Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Love

5 Cara Bijak Hadapi Perpisahaan Tanpa Drama

25 Oktober 2024   13:42 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Stress Management Indonesia

5. Ciptakan Keseimbangan Baru

Setelah perpisahan, hidupmu mungkin terasa berbeda. Rutinitas yang dulunya melibatkan pasangan sekarang harus disesuaikan. Jangan khawatir, ini adalah momen untuk menciptakan keseimbangan baru. Temukan rutinitas yang membuatmu merasa nyaman dan damai. Mungkin meditasi atau journaling bisa membantu menenangkan pikiran yang penuh gejolak. Dengan menciptakan keseimbangan yang baru, kamu bisa mendapatkan kembali kontrol atas hidupmu.

Putus hubungan sering digambarkan penuh gejolak, namun di balik drama tersebut tersembunyi pelajaran berharga, terutama tentang pentingnya komunikasi. Hubungan yang kuat dibangun melalui komunikasi yang terbuka dan jujur, dan ketika itu terputus, kesalahpahaman bisa merusak pondasi yang telah dibangun. Selain itu, perpisahan mengajarkan kita untuk merawat diri sendiri, terutama kesehatan mental. Di tengah tekanan emosional, waktu untuk refleksi, olahraga, atau bersantai sangat membantu dalam memulihkan ketenangan batin. Momen perpisahan bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru kehidupan, di mana kita dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak. Dengan menerima emosi yang muncul dan memberi diri waktu untuk pulih, perpisahan menjadi kesempatan untuk menemukan kebahagiaan dan kekuatan baru. Setiap akhir adalah peluang untuk memulai kembali, dan dengan dukungan yang tepat serta pandangan positif, kita bisa melalui masa sulit ini dan tumbuh menjadi lebih kuat serta bahagia.

Referensi:

Fagundes, C. P. (2015). Breaking Up Is Hard to Do: Psychological, Behavioral, and Pological Responses to Relationship Dissolution. *Social and Personality Psychology Compass, 9*(12), 622--634.hysi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun