hanya mengharap ridho dari dan tawakal kepada Allah SWT.

Kedua, prinsip dakwah dari aspek sosial adalah sebagai berikut:

  1. Memahami kebutuhan dan kondisi mad'u (objek dakwah): Dakwah haruslah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mad'u (objek dakwah). Seorang dai (subjek dakwah) haruslah memahami latar belakang sosial, budaya, dan pendidikan mad'u (objek dakwah) agar dakwahnya dapat diterima dengan baik.
  2. Membangun hubungan yang baik dengan mad'u (objek dakwah): Dakwah yang efektif membutuhkan hubungan yang baik antara dai (subjek dakwah) dan mad'u (objek dakwah). Seorang dai (subjek dakwah) haruslah membangun rasa saling percaya dan hormat dengan mad'u (objek dakwah) agar mereka lebih terbuka untuk menerima dakwah.
  3. Menghargai perbedaan: Dakwah haruslah dilakukan dengan menghormati perbedaan pendapat dan keyakinan. Seorang dai (subjek dakwah) tidak boleh memaksakan mad'u (objek dakwah) untuk mengikuti pendapatnya dan haruslah terbuka untuk berdialog dengan mereka.
  4. Bekerja sama dengan berbagai pihak: Dakwah dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial. Kerja sama ini dapat membantu dakwah mencapai cakupan yang lebih luas dan lebih efektif.

Ketiga, prinsip dakwah dari aspek budaya adalah sebagai berikut:

  1. Menyesuaikan dakwah dengan budaya lokal: Dakwah haruslah disesuaikan dengan budaya lokal agar mudah diterima oleh mad'u (objek dakwah). Seorang dai (subjek dakwah) haruslah mempelajari budaya lokal dan menggunakan bahasa dan contoh yang familiar bagi mad'u (objek dakwah).
  2. Menghargai nilai-nilai budaya lokal: Dakwah tidak boleh menghilangkan atau merubah nilai-nilai budaya lokal yang positif. Seorang dai (subjek dakwah) haruslah mencari titik temu antara ajaran Islam dengan nilai-nilai budaya lokal yang positif.
  3. Melestarikan budaya lokal yang positif: Dakwah dapat dilakukan dengan cara melestarikan budaya lokal yang positif. Seorang dai (subjek dakwah) dapat mengintegrasikan ajaran Islam dengan budaya lokal yang positif sehingga budaya tersebut menjadi semakin bermakna dan bermanfaat.
  4. Menjadi agen perubahan sosial: Dakwah dapat menjadi agen perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Seorang dai (subjek dakwah) dapat mendorong mad'u (objek dakwah) untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, seperti keadilan sosial, persamaan derajat, dan kepedulian terhadap sesama.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip dakwah dari aspek teologi, sosial, dan budaya, diharapkan dakwah dapat berjalan dengan efektif dan mencapai tujuannya, yaitu mengajak manusia untuk mengenal, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam.

*Study Rizal Lolombulan Kontu (Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun