Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk memiliki kepercayaan diri yang kuat. Nyatanya, kepercayaan diri lebih dari sekadar merasa nyaman dalam menjalani hidup---kepercayaan diri juga berperan besar dalam membangun kesehatan mental yang kuat sejak dini. Pada Hari Anak Internasional, mari kita bahas bagaimana kepercayaan diri menjadi pondasi penting untuk kesehatan mental anak-anak kita.
Menurut penelitian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia pada 2018, hanya 56% anak Indonesia yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang cukup. Anak perempuan khususnya sering mengalami krisis kepercayaan diri karena norma sosial yang membatasi aktivitas mereka di luar rumah. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pendidikan, Kreativitas, dan Budaya KPPPA mengungkapkan bahwa pandangan masyarakat Indonesia masih sering melihat anak perempuan sebagai sosok yang "tidak pantas" aktif di luar rumah. Hal ini menjadi faktor besar yang membatasi mereka untuk berkembang dan membangun rasa percaya diri.
Namun, membangun kepercayaan diri pada anak, baik laki-laki maupun perempuan, adalah hal yang sangat mungkin dilakukan, terutama dengan dukungan yang tepat dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Apa Itu Kepercayaan Diri?
Lauster (Syam & Amri, 2017) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri. Ini berarti seorang anak yang percaya diri akan merasa bebas melakukan sesuatu sesuai keinginan dan mampu bertanggung jawab atas tindakannya. Kepercayaan diri ini juga membuat mereka merasa tidak perlu takut atau ragu untuk mengungkapkan diri dan menjalani hidup dengan jujur.
Menurut Lauster (Deni & Ifdil, 2016), kepercayaan diri anak dapat dilihat dari beberapa aspek:
Keyakinan terhadap Kemampuan Diri: Anak memahami apa yang mereka lakukan dan percaya bahwa mereka mampu melakukannya dengan baik.
Optimisme: Anak memandang segala sesuatu dengan sikap positif dan yakin akan harapan-harapannya.
Objektivitas:Â Anak percaya diri dalam menilai situasi sesuai dengan pandangan yang obyektif.
Tanggung Jawab: Anak bersedia menanggung konsekuensi dari tindakan mereka.
Kemampuan Berpikir Logis:Â Anak mampu berpikir secara nalar, mengerti sebab dan akibat, dan membuat keputusan yang tepat.
Kesehatan mental melibatkan kondisi emosional, psikologis, dan sosial yang baik. Anak yang sehat secara mental mampu mengelola stres, berinteraksi dengan baik, dan membuat keputusan yang tepat. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial yang negatif, karena mereka memiliki dasar kepercayaan diri yang kuat dan berani membuat pilihan sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Di sisi lain, anak yang kurang percaya diri cenderung merasa ragu untuk mengungkapkan pendapatnya atau mencoba hal-hal baru. Padahal, pengalaman baru dan tantangan hidup adalah hal-hal yang membantu mereka tumbuh secara mental dan emosional. Anak yang percaya diri lebih siap menghadapi kegagalan, karena mereka mengerti bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan langkah menuju kemajuan.
Cara Membangun Kepercayaan Diri Anak
Untuk membantu anak-anak memiliki kepercayaan diri yang kuat dan kesehatan mental yang sehat, kita dapat melakukan beberapa hal sederhana namun berdampak besar:
Dukung Minat dan Bakat Anak: Biarkan anak mencoba berbagai hal yang menarik minat mereka tanpa batasan. Dengan menemukan bidang yang mereka sukai dan kuasai, mereka akan merasa lebih percaya diri.
Berikan Pujian yang Tepat: Pujian yang tulus atas usaha mereka, bukan hanya hasil akhirnya, akan membuat mereka merasa dihargai dan lebih percaya diri untuk terus mencoba.
Ajarkan Mereka Mengelola Kegagalan: Anak perlu tahu bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar, bukan sesuatu yang perlu ditakuti.
Bangun Komunikasi Terbuka: Dengarkan cerita, keluhan, dan mimpi anak tanpa menghakimi. Komunikasi yang baik membantu mereka merasa didukung dan diterima apa adanya.
Berikan Tanggung Jawab Kecil: Membiarkan mereka melakukan tugas-tugas sederhana dan menyelesaikan masalah sendiri akan membuat mereka merasa mampu dan mandiri.
Ayo Bangun Masa Depan yang Lebih Percaya Diri
Pada peringatan Hari Anak Internasional ini, mari kita mulai membangun masa depan anak-anak Indonesia yang lebih percaya diri. Kepercayaan diri yang kuat akan menjadi bekal utama mereka dalam menghadapi dunia yang penuh tantangan. Dengan kepercayaan diri, mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kuat, mandiri, dan bahagia, dengan kesehatan mental yang stabil.
Percaya diri bukan hanya soal kemampuan fisik atau akademik, tetapi juga kesiapan mental dan emosional untuk menghadapi dunia. Jadi, mulai sekarang, mari kita dukung anak-anak kita untuk membangun rasa percaya diri mereka, karena mereka adalah generasi yang akan memimpin masa depan.
Author Artikel : Liili
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H