PFA juga dapat menjadi media untuk mengedukasi para penyintas dalam mengenali resiko-resiko bencana, dan sosialisasi informasi siaga bencana, melalui PFA juga para penyintas dapat diberikan soft skills untuk membantu berlangsungnya proses pemulihan khususnya pemulihan kondisi Psikologis, dalam hal ini seperti pemberian informasi dan teknik-teknik relaksasi sederhana, teknik menjadi pendengar yang efektif, dan berempati. Pemberian soft skills ini dapat membantu para penyintas untuk saling menguatkan di tengah kondisi krisis.
Selain itu hal yang perlu dipertimbangkan bagi para relawan atau lembaga yang datang membantu para penyintas untuk memikirkan program-program yang berkelanjutan khususnya pada program pendampingan psikososial dalam hal ini sangat diperlukan kerja sama dengan pihak lokal baik dari sektor pemerintahan ataupun swasta demikian halnya  dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat lokal yang berada daerah bencana.
Melibatkan lembaga-lembaga lokal dalam hal ini akan memberikan  efek penguatan pada proses pemulihan pada masyarakat yang terdampak bencana dan peluang terjadinya program-program pendampingan dapat berkelanjutan. Berdasarkan pengalaman penulis yang terlibat dalam program pendampingan psikososial pasca bencana alam Sulawesi-Tengah bersama tim Bosowa Peduli dan rekan-rekan ilmuan psikologi baik dosen dan mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Bosowa
Tim melibatkan para mitra lokal dalam pendampingan psikososial bagi para penyintas, pelaksanaan program pendampingan psikososial dapat terlaksana dengan efektif dan berkesinambungan karena adanya kerja sama antara pihak lokal dan organisasi terkait selain itu proses koordinasi dengan pihak lokal daerah bencana akan memberikan input pada pemerintah setempat dalam proses pemulihan daerah pasca bencana.
Diperlukan kerjasama antar seluruh pihak dalam pemulihan daerah pasca bencana, diperlukan langkah-langkah taktis dalam mempercepat proses pemulihan sehingga keterbukaan untuk saling bekerjasama di lokasi bencana menjadi syarat utama untuk bisa saling bersinergi.
Demikian halnya pada pemulihan kondisi piskologis para penyintas diperlukan keterlibatan seluruh pihak dalam hal ini, namun penulis percaya bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan memiliki keihklasan hati dalam menerima setiap musibah yang menimpanya. Â
Penulis :
Patmawaty Taibe
Kandidat PhD Applied Psychology pada School of Psychology, Central China Normal University, PRC, Wuhan, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Bosowa Makassar.
Tim Pusat Kajian Social Eknomi Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H