Mohon tunggu...
PPI TIONGKOK
PPI TIONGKOK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sambut Sumpah Pemuda, PPI Tiongkok Sukses Gelar Dialog Kebangsaan

29 Oktober 2018   22:32 Diperbarui: 29 Oktober 2018   22:34 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PPI Tiongkok menyelenggarakan dialog kebangsaan yang bertemakan, "Optimalisasi Peran Diaspora Muda Indonesia dalam Menjaga Keutuhan NKRI." Topik ini diangkat dikarenakan semakin mengikisnya kesadaran pelajar akan nilai-nilai sumpah pemuda yang seharusnya diterapkan.

Hadir sebagai pembicara, Prof. Yenni Thamrin selaku Deputi Presiden Indonesian Diaspora Network Global, yang menjadi salah satu perempuan Indonesia yang berhasil mendapatkan 320 Awards, Best Mother Awards dari Ibu Negara Ainun Habibie, penerima Dua Satya Lencana Dwidya Sista dari Presiden Republik Indonesia, dan juga menjadi salah satu dari sebelas tokoh wanita berprestasi di Indonesia.

Pada awal pemaparan, beliau menceritakan tentang kisah awal kehidupan beliau sebagai mahasiswa dan meniti karir dalam dunia bisnis. Dengan kesungguhan dan semangat kerja keras yang konsisten hingga ia berhasil menggapai tahap ini. Sebuah kisah yang sangat inspiratif bagi pelajar yang hadir dalam dialog kebangsaan ini.

Dalam paparan dialog kebangsaan-nya, Prof. Yenny yang mendapat gelar kehormatan dari Liuzhou University ini menyampaikan bagaimana peran Diaspora dalam proyek "The Belt and Road Initiative." Project BRI ini adalah proyek besar berjangka panjang yang akan melibatkan banyak negara di tiga benua yakni Asia, Afrika dan Eropa. Proyek ini juga akan melintasi Kawasan di Indonesia. "Negara Kawasan seperti Indonesia harus memanfaatkan program BRI ini."

Sebagai profesor tamu di Universitas Zhejiang, Tiongkok ini juga memaparkan tentang penting nya peran diaspora khususnya untuk pelajar Indonesia-Tiongkok. Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, peran Tiongkok cukup signifikan dalam bidang perdagangan di kedua negara.

Ketua umum Diaspora Network China ini juga memaparkan tentang pentingnya meningkatkan daya saing Indonesia. Daya saing bangsa yang lebih kuat akan berpengaruh kepada prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik di masa depan. Saat ini, daya saing Indonesia masih dalam tataran yang dikatakan belum baik. Dengan meningkatnya daya saing Indonesia seiringan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional, hal ini akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu kekuatan dunia baru.

Sebagai Diaspora Muda Indonesia dari kalangan mahasiswa, kita harus terus giat dalam menimba berbagai ilmu dan pengetahuan baru untuk kemajuan Indonesia diberbagai aspek bidang. "Sebagai mahasiswa, anda semua harus menggali banyak pengetahuan selama kuliah di Negeri Tirai Bambu."

Dialog kebangsaan merupakan sebuah forum diskusi yang diadakan sebagai agenda rapat kerja tengah tahun. Kegiatan diskusi ini mengangkat tema faktual yang sedang hangat saat ini sekaligus  sebagai wadah mendiskusikan peran pelajar Indonesia.

Penulis Auliya Fitri Nur Laili

Divisi Tabloid Pusat Media Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun