Pada umumnya, membaca awal surat di dalam Al-Qur'an pasti diawali dengan basmalah (bismillaahir rohmaanir roohim). Namun, khusus untuk surat at-Taubah, justru kita dilarang membaca awal surat dengan basmalah. Hukum larangan ini bersifat makruh meskipun ada ulama yang mengatakan bahwa larangan tersebut bersifat haram.
 6. Satu kata dicetak kecil yang diletakkan di atas (superscript) atau bawah (subscript) ayat
Jika kita menemukan satu kata yang ditulis kecil di atas atau di bawah ayat, ketahuilah bahwa hal tersebut adalah bacaan ghorib. Maka dari itu, kita harus perhatikan ayat tersebut dan baca dengan hati-hati karena pastinya cara membaca ayat tersebut agak berbeda.
Kata yang dicetak kecil yang diletakkan di atas ayat merupakan bacaan saktah. Saktah artinya berhenti sebentar sekadar satu alif (sekitar 2-3 detik) tanpa bernafas. Bacaan saktah ada empat, yaitu di QS. Al-Kahfi antara ayat 1-2; Yasin: 52; Al-Qiyamah: 27; dan Al-Muthoffifin: 14.
Kata kecil yang ditelakkan di bawah ayat terdiri atas tiga macam ghorib, yaitu bacaan imalah, bacaan isymam, dan bacaan tas-hil.
Bacaan imalah berarti memiringkan bunyi fathah pada kasroh, yang terdapat pada QS. Huud: 41. Kata maj roohaa dibaca maj reehaa (vokal e seperti membaca kata sate).
Adapun bacaan isymam berarti bibir mencucu atau moncong di tengah-tengah dengung sebagai isyarat bunyi dhommah, yang terdapat pada QS. Yusuf: 11. Kata laata' man-naa dibaca laata' man-(lalu bibir moncong, lalu bibir senyum, lalu bibir moncong lagi)-naa.
Sedangkan, bacaan tas-hil berarti meringankan bunyi hamzah yang kedua yang terdapat pada QS. Fushshilat: 44. Kata a-a'-jamiyyun dibaca aa'-jamiyyun.
 7. Bacaan ghorib lainnya
Ada bacaan ghorib di QS. Al-Ahqof: 4. Dalam ayat tersebut, kata fissamaawaat, iituunii apabila washol (bersambung) dibaca fissamaawaati' tuunii
Selain itu, ada juga bacaan ghorib di QS. Al-Hujurat: 11. Dalam ayat tersebut, kata bi'sal--ismu dibaca bi'salismu.