Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik idealis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspadai Copet, Kenali Tanda yang Diberikan Sopir dan Kondektur Bus

12 Juni 2021   12:17 Diperbarui: 16 Juni 2021   06:27 8607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

9. Laju Bus Menjadi Lambat 

Akun facebook bernama Samsuri juga menceritakan pengalamannya naik bus dan menyaksikan penumpang lain kecopetan. Dia merasakan perbedaan kecepatan laju bus setelah ada pencopet yang naik bus. "Setelah naikkan 4 penumpang, (bus) jadi slow. Awalnya saya rasa 80 sampai 90 km/jam. Setelah 4 copet naik, jadi slow kira-kira 50 atau 60 km/jam," tuturnya. Di samping itu, dia menceritakan tidak bisa menolong orang yang kecopetan itu lantaran Samsuri membawa istrinya yang sedang mengandung. Dia memilih diam untuk keselamatan istrinya.

***

Demikian rangkuman tentang tanda-tanda yang diberikan oleh kondektur dan sopir bus saat ada pencopet. Meskipun kondektur dan sopir bus yang berpengalaman sudah tahu jika ada pencopet yang menyamar jadi penumpang di bus mereka, mereka tetap tidak bisa membantu banyak. Sebab, mereka juga takut kepada para pencopet itu.

Seperti yang disampaikan oleh Opy. "Mereka tau, mereka juga terpaksa gitu (menaikkan copet). Karena kalau tidak naikin copet itu, bus mereka akan dilempari batu," tuturnya. Akun facebook yang lain, Septi menyampaikan cerita bahwa pernah ada sopir yang menolong penumpang dari aksi pencopetan. "Alhasil, besoknya pak sopir ditusuk oleh komplotan pencopetnya," katanya.

Kita berharap semoga penguasa dan pihak berwajib dapat serius memberikan kemananan kepada para penumpang kendaraan umum dengan benar-benar memberantas aksi pencopetan itu dari akarnya. Aamiin.

Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari artikel rangkuman curhatan netizen ini. Diharapkan pembaca bijak menyikapinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun