Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mindfulness atau Multitasking? Ternyata Ini yang Buat Otakmu Lebih Produktif

18 November 2024   12:00 Diperbarui: 18 November 2024   12:19 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era modern yang serba cepat ini, banyak dari kita merasa harus mengerjakan banyak hal sekaligus. Multitasking dianggap sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas, namun apakah benar bekerja secara multitasking membuat kita lebih efisien? Penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya otak kita lebih menyukai cara kerja yang fokus, seperti yang ditawarkan oleh mindfulness. 

Multitasking sering kali dianggap sebagai keterampilan yang berguna untuk menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat. Namun, faktanya, multitasking bukanlah cara yang ideal untuk bekerja. Penelitian dari Stanford University menunjukkan bahwa multitasking sebenarnya bisa mengurangi efisiensi dan kualitas hasil kerja hingga 40%. Ini karena otak kita tidak benar-benar dirancang untuk fokus pada banyak hal sekaligus---alih-alih, otak akan berganti-ganti dari satu tugas ke tugas lain, yang sebenarnya memakan lebih banyak energi dan waktu.

Multitasking juga membebani otak secara mental. Setiap kali kita berganti tugas, otak memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri, sehingga menambah beban kognitif. Ketika beban ini terlalu besar, kita bisa merasa lelah, bahkan kewalahan, yang berdampak negatif pada kesehatan mental kita.

Sebaliknya, mindfulness, atau kesadaran penuh, melatih kita untuk sepenuhnya hadir dalam setiap momen. Berlatih mindfulness berarti melibatkan diri dengan penuh kesadaran dalam setiap aktivitas tanpa terganggu oleh pikiran lain. Manfaat mindfulness bagi otak sangatlah besar. Praktik ini dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan kemampuan fokus, dan membuat kita lebih mampu mengelola stres.

Penelitian dari Harvard Medical School mengungkapkan bahwa mindfulness mampu memperkuat bagian otak yang bertanggung jawab atas pengendalian emosi dan pengambilan keputusan. Praktik mindfulness tidak hanya menurunkan stres, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan. Banyak yang merasa lebih bahagia, lebih tenang, dan lebih produktif setelah menerapkan mindfulness dalam keseharian.

Mengapa Otak Lebih Suka Fokus?

Saat kita fokus pada satu tugas, otak dapat bekerja lebih efisien. Menurut penelitian di bidang neurologi, ketika kita berfokus pada satu aktivitas saja, koneksi antar sel-sel saraf di otak akan lebih kuat. Ini membantu otak untuk menyimpan informasi dengan lebih baik, meningkatkan daya ingat, serta memudahkan proses berpikir.

Ketika kita terjebak dalam multitasking, otak kita cenderung bekerja secara berlebihan. Fokus penuh pada satu tugas akan membantu otak bekerja lebih terarah, memperbaiki kualitas hasil kerja, dan bahkan meningkatkan daya kreativitas. Ini mengapa otak kita sebenarnya lebih menyukai fokus daripada multitasking yang sering kali justru memperlambat proses kerja.

Tips Praktis Memulai Mindfulness dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagaimana kita bisa memulai hidup yang lebih mindful? Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu coba:

  • Latihan Pernapasan: Luangkan waktu selama beberapa menit setiap hari untuk menarik napas dalam, fokus pada keluar masuknya udara, dan sadari bagaimana tubuh Anda merespons. Latihan sederhana ini bisa membantu Anda merasa lebih tenang dan fokus.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun