Penelitian psikolinguistik bertujuan untuk memahami bagaimana manusia memproses, memahami, memproduksi, dan mempelajari bahasa. Penelitian psikolinguistik dapat membantu dalam pengembangan teknologi bahasa, seperti sistem pengenalan suara atau terjemahan mesin. Sementara itu, linguistik klinis mempelajari bahasa dan gangguan bahasa pada individu. Penelitian linguistik klinis bertujuan untuk memahami penyebab, diagnosis, dan pengobatan gangguan bahasa, seperti gangguan bicara dan bahasa pada anak-anak, atau afasia pada orang dewasa. Penelitian linguistik klinis juga dapat membantu dalam pengembangan alat evaluasi bahasa, seperti tes bahasa dan pengobatan gangguan bicara atau terapi wicara.
Dalam ranah hukum, penelitian bahasa juga menjadi sangat dibutuhkan dalam investigasi kejahatan dan peradilan. Dengan mempelajari bahasa dan komunikasi, disiplin ilmu ini dapat membantu identifikasi penulis atau pembicara, analisis pesan atau naskah, menganalisis testimoni atau pengakuan, mendukung investigasi kejahatan, dan mendukung pembelaan atau dakwaan dalam kasus hukum. Dalam situasi hukum yang kompleks, penelitian bahasa dapat membantu mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan dalam sistem peradilan. Cabang linguistik yang mengkaji tentang hal ini yaitu linguistik forensik. []
