Anime tidak musti dengan alur cerita untuk anak-anak. Yang terbayang mungkin cerita-cerita seperti Dragon Ball dan lain-lain. Yang menceritakan beberapa orang memiliki kekuatan super dan membasmi kejahatan.
Tidak. Anime tidak melulu bercerita yang naif-naif dan sebagai hiburan belaka. Well, itulah yang saya tonton hari ini. Mungkin bisa dibilang anime dengan cerita yang lebih kompleks dan sangat dewasa. Jangan dibayangkan apabila disebut "dewasa" adalah berhubungan dengan materi-materi yang saat ini masih tabu semacam seks dan lainnya. Dewasa dalam arti ini adalah memiliki alur cerita yang kompleks dan rumit. Yang musti mengernyitkan dahi ketika menontonnya. Perlu berpikir lebih dalam untuk mencerna apa cerita dan kandungan di dalam filmnya.
Itulah arti film "dewasa".
Pusing juga kepala saya ketika menonton anime ini. Maklum, dengan sudut cerita yang cenderung "gelap" dan rumit. Membuat saya musti seringkali menghentikan sejenak adegan-adegan yang tidak saya mengerti. Jadi jangan ambil film ini sebagai film hiburan. Bakalan pusing.
Anime ini bukanlah anime penghibur, ia memasuki beberapa sudut pemikiran yang dalam. Berpikir tentang kemanusiaan seorang serdadu yang mengalami ketidakstabilan emosi. Hingga akhirnya ia harus memilih jalan mana yang ia tempuh. Sebuah pilihan yang berat tentunya.
Settingnya bermula dari sebuah sejarah alternatif Jepang. Mungkin seperti menonton "Inglerious Bastard"lah, yang setting dan kejadian sejarahnya jauh berbeda dengan apa yang ada dalam kenyataan.
Anda tidak akan menemukan orang-orang yang memiliki kekuatan super, atau senjata yang super canggih. Tapi anda hanya akan menemukan bahwa tokoh-tokoh disini adalah manusia biasa yang hanya memiliki keahlian sebagai serdadu. Meski ada sedikit nuansa mecha di sini. Tokoh serdadunya memakai pakaian tempur yang keren. Mirip samurai.
Okey, kembali ke topik utama. Settingnya bermula dari kota Tokyo yang chaos karena ada salah satu faksi yang memberontak; Sect. Bahasa kerennya adalah terorisme. Di dalam cerita ini, Sect adalah organisasi anti pemerintah yang melakukan pemberontakan secara tersembunyi.
Pada mulanya, berbagai perubahan sosial yang terjadi setelah Jepang kalah perang di PD II, memberikan kejutan kepada penghidupan masyarakat. Di satu sisi negara itu mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus, namun di lain pihak ketimpangan sosial tidak terbendung. Hal inilah yang memicu berbagai gejolak dalam masyarakat.
Berbagai kericuhan tidak dapat terhindarkan. Akhirnya karena pembatasan peran Self Defense Force oleh pemerintah, akhirnya pemerintah membentuk satuan unit khusus polisi yang bernama: Capital Police. Satuan polisi yang bersenjata lengkap dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari pemberontakan yang ada. Yang ini berbeda dengan satuan keamanan yang lainnya: Public Security, yang dalam pelaksaannya tugasnya unit ini jauh lebih "halus" dibandingkan dengan Capital Police. Public Security ini lebih condong ke unit intelejen.
Cerita ini bermula dari kesalahan Kopral Kazuki Fuse yang enggan menembak gadis remaja pembawa bom karena merasa iba. Akibatnya, sang gadis meledakkan diri yang berakibat pada putusnya hubungan listrik karena bom tersebut menghantam jalur kabel listrik. Akhirnya kondisi itu berakibat pada kacaunya penanganan demonstrasi yang menjadi semakin ricuh karena matinya listrik di distrik tersebut. Sementara, jika Kopral Kazuki Fuse menembak si gadis remaja, maka demonstrasi yang terjadi dapat dikendalikan dengan jauh lebih tertib.
Oh iya, Kopral Kazuki Fuse adalah anggota Special Units atau di dalam anime ini bernama Kerberos. Unit yang memiliki senjata paling lengkap dengan kekuatan tempur mirip serdadu. Anggap saja unit Kerberos ini mirip dengan Densus 88 di Indonesia sekarang ini.
Nah, karena kesalahan Kopral Kazuki ini, ada pertikaian antara Public Security dengan Capital Police. Pertikaian yang tidak terlihat dan Kopral Kazuki berada di tengah-tengah pertikaian ini.
Inilah bagian yang sangat menarik dari anime Jin Roh. Tentang dunia intejensi dan plot-plot yang disusun untuk memuluskan sebuah rencana. Tentang konflik batin yang ada ketika Kopral Kazuki menemui gadis yang mengaku sebagai kakak dari gadis remaja yang meledakkan dirinya hingga pertemanannya dengan salah seorang mantan rekannya yang sekarang bekerja di Public Security.
Plot yang ada sebenarnya patinggi Public Security ingin meleburkan eksistensi Capital Police dan Public Security dalam satu wadah. Namun mereka kesulitan ketika melihat eksistensi Special Unit di dalam tubuh Capital Police. Butuh sebuah skandal untuk menjatuhkan eksistensi Capital Police. Dalam hal ini, Kazuki berada di dalam plot utama skandal tersebut.
Ketidakstabilan emosi yang didapatkan setelah Kazuki melihat di depan mata kepalanya sendiri seorang gadis remaja yang meledakkan dirinya dan pertemuannya dengan kakak sang gadis tersebut yang wajahnya sangat mirip, membuat Kazuki memiliki peran vital dalam skenario yang disusun oleh Public Security.
Lantas bagaimana cerita ini berakhir?
Nanti dulu ya, saran saya: Tonton sendiri saja. Jauh lebih menarik ketika menontonnya langsung.
Yang jelas, bagi saya ketika menonton anime ini, saya pusing dengan alur ceritanya. Berat dan menonjolkan tekanan psikologi yang dialami oleh Kazuki. Dimana ia harus memilih. Apakah ia memilih unit Kerberos atau memilih gadis itu. Juga dengan plot skenario yang disusun oleh Public Security. Sekilas mengingatkan saya pada film "Body of Lies"nya Leonardo di Caprio.
Mungkin tidak baik jika anda hendak mencari hiburan dengan menonton anime ini. Anime ini memiliki cerita yang dalam dan kompleks. Dengan berbagai pertarungan yang berdarah-darah pula! Jadi jangan sampai anak-anak menonton anime ini. Karena muatan yang mereka cerna akan lain dengan orang dewasa.
Saya pertama kali menonton anime ini ketika SMA, dan saya benar-benar ga ngerti dengan maksud cerita di dalamnya. Kalau ga salah dulu diputar di Trans TV (dan saat ini saya heran, mengapa anime dengan jalan cerita seperti ini dan dengan berdarah-darahnya scene didalamnya, kenapa sempat diputar di stasiun televisi umum). Jadi sudah sekitar 7 tahun yang lalu saya menontonnya. Namun baru saya mengerti sekarang tentang kompleksitas ceritanya dan alurnya.
Well, mungkin hanya inilah yang saat ini bisa saya tuliskan sebagai review di kala senggang. Maklum, liburan...
Saya ga jamin juga lho bakal ketagihan dengan anime-anime yang memiliki unsur cerita yang berat setelah membaca review ini dan menontonnya. Sebagai wawasan juga bahwa ada anime yang tidak melulu bercerita tentang superhero yang memiliki kekuatan super. Namun bercerita tentang manusia berikit perasaan yang mengiringinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H