Media online sering mengangkat isu-isu yang berkaitan dengan popularitas, elektabilitas, dan kinerja calon presiden, serta isu-isu yang bersifat sensasional, skandal, dan konflik. Hal ini dapat mempengaruhi prioritas dan preferensi publik dalam menentukan pilihan politik mereka.
Contoh media online dapat membentuk agenda publik, yakni pada bulan Februari 2024, media online memberitakan tentang adanya dugaan korupsi yang melibatkan salah satu calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar. Dikabarkan bahwa Muhaimin Iskandar diduga menerima suap terkait proyek pembangunan infrastruktur di beberapa daerah. Hal ini menimbulkan kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk dari lawan politiknya. Isu tersebut dapat mempengaruhi prioritas dan preferensi publik dalam menentukan pilihan politik mereka.Â
Membentuk Politik Publik
Media online dapat mempengaruhi bagaimana publik berperilaku. Media online dapat memberikan dorongan, motivasi, atau insentif bagi publik untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan Pilpres 2024. Proses ini disebut sebagai priming.Â
Contohnya, media online sering mengajak, mengimbau, atau mengingatkan publik untuk menggunakan hak pilih mereka dalam Pilpres 2024, atau untuk menghindari golput (golongan putih). Media online juga sering memberikan informasi, panduan, atau tips tentang cara memilih, cara mencoblos, atau cara mengawasi proses pemilu. Hal ini dapat mempengaruhi partisipasi politik publik, seperti pemilihan dan pemungutan suara.
Media online sebagai salah satu bentuk dari ruang publik media baru, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dinamika politik dan persepsi masyarakat dalam Pilpres 2024. Media online dapat membentuk agenda, opini, dan perilaku publik terkait dengan Pilpres 2024, baik secara positif maupun negatif.Â
Oleh karena itu, publik perlu bersikap kritis, selektif, dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi dan berkomunikasi melalui media online. Publik juga perlu memanfaatkan media online sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang akurat, objektif, dan bermutu, serta untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H