Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ini Dampak Kecemasan terhadap Otak, Terutama Penderita AIDS | Written by Futiha

6 Desember 2022   20:35 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:08 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda dapat menganggap amigdala yang hipersensitif sebagai penjaga yang terlalu sering menangis serigala. Amigdala yang terlalu aktif mengirimkan alarm palsu begitu sering sehingga otak Anda merasakan ancaman bahkan dalam situasi yang tidak mengancam. Itu sebabnya orang dengan gangguan kecemasan cenderung merasa terancam lebih sering daripada seseorang tanpa gangguan tersebut.

3. Kecemasan Bisa Membuat Otak Sulit Bernalar Secara Rasional

Kecemasan melemahkan hubungan antara amigdala dan korteks prefrontal (PFC). Ketika amigdala memberi tahu otak akan bahaya, korteks prefrontal akan bekerja dan membantu Anda menghasilkan respons yang rasional dan logis. PFC memastikan bahwa Anda mampu memproses informasi secara analitis dan dapat membuat keputusan berdasarkan informasi, serta membantu Anda memecahkan masalah. Anda dapat menganggap PFC sebagai konselor bijak otak Anda. Pada otak yang tidak cemas, korteks prefrontal merespons secara rasional ketika amigdala mengirimkan peringatan. Proses ini tidak bekerja sama pada otak yang gelisah. 

Sebaliknya, ketika amigdala memperingatkan PFC akan bahaya, koneksi menjadi lemah. Dengan demikian bagian otak yang rasional dan memecahkan masalah tidak terdengar, yang dapat menyebabkan pemikiran irasional dan perilaku yang tidak menentu.

4. Kecemasan Dapat Melatih Otak Anda untuk Menyimpan Kenangan Negatif

Saat Anda cemas, tubuh Anda berada di bawah banyak tekanan. Stres mengecilkan hippocampus, bagian otak yang memproses memori jangka panjang dan kontekstual. Ketika hippocampus menyusut, otak Anda mungkin menjadi lebih sulit untuk menyimpan ingatan. Tapi inilah bagian yang sulit: kecemasan menipu hippocampus untuk berpikir bahwa ingatan yang terkait dengan kecemasan aman untuk disimpan dan diingat. 

Jadi, beberapa ingatan yang Anda pegang adalah yang terkait dengan kecemasan. Dengan kata lain, kecemasan membuat otak Anda mengingat kegagalan, ancaman, dan bahaya. Kenangan yang lebih bahagia, seperti kesuksesan, pencapaian, dan keamanan, terkubur jauh di ruang bawah tanah otak Anda.

Adapun empat strategi yang dapat Anda mulai hari ini untuk mulai merasa tenang dan lebih positif:

1. Bunuh ANTs
Penderita kecemasan memiliki pikiran dan keyakinan negatif yang berkontribusi terhadap kecemasan mereka. Menantang pikiran negatif Anda adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi gejalanya. "ANTs" adalah Pikiran Negatif Otomatis yang muncul di benak Anda secara otomatis tetapi tidak benar. 

Jika dibiarkan, ANT ini dapat menguasai pikiran Anda dan merusak suasana hati, hubungan, dan kehidupan Anda. Anda tidak harus mempercayai setiap pikiran bodoh yang melintas di kepala Anda. Setiap kali Anda merasa sedih, marah, gugup, atau di luar kendali, tuliskan pikiran yang mengganggu Anda, ungkapkan fakta tentang situasi tersebut dan bicarakan kembali dengan mereka.

2. Bersyukurlah
Cara lain untuk meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan adalah dengan menuliskan lima hal yang Anda syukuri setiap hari. Penelitian menunjukkan bahwa berfokus pada rasa syukur membantu menenangkan area limbik atau emosional yang dalam di otak dan meningkatkan pusat penilaian. Ketika Anda fokus pada apa yang Anda sukai, otak Anda bekerja lebih baik dan Anda akan merasa lebih baik. Anda akan melihat perbedaan positif yang signifikan dalam tingkat kebahagiaan Anda dalam waktu singkat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun