Mohon tunggu...
StratX KG Media
StratX KG Media Mohon Tunggu... Konsultan - stratx.id

Perusahaan riset dan konsultansi marketing. Berbagi konten mengenai data, temuan, dan riset untuk kembangkan brand dari perspektif manusia dan kultur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gen Z: Si Traveling Nggak Mau Rugi!

30 September 2022   12:38 Diperbarui: 30 September 2022   12:48 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk besar untuk hampir semua kalangan, tidak terkecuali para Gen Z Indonesia. Berkat pandemi, usia muda yang harusnya dipakai bereksplorasi, tiba-tiba harus dipaksa untuk mengisolasi diri.

Hasil survei Inventure-Alvara yang dilakukan pada tahun 2020-2021 menunjukan Gen Z mempunyai tingkat stress lebih tinggi dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Tingkat stress yang tinggi tersebut dipengaruhi oleh kondisi yang penuh ketidakpastian selama pandemi. Anak muda Indonesia mengkhawatirkan masa depan karir, keuangan, dan keluarga mereka.

Salah satu solusi yang diterapkan Gen Z untuk menghadapi stress adalah dengan healing. Istilah 'healing' digunakan oleh Gen Z Indonesia untuk mengekspresikan pemulihan atau kegiatan memulihkan dari kepenatan hidup. Salah satu bentuk healing para Gen Z adalah dengan traveling.

Tahun 2022 menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh kelompok anak muda Indonesia karena pandemi dinilai sudah mereda, vaksin sudah merata, dan aturan protokol kesehatan sudah dilonggarkan.  Artinya kegiatan berwisata sudah bisa lebih bebas dilakukan.

Euforia para Gen Z Indonesia untuk berwisata begitu besar. Hampir dua tahun terisolasi, traveling seakan menjadi simbol kemerdekaan. Bagaimana para Gen Z menghadapi kebiasan traveling di era pasca pandemi ini?

Gen Z: Generasi Paling 'Nggak Mau Rugi' Saat Traveling

Laporan Perjalanan dan Pariwisata YouGov 2022: Youth of Today, Travel of Tomorrow menunjukkan bahwa lebih dari separuh Gen Z Indonesia sudah berniat untuk berwisata dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Lebih hebat lagi, 23% Gen Z berkeinginan untuk melakukan perjalanan internasional dalam waktu dekat!

Gen Z Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh teman dan kerabat. Lebih dari 60% sangat percaya dengan rekomendasi dari lingkungan sekitar mereka. Jika ada teman atau keluarga mereka yang mengunjungi suatu destinasi, mereka akan bertanya dan mencari rekomendasi dari tempat tersebut.

Tidak hanya itu, para Gen Z juga mencari referensi dari review dan ulasan dari traveler lain. Ketika mencari hotel atau kegiatan di suatu destinasi, mereka akan mencari 'bintang' dan ulasan dari para traveler yang sudah berkujung duluan.  Para Gen Z punya mentalitas 'nggak mau rugi' saat traveling.

 

Bicara soal 'nggak mau rugi', Gen Z sangat peduli dengan anggaran saat mereka traveling. Mereka memiliki beberapa kekhawatiran besar ketika akan melakukan perjalanan; dua dari kekhawatiran tersebut adalah harga perjalanan dan akomodasi.

Saking pedulinya dengan uang dan anggaran, para Gen Z lebih memilih untuk menginap di hotel bintang tiga ke bawah. Bahkan, jika memungkinkan, mereka juga tidak masalah kalau harus tinggal sementara bersama sanak saudara, kerabat, atau teman untuk menghemat biaya.

Kepedulian pada uang ini kemudian membuat para Gen Z jadi 'kreatif' ketika memilih akomodasi atau tempat menginap. Sebagian dari mereka tidak masalah jika harus backpacking dengan menggelar tenda atau menyewa kamar kos-kosan. Selama masih bisa healing dengan traveling, semua cara akan mereka lalui.


Gen Z: Lebih Pilih Santai di Pantai

 

Destinasi traveling seperti apa yang disukai oleh Gen Z? Ternyata para Gen Z sangat menyukai pantai. Pantai dianggap sebagai tempat paling nikmat untuk healing dan bersantai. Memulihkan diri dari kepenatan rutinitas, serta bersantai dari hiruk pikuk perkotaan.

Meskipun Gen Z sangat suka dengan pantai, ternyata pantai bukanlah tujuan traveling utama. Mayoritas anak muda ternyata melakukan perjalanan untuk mengunjungi kerabat dan keluarga. Di Indonesia, masih banyak anak muda yang tinggal bersama orangtua. Maka dari itu, kegiatan liburan dan traveling mereka pun masih didikte oleh ayah dan ibunya. Maka wajar jika banyak Gen Z yang merasa bahwa traveling ke luar kota itu untuk menemui kerabat dan keluarga.

Di luar dari pantai dan kegiatan keluarga, Gen Z sangat menyukai kegiatan yang kaya dengan budaya. Jika mereka berkunjung ke sebuah destinasi atau tempat wisata, mereka ingin mempelajari dan merasakan budaya lokal.

Terjebak dan terisolasi selama masa pandemi membuat para anak muda ini lebih ingin merasakan dan terkoneksi dengan dunia luar. Koneksi ini mereka cari dengan hal-hal yang dekat dengan masyarakat dan manusia lainnya; budaya adalah salah satu koneksi terdekat dimana mereka bisa bersentuhan dengan manusia lain sambil merasakan pengalaman atau mempelajari hal yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Gen Z: Generasi Paling Terpengaruh Influencer

Siapa, sih, yang tidak menyukai influencer traveler? Foto-foto destinasi yang indah, serta video-video kuliner yang menggiurkan membuat para Gen Z Indonesia 'hobi' mengikuti influencer jalan-jalan di media sosial.

Kita tahu bahwa para Gen Z mencari referensi dan ulasan dari traveler lain. Namun mereka juga suka mencari referensi wisata melalui para influencer. Gen Z Indonesia adalah salah satu generasi anak muda di dunia yang paling suka mengikuti influencer di media sosial.

Jika ingin memengaruhi dan 'mendekati' para Gen Z Indonesia, hal paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan berbicara melalui para influencer. Rekomendasi para influencer ini sama kuatnya dengan rekomendasi teman atau kerabat.

Pokoknya Nggak Mau Rugi!

Gen Z adalah generasi yang masih menemukan jati diri dan masih berada di titik awal karir mereka. Banyak diantara mereka yang masih bersekolah atau mungkin baru mulai bekerja. Maka dari itu uang dan anggaran sangat diperhatikan ketika traveling.

Jika ingin mendekati Gen Z yang sedang ingin traveling, brand bisa menawarkan voucher atau paket traveling yang lebih 'hemat'. Sebagian dari mereka tidak masalah jika harus backpacking atau menginap di tempat yang 'sederhana' asalkan mereka bisa mencapai destinasi yang mereka inginkan.

Unsur 'hemat' ini juga tidak hanya terbatas pada transportasi atau akomodasi. Makanan, tempat berbelanja, serta pengeluaran lainnya juga akan berpengaruh pada keputusan para Gen Z saat sedang dan akan melakukan traveling.

 

KEY INSIGHT 1: 

Dekati mereka dari dompet, kemudian turun masuk ke hati.

Rekomendasi dari teman dan keluarga sangat diperhatikan ketika mereka mencari sebuah destinasi atau akomodasi. Namun ketika mereka mencari informasi destinasi, akomodasi, dan kegiatan wisata di internet, review atau ulasan dari traveler lain juga sangat berpengaruh. Maka dari itu destinasi dan kegiatan saja tidak cukup untuk menjual, harus ada review dan ulasan dari traveler lain agar menjadi pertimbangan yang kuat bagi para Gen Z.

influencer juga bisa memengaruhi keputusan para Gen Z. Namun harus diingat bahwa anak muda sudah cerdas dalam memilih mana influencer yang benar-benar 'tulus' dan mana influencer yang pura-pura tulus atau berbayar.  

KEY INSIGHT 2: 

Rekomendasi dan Review dari kerabat, teman, keluarga, dan traveler lain adalah kunci untuk menjual sebuah destinasi, akomodasi, dan kegiatan wisata pada Gen Z Indonesia.

Pantai adalah simbol healing para Gen Z. Angin yang sepoi-sepoi, pasir yang lembut, serta deru ombak menjadi elemen-elemen penyembuh dari stress berbagai tekanan dan rutinitas sehari-hari. Jika brand ingin mencari sebuah ikon yang merepresentasikan healing bagi Gen Z, maka pantai dan elemen-elemen yang dekat  dengan pantai bisa jadi sebuah pilihan.

Destinasi atau tujuan wisata penting bagi Gen Z, tetapi lebih penting lagi adalah budaya didalamnya. Jika ingi mempromosikan sebuah tempat wisata, promosikan juga budaya, kegiatan-kegiatan budayanya, dan tempat-tempat untuk mempelari budaya tersebut dengan lebih dalam.

 

KEY INSIGHT 3:

Pantai adalah simbol healing para Gen Z. Budaya adalah daya tarik destinasi bagi para Gen Z.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun