Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik idealis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Tips Atasi Anak Kecanduan Gawai

3 Maret 2021   21:18 Diperbarui: 3 Maret 2021   21:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak yang banyak tingkah selain bisa menyenangkan hati orang tua, juga bisa menyebabkan penat. Sebab, orang tua harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengurus dan mengawasinya. 

Karena itu, kadang beberapa orang tua menginginkan bisa mengurus anaknya dengan simpel, tanpa ruwet, dan tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra yang bisa menyebabkan kelelahan. Salah satunya ialah mengalihkan tenaga si kecil dengan sibuk bermain ponsel pintar seperti main game atau lihat video online.

Hal tersebut mungkin cukup membantu menenangkan si kecil agar orang tua bisa fokus melakukan pekerjaan lain. Namun, sadarkah orang tua bahwa hal itu bisa menyebabkan kecanduan gawai bagi si kecil. 

Jika terus difasilitasi gawai, bukan menjadi bosan, mereka justru semakin suka bermain ponsel pintar. Kebiasaan ini tentu sangat berbahaya bagi si kecil. Sudah banyak diberitakan di media tentang dampak buruk dari anak yang kecanduan ponsel.

Nah, jika si kecil sudah terlanjur kecanduan bermain gawai, alangkah baiknya segera diatasi agar tidak semakin parah. Berikut ini 3 tips mengatasi kecanduan gawai untuk si kecil.

1. Jelaskan Dampak Buruknya

Langkah pertama mengatasi kecanduan adalah dengan mengajak si kecil berpikir tentang dampak buruk dari kecanduan gawai. Memang, anak kecil belum bisa berpikir dengan sempurna. Namun, jika orang tua terus-terusan memberikan sugesti kepada dia, niscaya si kecil akan terpengaruh.

Untuk menambah pengetahuan, orang tua bisa membaca berbagai berita yang telah beredar di media tentang dampak buruk kecanduan gawai. Dampak buruk kecanduan gawai ada yang dalam kategori ringan sampai kategori yang serius. Dampak buruk yang ringan itu seperti si kecil menjadi kurang tidur dan mengalami gangguan pada mata karena radiasi dari ponsel.

Dampak yang selanjutnya ialah anak menjadi tidak fokus belajar atau tidak suka belajar. Sebab, jika si kecil terbiasa melihat video (video adalah gambar yang bergerak cepat), maka ia akan bosan melihat tulisan yang tidak bergerak yaitu tulisan di buku-buku pelajaran. Di samping itu, anak akan menjadi anti sosial atau menjadi generasi mati rasa yang tidak peduli terhadap keadaan sekitar.

Adapun dampak yang fatal ialah si kecil akan mengalami gangguan kejiwaan. Tidak sedikit anak mengalami hal ini di beberapa daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya. Wah, ngeri ya!

2. Buat Ponsel Tidak Menarik

Tips selanjutnya adalah orang tua harus membuat ponsel itu tidak menarik bagi si kecil. Sehingga, hal itu membuat si kecil bosan bermain gawai. Ada berbagai cara membuat ponsel tidak menarik di antaranya orang tua membuat aturan membatasi penggunaan ponsel. 

Misalnya, orang tua membuat kapan ponsel boleh digunakan dan berapa lama durasinya. Hidup tanpa ponsel sama sekali memang tidak bisa, tapi paling tidak dengan memberi batasan penggunaan ponsel akan mengurasi kecanduannya.

Selanjutnya, orang tua membatasi kecepatan internet seperti menyetel jaringan menjadi 2G/3G atau mengatur kecepatan Wi-Fi di pengaturan routernya. Internet yang lemot membuat anak berkurang ketertarikannya dengan ponsel pintar itu. Selanjutnya adalah hapus semua aplikasi yang membuat anak tertarik memainkan ponsel seperti aplikasi menonton video online (Youtube dll), game, dan sebagainya.

3. Alihkan Perhatian Kepada Hal Lain yang Bermanfaat

Tips selanjutnya adalah orang tua harus mengalihkan perhatian anak kepada hak-hal lain yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya. Orang tua harus sadar bahwa di usia si kecil itu digunakan untuk belajar, mengeksplor, mengasah motorik, dan sebagainya. 

Maka dari itu, orang tua perlu mengajak si kecil bermain di dunia nyata atau mengajaknya jalan-jalan. Orang tua juga perlu membeli berbagai mainan yang bermanfaat untuk mengasah motoriknya.

Berdasarkan tips yang ketiga ini, orang tua harus mau berkorban waktu dan tenaga untuk menemani si kecil. Insyaallah, hal itu menjadi pahala besar untuk orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun