Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

Hai, salam kenal! Saya Santuso, seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik Islam ideologis. Konten blog ini saya tulis untuk berbagi inspirasi, informasi, stori, dan nasihat islami. Bila bermanfaat, silakan disebarluaskan. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Karakteristik Masyarakat Suku Madura

19 Juli 2020   15:51 Diperbarui: 24 Mei 2021   06:33 8009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap suku bangsa pastinya memiliki stereotip yang dibuat oleh orang luar atas penginderaan yang tidak lengkap dan mendalam. Salah satu stereotip dari orang luar kepada orang Madura adalah orang Madura itu pemarah. Rupanya hal ini yang menjadikan orang luar takut kepada orang Madura, terlebih dengan adanya istilah carok yang pernah mereka dengar. Anggapan ini belum sepenuhnya benar ya. Sebab, alasan mereka memberikan stereotip itu didasarkan pada gaya bicara orang Madura yang keras (volumenya) terdengar seperti orang berteriak dan marah.

Gaya bicara orang Madura memang terdengar keras (volumenya). Bahkan mereka yang niatnya hanya mengobrol dua orang, beberapa orang tetangganya bisa mendengar obrolan mereka. Meskipun demikian, bukan berarti mereka itu sedang marah lho ya. Hal itu sudah menjadi kebiasan bagi orang Madura.

Akibat stereotip ini, pernah ada seseorang (berasal dari Jogja) yang bercerita kepada saya tentang ketakutannya kepada orang Madura saat pertama kali tinggal di wilayah tapal kuda. Saat dia makan di warung milik orang Madura dan ingin memesan segelas minuman. "Buk, air teh satu ya," katanya. 

Kemudian si ibu tersebut menyampaikan kepada suaminya dengan bahasa Madura "Pak, teh sittong." Seketika itu juga orang tersebut sangat ketakutan karena dikira akan diambilkan air teh satu gentong. Anggapannya, jika teh satu gentong itu tidak dihabiskan, akan membuat orang Madura marah dan mengajaknya untuk carok. Hahaha....

9. Lucu dan Konyol

Satu hal yang tidak boleh ketinggalan ialah cerita-cerita lucu dan konyol sehubungan dengan orang Madura yang saya dapati dan ketahui sendiri. Saat ada orang Madura yang tidak begitu lancar menguasai bahasa kedua (seperti bahasa Jawa atau bahasa Indonesia), terkadang ada saja kelucuan yang terjadi. Kelucuan itu bisa berupa membahasa-Indonesiakan kata-kata dalam bahasa Madura atau pun sebaliknya, membahasa-Madurakan kata-kata dalam bahasa Jawa/Indonesia.

Cerita kelucuan tersebut misalnya, ada seorang perempuan membeli kerupuk dengan memakai bahasa Indonesia, pemilik tokonya mengatakan, "kerupuknya ayam, mbak". Dia berpikir dalam perjalanannya menuju pulang, maksud perkataan pemilik toko tersebut. Karena dia juga mengerti bahasa Madura, akhirnya dia sadari bahwa maksud pemilik toko itu adalah kerupuknya bukan dimakan ayam, tetapi kerupuknya melempem (tidak renyah lagi). [Pemilik warung tadi mengatakan ayam padahal maksudnya adalah ayem dalam bahasa Madura]. Wkwkwk.

Cerita lain yang pernah saya dapatkan yaitu ada orang Madura yang ingin membeli sesuatu di warung dan pemilik warungnya mengatakan dalam bahasa Jawa bahwa barang tersebut habis. "Entek," katanya. Berhubung pembelinya tidak mengerti bahasa Jawa, sehingga dia mengira pemilik warung mengatakan "Dentek" (artinya: tunggu). Akhirnya dia menunggu hingga agak lama, wkwkwkwk.

Selain itu, orang Madura ahli dalam mengubah lirik lagu, apalagi lagu India, hehehe. Anda bisa mendengarkan lagu-lagu dangdut hasil gubahan mereka terhadap lagu India. Jika mengerti arti liriknya, Anda pasti akan tertawa.

10. Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Perempuannya

 Perempuan suku Madura akan selalu tinggal bersama orang tuanya. Jika dia menikah, maka orang tuanya akan membangunkan rumah di samping atau perempuan tersebut tinggal serumah dengan mereka. Hal ini sudah menjadi kewajiban bagi orang tua jika memiliki anak perempuan. Nah, bagi Anda yang mendapat jodoh istri Madura, maka Anda akan tinggal bersama keluarga si istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun