Sumber Daya Alam (disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam ciptaan Allah yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik itu berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Indonesia merupakan salah satu negara besar dan memiliki banyak sekali sumber daya alam. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh tiga faktor, antara lain:
- Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia berada di garis khatulistiwa dan beriklim tropis. Hal itu membuat negara kita ini selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun dan memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak flora dan fauna dapat hidup dengan baik.
- Dilihat dari sisi geologi, Indonesia berada pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral dan barang tambang.
- Daerah perairan di Indonesia kaya akan sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan air serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Sumber daya alam dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam nonhayati.
A. Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam jenis ini berasal dari mahluk hidup atau berhubungan dengan mahluk hidup. Contohnya adalah tumbuhan dan hewan. Agar sumber daya alam ini selalu ada dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia harus mampu melestarikan dengan cara mengembangbiakkan atau membudidayakannya.
Baca juga:Â Dampak Sumber Daya Alam Pantai Pesisir di Kabupaten Cirebon terhadap Perekonomian Kabupaten Cirebon
Sumber daya alam hayati yang berasal dari tumbuhan, seperti hasil pertanian, perkebunan, dan hutan.
1. Hasil Pertanian
Pertanian adalah kegiatan memanfaatkan lahan untuk membudidayakan tanaman dengan tujuan untuk menghasilkan bahan pangan, sayuran, buah, dan lainnya. Hasil pertanian di Indonesia sangat banyak dan beragam. Hal itu karena lahan pertanian di Indonesia subur dan sangat luas. Hasil pertanian di Indonesia itu berupa makanan pokok, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan obat-obatan.
Luas pertanian di Indonesia sekitar 7 juta hektare. Hanya saja, luas pertanian ini semakin hari semakin menurun karena gencarnya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman penduduk. Hasil pertanian di Indonesia di antaranya sebagai berikut.
- Padi (beras), daerah penghasil padi (beras) antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
- Jagung, daerah penghasil jagung antara lain Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara, dan Rembang); Jawa Timur (Besuki, Madura); serta Sulawesi (Minahasa dan sekitar danau Tempe).
- Ubi kayu/ singkong, daerah penghasil singkong adalah Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari).
- Kedelai, daerah penghasil kedelai adalah Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Jember).
- Kacang tanah, Daerah penghasil kacang tanah ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok).
2. Hasil Perkebunan
Perkebunan hampir sama dengan pertanian yaitu sama-sama membudidayakan tanaman. Hanya saja, perbedaannya ialah hasil pertanian umumnya berupa makanan pokok yang sering dimakan atau dikonsumsi oleh manusia seperti padi (diolah menjadi nasi), jagung, sayuran, dan buah. Sedangkan, hasil perkebunan ialah bukan makanan pokok. Perkebunan di Indonesia ada yang dikelola oleh rakyat dan ada yang dikelola oleh perusahaan seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Karena sangat melimpah, hasil perkebunan biasanya sampai diekspor ke negara lain.
Komoditas perkebunan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sebagai berikut.
- Tebu >> daerah penghasil tebu, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Aceh.
- Tembakau >> daerah penghasil tembakau ialah Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang), Jawa Tengah (Surakarta, Klaten, Dieng, Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki).
- Teh >> daerah penghasil teh, yaitu Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera Barat.
- Kopi >> daerah penghasil kopi, yaitu Jawa Barat (Bogor, Priangan), Jawa Timur (Kediri, Besuki),  Sumatera  Selatan  (Palembang),  Bengkulu  (Bukit  Barisan),  Sumatera  Utara (Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai).
- Karet >> daerah penghasil karet, yaitu D.I. Aceh (Tanah gayo, Alas), Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat (Sukabumi, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan Selatan (pegunungan Meratus).
- Kelapa (kopra) >> daerah penghasil kelapa, yaitu Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (pegunungan Meratus).
- Kelapa Sawit >> daerah penghasil kelapa sawit ialah D.I. Aceh (Pulau Simelue), Sumatera Utara (Pulau Nias, Pulau Prayan, Medan, Pematang Siantar).
- Cokelat >> daerah penghasil cokelat ialah Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara.
- Pala >> daerah penghasil pala ialah Jawa Barat dan Maluku
- Cengkeh >> daerah penghasil cengkeh ialah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku.
- Lada >> Â daerah penghasil lada ialah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, Pulau Bangka), dan Kalimantan Barat.
- Vanili >> dihasilkan di daerah Flores (Manggarai, Bajawa), Papua, dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
3. Hasil Hutan
Hutan adalah suatu wilayah yang luas yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan dan tanaman lain dengan sangat lebat. Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan yang sangat luas. Pada 2017, luas hutan Indonesia mencapai 125,9 juta hektare. Namun, pada saat ini luas hutan di Indonesia mulai mengalami pengurangan sebagai akibat dari kebakaran dan pembalakan (penebangan pohon) secara liar.
Hasil hutan di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu a) menghasilkan kayu dan b) menghasilkan selain kayu. Hasil hutan di Indonesia ialah sebagai berikut.
- Kayu cendana, dihasilkan dari hutan cendana yang terdapat di daerah Nusa Tenggara.
- Kayu bakau, merupakan hasil hutan di daerah yang berpayau-payau.
- Bambu, dihasilkan dari hutan honaogen (bambu), terdapat di Jawa dan Sulawesi.
- Kayu jati, dihasilkan dari hutan jati yang terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Pulau Buton.
- Kayu pinus, dihasilkan dari hutan pinus yang terdapat di Takengon (Aceh).
- Kayu meranti, kamper, kruing, ulin, kayu besi, kayu hitam, dan jenis-jenis kayu yang lain adalah hasil hutan rimba di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Seram, Kei, dan Papua.
- Kayu jeunjing (sengon), dihasilkan dari hutan kayu sengon. Terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
- Rotan, banyak terdapat di hutan Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
- Damar (getah pohon-pohon, seperti getah dari pohon barus), banyak terdapat di hutan Sumatera dan Sulawesi.
- Getah agatis, berasal dari pohon agatis yang terdapat di hutan-hutan Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
- Jelantung, merupakan hasil hutan yang banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatera.
- Buah tengkawang, dihasilkan dari hutan Kalimantan. Kemenyan, merupakan hasil hutan yang banyak terdapat di Sumatera.
- Getah perca (getah liar), yaitu sejenis karet hutan yang banyak terdapat di Sumatera dan Kalimantan.
- Gambir, dihasilkan dari hutan yang terdapat di Riau dan Kalimantan.
Sumber daya alam hayati yang berasal dari hewan, seperti hasil peternakan serta perikanan dan kelautan.
1. Hasil Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan memelihara hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut, seperti untuk diambil daging, telur, susu, atau bulunya. Alhamdulillah, di Indonesia sudah banyak usaha peternakan yang mulai berkembang, bahkan ada yang sudah menjadi peternakan terbesar di Asia Tenggara.
Peternakan di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu a) peternakan hewan besar dan b) peternakan hewan kecil.
# Peternakan hewan besar
Peternakan hewan besar adalah peternakan yang memelihara hewan yang berukuran besar, misalnya kerbau, kuda, dan sapi. Daerah pemeliharaan kerbau terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Daerah pemeliharaan kuda terdapat di Sumba, Sumbawa, Timor, Sumatra Utara, Tapanuli, dan Sulawesi Selatan. Daerah pemeliharaan sapi terdapat di Lembang, Cisarua, Baturaden, Ungaran, Boyolali, Madura, Grati, Bali, Sumba, Sumbawa, Mentawai, dan Kalimantan Barat.
# Peternakan hewan kecil
Peternakan hewan kecil merupakan peternakan yang memelihara hewan yang berukuran kecil, misalnya kambing, babi (haram), kelinci, dan unggas. Daerah pemeliharaan kambing terdapat hampir di semua tempat secara kecil-kecilan. Daerah pemeliharaan babi (haram) terdapat di Karawang, Bali, Tapanuli, Minahasa, Lombok, Flores, Timor, Maluku, dan Papua. Daerah pemeliharaan kelinci terdapat di Jawa Tengah sebagai proyek pengembangan. Daerah pemeliharaan unggas terdapat di semua daerah.
2. Hasil Perikanan dan Kelautan
Wilayah Indonesia dikelilingi oleh laut dan samudera. Dengan wilayah laut yang sangat luas, Indonesia sangat kaya dengan berbagai jenis ikan dan hewan laut dan jumlahnya sangat melimpah. Selain di laut, beragam jenis ikan dan hewan air lainnya juga dapat dijumpai di sungai, waduk, dan rawa yang tersebar di Indonesia. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki kekayaan alam berupa hasil perikanan yang sangat besar.
B. Sumber Daya Alam Nonhayati
Sumber daya alam jenis ini berasal dari mahluk tak hidup atau benda mati tetapi bisa dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya adalah tanah yang subur, air, udara / angin, garis pantai, dan barang tambang.
1. Tanah yang subur
Indonesia merupakan negara yang memiliki tanah yang subur. Faktor yang menjadikan tanah di Indonesia subur adalah karena banyaknya gunung berapi. Tanah vulkanik yang berasal dari sisa letusan gunung berapi banyak mengandung unsur hara (pupuk alami) yang dibutuhkan untuk tanaman. Selain itu, tanah menjadi subur juga dipengaruhi oleh letak astronomis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa. Hal itu membuat negara kita ini selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun dan selalu mendapatkan curah hujan yang tinggi. Akibatnya, banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat karena selalu mendapatkan sinar matahari dan air yang cukup. Oleh sebab itulah, tanah negara kita ini banyak dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
2. Air
Negara Indonesia memiliki banyak sekali gunung, hutan, dan tanah yang subur. Hal itu menjadi tanda bahwa air di Indonesia sangat melimpah. Sebab, gunung dan hutan memiliki fungsi untuk menyimpan air, sedangkan tanah subur ialah pertanda memiliki banyak kandungan air. Selain itu, Negara Indonesia adalah wilayah yang selalu mendapat air hujan setiap tahun.
Air di bumi ini sebenarnya selalu ada. Kita hanya perlu menjaga dengan baik agar air tidak tercemar sehingga selalu bisa kita ambil manfaatnya. Kita juga perlu mengatur dan mengelola air agar bisa tersalurkan kepada semua masyarakat. Jika penyaluran air dikelola dengan baik, tidak akan ada masyarakat yang sampai mengalami kekurangan air.
3. Udara dan Angin
Kita setiap saat menghirup udara yang mengandung oksigen. Bahkan dengan teknologi saat ini, udara yang mengandung oksigen bisa dibuat bisnis. Banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam pengadaan tabung oksigen yang nantinya dijual di rumah sakit. Selain itu, angin juga sangat melimpah.
Angin adalah udara yang bergerak. Di beberapa tempat terdapat angin lokal yang tentunya memiliki manfaat tersendiri. Dengan cara modern, angin dimanfaatkan untuk menjadi sumber energi pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) seperti di daerah Didenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
4. Garis Pantai yang Panjang
Indonesia merupakan negara kepulauan dan pulau-pulau tersebut berbatasan dengan laut. Â Oleh sebab itu, Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang. Panjang pantainya sekitar 54.716 km. Indonesia menjadi negara peringkat kedua dengan garis pantai terpanjang di dunia setelah negara Kanada. Dengan garis pantai yang panjang, memudahkan masyarakat di sekitar pantai untuk mendapatkan sumber daya alam dari laut.
Potensi  sumber  daya  alam dari laut  Indonesia  tidak  hanya  berupa  ikan. Tetapi, potensi itu juga  berupa barang tambang yang berada di bawah dasar laut. Dengan adanya garis pantai yang luas, kegiatan penambangan yang berada di dalam laut akan lebih mudah dilakukan.
5. Barang Tambang
Barang tambang adalah barang yang berasal dari dalam bumi yang kemudian digali dan diolah sehingga menjadi barang yang berguna untuk manusia. Ringkasnya, barang tambang ialah barang yang didapat dari hasil menggali atau mengeruk. Barang tambang yang sudah diolah itu contohnya adalah emas dan perak yang digunakan sebagai perhiasan. Selain itu, ada juga yang berupa cair yaitu minyak bumi. Minyak bumi yang diolah akan menjadi bensin yang bisa digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor.
Baca juga:Â Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam, Mengapa Masih Ada yang Miskin?
Barang tambang yang dihasilkan di Negara Indonesia di antaranya sebagai berikut.
1. Emas dan Perak >> dihasilkan di daerah Papua; Bengkalis (Riau); Bolaang Mongondow (Sulut); Cikotok (Jabar); Logas (Riau); Meuleaboh (Aceh); Rejang Lebong (Bengkulu); dan daerah lainnya ---digunakan untuk perhiasan
2. Alumunium >> dihasilkan di daerah Papua --- digunakan untuk peralatan dapur, peralatan rumah tangga, mebel, dan lain-lain.
3. Batubara >> dihasilkan di daerah Bukitasam (SumSel); Kotabaru (Kalsel); Sungai Berau (Kaltim); Umbilin (Sumbar); ada juga di Bengkulu; Jabar; Papua; dan Sulsel --- digunakan sebagai sumber daya pembangkit listrik
4. Bauksit >> dihasilkan di daerah Pulau Bintan (Riau); Singkawang (Kalbar); ada juga di Kalteng --- sebagai bahan dalam pembuatan badan pesawat terbang, peralatan rumah tangga, besi, dan keramik
5. Belerang >> dihasilkan di daerah  Gunung Welirang (Jatim); ada juga di Jambi, Jateng, dan Sulut --- digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api
6. Biji Besi & Pasir Besi >> dihasilkan di daerah Cilacap (Jateng); Cilegon (Banten); Gunung Tegak (Lampung); Lengkabana (Sulteng); Longkana (Sulteng); Pulau Dermawan (Kalsel); Pulau Sebuku (Kalsel); Pulau Suwang (Kalsel); ada juga di Bengkulu; Sulut; dan Sulsel --- untuk membuat besi gubal
7. Fosfat >> dihasilkan di daerah Bogor dan Pangandaran (Jabar); Gombong, Purwokerto, Jepara, dan Rembang (Jateng); Bojonegoro (Jatim) ---digunakan dalam industri pupuk
8. Garam >> dihasilkan di daerah Pulau Madura (Jatim) --- sebagai penyedap rasa makanan
9. Gas Alam dan Minyak Bumi >>> Gas Alam terdapat di Arun (Aceh); Bontang (Kaltim); ada juga di Jabar; Sumut; dan Sumsel. Minyak bumi terdapat di Jawa Timur dan Riau ----digunakan sebagai bahan bakar
10. Gips >> dihasilkan di daerah Cirebon (Jabar); Rembang dan Kalianget (Jateng); NTB; Sulsel; dan Sulut --- digunakan dalam industri keramik
11. Grafit >> dihasilkan di daerah Payakumbuh dan Singkarak (Sumatra Barat) --- digunakan sebagai bahan pembuat pensil
12. Granit >> dihasilkan di daerah Yogyakarta, Lampung, dan Riau --- digunakan sebagai batuan untuk konstruksi bangunan
13. Intan >> dihasilkan di daerah Kalsel; Kalbar; dan Kalteng --- ditanam dalam mata gergaji, mata bor, dan roda gerinda sehingga membuat alat itu tahan dari kerusakan
14. Kapur >> dihasilkan di daerah Jateng; Lampung; NTT; Sultra; Sumbar --- banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian dan bangunan
15. Mangan >> dihasilkan di daerah Kliripan (Yogyakarta); Tasikmalaya (Jabar); ada juga di Lampung, Maluku, NTB, dan Sulut --- Untuk pembuatan besi baja
16. Marmer >> dihasilkan di daerah Tulungagung (Jatim); Yogyakarta; Lampung; Papua; dan Sumbar --- digunakan di rumah untuk perabotan dan komponen komponen bangunan seperti lantai, meja, kamar mandi, dan jendela.
17. Mika >> dihasilkan di daerah Pulau  Peleng  (Sulsel) dan Donggala (Sulteng) --- digunakan sebagai insulator dalam alat listrik tegangan tinggi
18. Nikel >> dihasilkan di daerah Kalbar; Maluku; Papua; Sulsel; Sulteng; dan Sultra --- digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja anti karat
19. Pasir Kuarsa >> dihasilkan di daerah Kalteng, Jateng; Jatim; Lampung; dan Sultra --- digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, dll
20. Perunggu >> dihasilkan di daerah Sulut --- digunakan untuk membuat onderdil dan komponen mesin kendaraan
21. Semen  >> dihasilkan di daerah Gresik (Jatim); Indarung (Sumbar); Laah Kulu (Kaltim); Sukabumi (Jabar); dan Tonasa (Sulsel) --- Sebagai perekat antar batu bata yang digunakan untuk membangun rumah
22. Tembaga  >> dihasilkan di daerah Cikotok (Jabar); Kompara (Papua); Sangkarapi (Sulsel); Tirtamaya (Jateng); ada juga di Jambi dan Sulteng ---Digunakan sebangai penghantar listrik.
23. Timah >> dihasilkan di daerah Bangkinang (Riau); Dabo (Pulau Singkep);  Manggar (Pulau Belitung);  Sungai  Liat (Pulau Bangka) --- Sebagai bahan untuk membuat kaleng, tabung, bahan pelapis besi agar tidak berkarat, dan untuk menyambungkan beberapa komponen elektronika
24. Tras >> dihasilkan di daerah Gunung Muria (Jateng) --- digunakan dalam campuran semen dan pasir untuk mengeraskan campuran itu
25. Yodium >> dihasilkan di daerah Semarang (Jateng); Jombang (Jatim) --- digunakan untuk bahan obat dan peramu garam dapur
Demikianlah pembahasan sumber daya alam hayati dan nonhayati. Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa negara kita ini sebenarnya kaya. Jika negeri kita ini menerapkan sistem Islam (bukan sistem kapitalis) dan pemimpinnya amanah (tidak korup), insya Allah rakyat akan dimakmurkan dengan adanya kekayaan alam ini. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H